(15) angkot pasar minggu

8.5K 395 84
                                    

Jatah minggu depan berkurang satu...
__________

Ciiiiiittt.....

Malam itu, selepas bunyi decitan rem mobil deven, hati anneth serasa ingin meledak hebat. Detik itu anneth merasa seperti hilang akal sehatnya. Tidak pernah ada dibayangan anneth sebelumnya bahwa deven akan menciumnya seperti itu. Diakui anneth malam itu bukan pertama kalinya ciuman hadir diantara kebersamaan mereka. Tapi hanya kecupan sekilas, bukan ciuman yang menguras kesadaran dengan setiap desirannya. Ciuman hangat yang deven berikan tepat di bibir membungkam anneth yang terus memanggil namanya. Mungkin jika saja tidak ada suara klakson dari mobil belakang , keduanya masih terus tenggelam dalam desiran yang terus menggerus keduanya malam itu.

Malam itu antara diselamatkan atau justru diganggu oleh lampu lalu lintas yang merubah nyala menjadi hijau.

Sepanjang sisa perjalanan menuju rumah, anneth terus menutup bibirnya sehingga tidak ada satu katapun yang lolos. Perasaannya semakin bercampur aduk tidak keruan. Namun seperti ada kembang api yang meledak dengan nyala indah di dalamnya. Keadaan deven sendiri tidak jauh beda. Jantungnya tetap tidak mau berdetak santai karena ulahnya sendiri. Ia hanya sesekali mengulum bibir bawahnya untuk mencecap rasa bibir anneth yang tersisa di bibirnya.

Vanilla...

Sampai turun dari mobil deven, keduanya berjalan beriringan tanpa persinggungan sama sekali. Mereka masih belum bisa menetralkan perasaan mereka masing-masing. Rasanya masih tidak percaya bahwa mereka baru saja melakukan hal seperti itu. Perasaan baru kemarin deven uring-uringan karena anneth mengecup pipinya saat di supermarket.

"Ini tadi gue beneran cium kaya gitu ke anneth?" batinnya masih limbung.

* * *

Hari ini adalah hari yang paling anneth tunggu selama dua bulan ini, hari kepulangan keluarganya. Sejak semalam rasanya mata anneth enggan sekali diajak beristirahat. Angannya terus membayangkan satu persatu orang-orang kesayangannya. Ia rindu mami dan papinya yang selalu penuh kasih. Ia rindu keluguan dan kelucuan alvaro. Terlebih lagi ia sangat rindu partner segala moment nya , nashwa. Sudah lama sekali anneth tidak bertemu dengan kakak cantiknya secara nyata.

"Pagi bunda..." sapa anneth begitu riang mencium pipi bundanya sekilas.

"Cerah amat anak bunda sepagi ini?" balas bundanya mengecup kening anneth.

"Iya dong bunda karena hari ini hari spesial" timpal anneth dengan semangat membantu bundanya menata meja makan.

"Eeeemmm bunda jadi sedih anak bunda akan balik ke rumahnya, bunda gak punya temen lagi dong" keluh bundanya terdengar sendu. Hati anneth merasa tersentuh dengan ucapan bundanya, ia segera memeluk bundanya dengan erat.

Dua bulan ini anneth merasa memiliki mami dalam wujud dan tipe yang berbeda, meskipun sosok mami tetap yang nomor satu. Tapi bundanya berhasil membuat anneth sangat menyayanginya dengan tulus.

"Bunda jangan sedih, anneth sayang bunda. Nanti kan anneth bisa main-main ke rumah bunda" tenangnya, padahal raut mukanya tak kalah sedih dari bundanya. Keduanya saling mengeratkan pelukannya sampai mereka tidak sadar bahwa seseorang telah mengamati keduanya sejak tadi.

"Eeehhm.." dehem deven memberi signal keberadaannya.

Weekend seperti ini ia memang tidak bekerja, dan lagi hari ini ia sedang ingin menikmati libur di rumahnya. Semenjak ada anneth di rumahnya , ia memang selalu menikmati libur di rumahnya. Padahal sebelum-sebelumnya weekend bagi deven artinya iden's and gogo's time.

"Eh sayang , udah turun" sapa bundanya menoleh kw arah putranya.

"Papa mana ma?" tanya deven mencari keberadaan papanya.

Damn you, doctor !!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang