(2) Tentang Anneth

10.9K 453 46
                                    

Krriiiingg.... Krriiingg...

"Annethy Zaleena Malik...!!!"

Perpaduan terdahsyat disetiap pagi, ketika suara weaker berkolaborasi dengan suara ibu cantik yang membangunkan anaknya.

"Ini jam berapa cepetan bangun nethy." pekik mamanya sekali lagi.

"Astaga iya mama" jawab anneth mengucek kedua matanya dengan malas.

"Mama tunggu 15 menit harus sudah turun buat sarapan. Cepat..!!" perintah mamanya dari lantai bawah.

Lama-lama berasa hidup di basecamp AKMIL, karena selalu seperti ini di setiap pagi. Keluarga Malik, yang dikepalai Arya Malik seorang pengusaha besar yang sukses. Keluarga yang disetir Ny.Debby Malik sebagai bendahara rumah tangga. Keluarga Malik yang selalu ramai di setiap pagi , beranggotakan 3 anak, dua perempuan dan satu laki-laki.

"Morning mami Army , pagi papi captain" sapa Anneth menerak kursi di ruang makan.

"Kamu ya, malah ngatain mami gitu" protes Ny.Debby mami anneth.

"Ya habisnya tiap pagi berasa lagi di barak TNI sih. Ya gak al" kata anneth mencari dukungan adiknya, Alvaro Zynadine Malik. Sedang anak laki-laki berusia 6 tahun itu hanya mengangguk dan tetap fokus dengan sandwich miliknya.

"Sudah-sudah ayo cepat makan. Itu pak Jajang sudah nunggu untuk mengantar kalian" Papi mereka akhirnya mebegur keributan pagi ini. Jika papinya sudah angkat bicara, maka semua akan menurut tanpa kalimat bantahan apapun.

"Pi, papi sama mami jadi tengokin kak nashwa ?" tanya anneth membuka obrolan.

"Jadi , tapi belum tau kapan mungkin bulan depan atau dua bulan lagi. Tunggu papi ada waktu luang" jawab pak Arya Malik. Anneth hanya ber-oh saja mendengar jawaban papinya. Annashwa Zayra Malik, adalah anak tertua di keluarga Malik, nashwa tidak tinggal di Indonesia karena sedang mengambil pendidikan spesialis di Inggris.

Meskipun berhasil sebagai pengusaha besar namun Keluarga Malik tidak memaksakan kehendak untuk masa depan anaknya. Tuan dan Nyonya Malik memberi kebebasan penuh kepada anak-anaknya untuk memilih cita-citanya.

"Mi anneth berangkat dulu, ayo al lets go" kata anneth menyalami kedua orang tuanya.

"Hati-hati sayang-sayangnya mami" pesan maminya.

Pagi itu Anneth dan Alvaro diantar pak jajang menuju tujuannya masing-masing. Meskipun sudah besar, Pak Malik lenih mempercayai pak jajang dibanding Anneth untuk membawa kendaraan.

"Makasih ya pak, nanti anneth pulang lebih sore biar anneth bareng kawan anneth saja" pamit anneth pada pak jajang sebelum turun dari mobilnya.

"Baik non" patuh pak jajang sang supir.

Anneth berjalan santai melewati setiap koridor. Setiap tapak kakinya selalu diikuti tatapan mata sekitar melihat paras luar biasa cantik miliknya. Rambut panjang yang lurus alami berkilau, paras mulus nan manis lengkap dengan mata dan senyum indah tersusun rapi di wajahnya. Sempurna...

"Hai pagi neth.." sapa seorang padanya.

"Hai pagi.." meskipun cantik dan sempurna anneth bukanlah manusi yang angkuh dengan sekitarnya ia selalu membalas senyum atau sapaan orang lain untuknya.

"Hello universe.." sapa anneth pada sekumpulan perempuan cantik di depannya.

"Hoi, baru dateng lo. Sini kita bahas persiapan buat acara penting nih" ajak perempuan berkulit putih mulus, charissa Lumbanraja, sahabat anneth. Anneth mendekat ikut berbaur dengan charissa dan satu lagi temannya, Joaquine Barnessa yang juga anngota timnya.

Damn you, doctor !!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang