Jumat pagi menjadi hari yang super duper ribet bagi seorang Annethy Zaleena Malik. Bukan hanya karena ia harus bangun lebih pagi dengan tangan yang masih nyut-nyutan di gendongan. Namun , pekerjaan siap-siapnya sebelum ke sekolah menjadi terhambat karena dilakukan oleh satu tangan.
"Mami, jangan dikuncir gitu nanti siangnya rambut anneth udah kayak gembel di sekolah. Dikepang aja mami" beo anneth di depan kaca saat sang ibu membantunya mengikat rambut.
"Makanya lain kali hati-hati neth, kan mama juga khawatir kamu ke sekolah dengan tangan sebelah gini" ujar maminya.
"Namanya juga musibah mi, kecelakaan kerja " sanggahnya.
"Hmm yasudah ayo turun kita sarapan dulu. Kamu dianter jemput mang jajang nanti ya" kata mami.
Suasana makan pagi keluarga malik kali ini berlangsung hikmat. Tidak seperti biasanya, Alvaro juga tidak menjahili kakaknya, mungkin ia kasihan melihat sang kakak.
Tiiin... Tiiin...
"Siapa mi ?" tanya papa anneth.
"Gak tau pi, sebentar mami cek dulu" mami anneth pun beranjak ke depan untuk melihat siapa yang datang.
"Assalamualaikum tante..." sapa pemuda berseragam rapi menyalami mami anneth.
"Waalaikumsalam, udah janjian sama Anneth? Annethnya masih makan di dalem ayo masuk" ajak Mami Debby.
"Neth... Kamu udah janjian dijemput ya , ini udah dateng" ucap maminya.
" Loh ? Kok gak bilang kalau mau jemput?" tanya anneth tak kalah heran.
"Gak apa neth, kan tangan kamu masih sakit gitu kasian kalau berangkat sendiri." balas pacarnya.
"Nggak sendiri kan ada mang jajang, ih kamu mah sukanya tiba-tiba aja" beo anneth padahal merasa senang.
"Yasudah kalau gitu anneth cepat selesaikan sarapannya. Kamu sudah sarapan nak?" papi anneth menengahi perbincangan putrinya.
"Sudah om. Om, selama anneth tangannya masih sakit saya izin buat antar jemput anneth boleh om?" pacar anneth sebenarnya sudah cukup mengenal keluarga anneth meskipun baru terhitung beberapa bulan ia menjadi pacar gadis primadona sekolahnya itu.
"Iya , om titip anneth ya terimakasih sudah repot-repot" jawab papinya.
"Pi, mi anneth berangkat dulu ya" sergap anneth beranjak dari kursinya.
"Iya, hati-hati jangan banyak aktivitas dulu di sekolah. Jangan selebor tangannya masih sakit gitu" pesan mami.
"Siap letnan.." hormat anneth pada maminya.
Anneth berangkat ke sekolah dengan hati gembira meskipun tangannya masih nyut-nyutan, nyatanya berangkat dengan sang pacar cukup menjadi bius lokal untuknya.
"Sayang, kamu tumben amat jemput gak bilang-bilang dulu" kata anneth.
"Kenapa sih jemput pacar sendiri harus bilang-bilang dulu hmmm?" jawab pacarnya menoleh ke anneth sebentar.
"Ya bukan gitu ta... Coba kalau tadi kamu dateng tapi aku udah sama mang jajang. Kan kasian kamunya" jawab anneth.
Genta, pacar anneth hanya tersenyum melihat kebawelan pacarnya.
"Iya iya udah ih masih aja ngebeo kamu mah pagi-pagi. Sarapan jangkrik ya tadi? Goda genta.
"Enak aja kamu kira aku burung" jawab anneth ikut terkekeh.
Genta adalah idola di sekolah Anneth , ketua tim basket siapa yang tak kenal genta. Di sekolah, anneth dan genta sama-sama memiliki banyak fans. Maka tak heran selain banyak yang kagum dengan pasangan ini, banyak pula yang merasa iri. Apalagi mengingat track record genta sebelum menjadi pacar anneth cukup memiliki beberapa deret mantan di sekolahnya. Namun, setelah bersama anneth penyakit playboy nya sudah menemukan obatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damn you, doctor !!!
Fiksi Remajadr. Deven Putra Tanuwijaya Seorang dokter muda idaman semua pasang mata kaum hawa. Muda, tampan, cerdas merupakan daya tarik utamanya. Tidak hanya perempuan muda yang selalu berdecak tiap melihat kharisma dirinya yang menguar. Bahkan anak kecil pun...