Malam ini,
ketuk pintu terdengar kembali,
buatku melangkahkan kaki,
sambut kedatangannya dengan senang hati.Malam ini,
kudekap ia sekali lagi,
bisikkan rindu yang punya geta abadi,
berharap kehadirannya akan selalu kutemu di sisi.Dan malam ini,
di bawah gemintang yang bersaksi,
jerit menggema penglihatanku fiksi,
karena nyatanya ... kamu memang tak lagi pegari.Bintaro, 7 April 2019
Kertas Usang
KAMU SEDANG MEMBACA
Untai Aksara Tentang Kita
PoetryKamu, aku, dan dunia ini, kita datang lalu pergi, iringi masa bersama sunyi, dalam juita yang pegari dan tak lagi. Akankah sang asa abadi, dapat jadi lebih dari, sekadar khayali?