Fakta,
aku tak berusaha,
menghilangkan tiga rasa.Adalah murka,
pada satu kerama,
yang kuucap dengan sadar,
bahkan setelah nyata-nyata diselamatkan.Adalah sesal,
pada satu putusan,
untuk penuhi permintaan,
hingga bahkan jiwaku tak bisa ditemukan.Adalah benci,
yang memesona setengah mati,
pada satu puan,
seorang ketua mafia yang dulu menyeret hanya untuk mendepakku kemudian.Jadi, yang selalu kuucapkan,
memang satu kenyataan,
tentang semua orang bisa berguna dengan memberi saran,
walau terkadang saran yang sama hanyalah hal yang gagal dia lakukan.Pati, 17 April 2019
Kertas Usang
KAMU SEDANG MEMBACA
Untai Aksara Tentang Kita
PoetryKamu, aku, dan dunia ini, kita datang lalu pergi, iringi masa bersama sunyi, dalam juita yang pegari dan tak lagi. Akankah sang asa abadi, dapat jadi lebih dari, sekadar khayali?