10. Ancaman dari Rike

4.1K 112 0
                                    

Baby duduk di kolam renang seorang diri, dengan pakaian pendek diatas lutut, baju krop dan jus lemon yang menemani waktu santainya. Dia menatap ponsel dan membaca beberapa pesan yang masuk ke DM.

"Dipanggil papa" tiba tiba suara dari makhluk paling menyebalkan di bumi terdengar, dengan malas Baby menoleh.

"Sumpah ya Ken, kalau ada penghargaan sodara paling menyebalkan di bumi, elo orang pertama yang dapet juara" cerocos Baby sambil menegakkan tubuh.

"Bodo" jawab Ken berlalu pergi.

Baby berjalan menemui Baskara yang tengah duduk menonton televisi bersama Rindu. Baskara menonton tayangan bola sedangkan Rindu membaca buku super tebal ditangan.

"Apa?" Bukannya duduk, Baby langsung menyerodok dengan pertanyaan.

Baskara menoleh dengan jengah "duduk dulu" titahnya tegas.

"Astaga aroma aroma diceramahin tercium" tukas Baby ngaco.

Rindu hanya melirik sekilas wajah Baby, lalu menatap kembali buku ekonominya.

"Papa udah daftarin kamu les"

Tiba tiba sebuah kertas lembar di sodorkan Baskara pada Baby. Gadis itu berdecak dengan kesal, lalu menatap papanya dengan lirikan paling tajam milik Baby.

"Kenapa gak di daftarin mati sekalian sih" gerutu Baby

"Baby, jaga bicaramu, kamu itu anak perempuan" sela Rindu sambil menutup buku.

"Papa daftarin kamu les, supaya nilai kamu bisa naik" kata Baskara

Baby berdiri, menghentakan kakinya lalu berteriak dengan lantang "demi kantong ajaib Doraemon Baby gak mauuuuu" Baby memilih pergi

"Baby, orang tua belum selesai bicara"

"Voice note aja, kirim ke WhatsApp Baby, kalau ada waktu nanti Baby dengerin" ujarnya menaiki tangga.

Baskara dan Rindu geleng geleng, heran dengan kelakuan anak keduanya yang sangat sulit dikendalikan.

"Anak mu itu" ucap Rindu tiba tiba.

Baskara menoleh lalu menyandarkan kepalanya ke bahu Rindu dengan manja.

"Persilangan antara sel kita ma" kata Baskara

**

Baby duduk dikantin bersama Vio, menikmati semangkuk soto dan jus jambu yang paling nikmat di santap saat jam istirahat.

"Eh Lo udah tahu Lydia pacaran sama anak UI belum?" Tanya Vio disela sela mereka tengah menyantap makan.

Baby menggeleng, mengaduk sotonya dan menyuapkan ke dalam mulut.

"Namanya Manik, kalau gak salah dia presiden BEM gitu, pinter, kaya juga" Vio menyodorkan foto Manik kearah Baby.

Ditatapanya selintas lalu Baby nyengir "mungkin dia nyari yang pinter supaya memperbaiki sel otak anaknya besok"

"Seharusnya elo nyontoh si Lydia" kata Vio.

Baby mendelik, lalu mendegus "nyokap gue pinter. Bokap gue rada rada pinter anehnya cuman si Ken yang mewarisi kepintaran nyokap gue, sisa kegoblokannya di warisin ke gue" Baby mengunyah sotonya sambil menatap Vio "jadi sekuat apapun gue nyari cowok yang pinter kalau anak gue geblek. Ya geblek aja"

Vio menepuk dahi Baby dengan keras, gadis itu berdecak kesakitan.

"Kira kira kalau mukul temen" protes Baby sambil mengelus dahinya

"Lo tu cantik doang ya, tapi otak kosong" hina Vio puas.

Baby memakan gorengan dan soto bersamaan lalu menoleh kearah Ken dan Yoshua yang tengah makan di pojok kantin berdua.

First Love Duda (Squel BARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang