46. Pergi ke pantai

3.1K 97 0
                                    

Baby masih saja mengikuti Adry dari belakang, lelaki itu terus berjalan tanpa menunggu langkah Baby yang sudah terseok-seok. Sesekali Baby berteriak untuk meminta Adry menunggunya, namun percuma lelaki itu tetap berjalan tanpa menghiraukan ucapan Baby sedikitpun.

"His" decak Baby amat keras sambil berjongkok, rasanya dia tidak kuat lagi jika harus mengejar Adry.

Adry yang tahu kalau Baby tertinggal jauh berhenti sejenak, menoleh anak itu sambil tersenyum menang. Menggoda Baby memang selalu menyenangkan, apalagi melihat gadis itu mencak-mencak tidak jelas.

"Tungguin Om" rengek Baby

Adry berdiri menunggu Baby sambil melihat kearah arlojinya. Mulutnya berkomat Kamit tidak jelas lalu dia mengangkat telapak tangan

"Saya hitung sampai tiga, kalau tidak sampai di sini, saya akan tinggal kamu" ancam Adry yang membuat Baby langsung berlari sekencang mungkin.

Sampai di samping Adry Baby langsung menghadiahi tatapan tajam beserta nafas yang memburu. Tatapan itu seperti tatapan akan memangsa Adry, namun Adry justru tertawa melihat reaksi Baby yang berlebihan.

"Kenapa ? Kamu mau membunuh saya?" Tanya Adry menaikan alis sambil menggoda

Baby hanya bisa mencimbikan bibir sambil berdecak, urusan dengan Adry memang selalu menyebalkan.

Mereka melangkah beriringan, saling diam sebelum sampai di pantai, Adry sempat mengajak Baby untuk membeli makanan ringan namun Baby menolaknya.

Angin pantai kembali menerpa wajah Baby, rasanya tidak bosan kalau pergi mantai begini, apalagi degan seseorang yang terasa istimewa disamping Baby. Adry memasukan tangan kedalam saku, melihat kekanan dan ke kiri. Rasanya dia juga menikmati udara pantai, sudah lama dia tidak pergi liburan, hanya di kantor menyelesaikan kerjaan yang terasa melelahkan.

"Tadi kamu kemana?" Adry masih menanyakan kemana Baby pergi tadi siang. Pertanyaan yang ditanyakan Adry hampir tiga kali

"Gue?" Tanya Baby memastikan apakah Adry menanyakan posisinya atau tidak

"Apa ada orang lain disini selain kamu?" Tanya Adry dengan nada menaik

"Om, hari ini Om lagi PMS ya, kenapa sih sering banget marah marah" cicit Baby dengan gemas

"Kamu tadi siang dari mana?" Ulang Adry

"Dari pantai" kata Baby sambil merentangkan tangan

"Pantai? Dengan siapa?" Tanya Adry menatap Baby dengan tajam

"Manik" katanya

"Manik" kali ini Adry mengeraskan nadanya sampai membuat Baby terjingkat dan sedikit menjauh dari Adry "dengan pakaian seperti ini?" Tunjuk Adry pada pakaian terbuka Baby.

Baby melihat ke arah tubuhnya, dimana pakaian pantai yang sedikit terbuka, lalu Baby berdecak.

"Emangnya kenapa sama pakaian gue? " Teriak Baby memanas "Kayaknya semua orang selalu seneng ngomentari pakaian gue, ck"

Baby langsung berjalan pergi meninggalkan Adry yang mematung di pantai. Terserah lelaki itu akan mengikuti Baby atau tidak, hanya saja Baby sedang kesal dengan sikap Adry hari ini.

Sampai di luar area pantai, Baby menunggu kendaraan yang tengah melintas di depannya, padahal tidak banyak kendaraan sehingga Baby bisa menyebrang kapan pun. Namun Baby tengah menunggu Adry. Sampai matahari hampir menghilang pun Adry tidak kunjung datang.

Akhirnya Baby berbelok, kembali lagi ke tempat dimana Adry berada. Sampai disana, dia tertegun, dadanya terasa sesak, padahal hanya melihat Adry tersenyum dengan orang lain, tapi rasanya ada sesuatu yang merebut miliknya.

First Love Duda (Squel BARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang