60. Duda Keren

3.1K 121 2
                                    

Meskipun dongkol setengah mati, Baby harus meninggalkan Sila, dia juga tidak mau marah marah diruangan Adry dan membuat harga dirinya runtuh. Sampai dirumah pun Baby hanya uring uringan, dia melampiaskan segala kekesalannya pada Ken yang sedari tadi hanya duduk menonton televisi.

"Lo hidup kalo cuman nontonin iklan mending mati aja Ken" teriak Baby sambil makan cemilannya.

Ken melirik Baby sekilas lalu menatap iklan yang sedang ditayangkan di TV 3D nya.

"Lo kalau pengen nonton sinetron alay mending dikamar elo" jawab Ken santai

Baby berdecak, merebut remote tv dengan kasar lalu menekan asal saluran televisi. Ken yang melihat itu kontak melempar bantal ke wajah Baby.

"Perasaan tv dirumah gak cuman satu" komentar Rindu yang datang dengan senampan kue.

"Dikamar kalian kan juga ada tv" imbuh Rindu

Baby tidak menanggapi Rindu, dia cemberut sedari tadi menatap televisi yang sedang menayangkan sinetron. Ken juga enggan berkomentar dia menyomot kue dan di bawanya ke kamar. Belum ada lima langkah dari Ken pergi, Baby bersuara lantang

"Ken, gue denger denger elo gay ya?" Saat Baby menyelesaikan kalimatnya, Ken lantas berbalik dan berjalan kearah Baby.

"Maksud Lo apa?" Tanyanya dengan dingin

Baby menatap Ken dari posisi duduk, sedangkan Ken yang tinggi jangkung tengah berdiri dengan raut wajah datar.

"Iya, elo gay kan?" tuding Baby asal

"Jangan asal ngomong ya elo" bentak Ken

Rindu yang melihat perdebatan keduanya, lantas berdiri dan memisahkan. meski tubuh Rindu yang kecil ditelan kedua anaknya, namun suara berat Rindu seakan membungkam Ken dan Baby.

"Sudah cukup" bentak Rindu tegas

Ken melirik Baby tajam, mungkin berniat menghabisi nyawa adiknya. Dan Baby pun juga melakukan hal yang sama, dia seakan melampiaskan kekesalannya pada Ken.
Baskara membuka pintu dan terkejut saat melihat kedua anaknya berkumpul di ruang televisi, biasanya jam segini mereka mengurung diri di kamar masing masing.

"Tumben" suara Baskara lirih diakhir kalimat begitu menyadari ekspresi keduanya

"Berantem lagi?" Tanya baskara mendekati keduanya

"Lo punya mulut kan di sekolahin, kalo ngomong jangan kayak orang gak pernah makan bangku sekolahan" Ken melanjutkan perdebatan yang sempat tertunda

Saat mendengar ucapan Ken. Baby beringas marah. Dia kira seseorang yang terpelajar semuanya harus berbicara seperti Ken, bahkan Ken yang sama sama terpelajar saja masih berkata seenak jidatnya sendiri.

"Kenapa elo marah? Berarti berita kalau elo gay itu emang bener!" Baby menaikan kalimatnya

"Lo" Ken menunjuk dengan jari tepat di wajah Baby, perempuan itu tidak takut akan kemarahan kakaknya, justru memasang tampang congkak.

"Kalo elo bukan adek gue, udah gue bejek bejek Lo" Ken menekan kalimatnya dengan gemas.

"Eh udah" lerai Baskara

Rindu diam saja melihat kedua anaknya yang tengah adu mulut. Memang pemandangan didepannya ini lazim ditemui Baskara ataupun Rindu, tapi mendengar ucapan Baby mengenai Ken , Rindu langsung bungkam. Apa yang dikatakan Baby tadi terdengar masuk akal untuk Rindu.

"Ken" panggil Rindu dengan suara keibuan.

Ken menoleh tapi tidak menjawab.

"Apa yang dibilang adek mu itu bener?" Tanya Rindu memastikan

First Love Duda (Squel BARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang