11. tawaran pulang bareng

3.7K 137 0
                                    

Karena hari ini pengambilan photoshoot seluruh model Sila, maka Baby dan Vio belum juga pulang sebelum acara selesai.

"Beb, nyokap gue udah nelfonin terus nih" ujar Vio takut saat ponselnya berdering lagi.

Baby melirik jam di ponselnya, sudah setengah enam dan acara ini belum juga selesai.

"Duh gimana?" Tanya Baby ikutan panik

"Gue balik duluan ya. Takut dimarahi nyokap gue" pinta Vio memelas.

Sebenarnya Baby ingin menolak permintaan Vio. Namun saat melihat wajah cemas dan panik dari Vio, Baby tidak tega, toh ini adalah pekerjaan Baby bukan pekerjaan Vio. Vio hanyalah admin yang mengurusi endorse endorse bukan asisten yang harus mendampinginya.

"Yaudah deh balik sono" usir Baby.

"Lo gak papa nih gue tinggal?" Tanya Vio ragu saat akan meninggalkan Baby.

Baby mengangguk, berusaha memasang wajah santai

"Gak papa. Gue mah biasa balik sendiri"

Baby mengantarkan Vio untuk mencari taksi. Ketika Vio sudah duduk di taksi, Vio membuka kaca pintu mobil

"Beb, jangan balik malam malam. Ntar Lo dicariin bokap sama nyokap elo" nasihat Vio sebelum pulang

"Dah pulang Sono, gak usah banyak bacot deh"
Baby melambaikan tangan ketika mobil taksi itu menggelincir meninggalkan arena Photoshoot Baby.

Baby kembali kedalam ruangan. Menunggu gilirannya berfoto. Menunggu dengan gelisah karena jam terus berputar dengan cepat. Sekarang sudah pukul enam lebih tiga belas menit. Dan pemotretan terus berjalan, beberapa kali Baby menghentakkan kakinya karena gelisah dan cemas.

"Kak Riko, masih lama?" Tanya Baby pada photograper yang memotret mereka

"Bentar lagi. Palingan jam delapanan"

"Hah" Baby menganga "serius aja jam delapan. Gue bisa dicariin nyokap bokap gue kak" rengek Baby.

"Itu bukan urusan kita, elo udah taken kontrak sama Sila, jadi elo harus ikutin jam kerja Sila" tukas Rio langsung berjalan ke deretan model yang sudah ditata posenya.

Dia membidik model dengan gaya yang berbeda. Baby semakin kacau, beberapa kali berjalan mondar mandir.

Brukk

"Aw" rintihnya ketika tidak sengaja Baby menabrak dada seseorang.

"Punya mata?" Tanya Adry sarkatistik

Baby cemberut, sudah mood tidak stabil harus bertemu orang ini pula.

"Gak ngeliatin mata gue ada dua" tunjuknya pada bulatan mata

Adry tidak menggubris langsung berjalan meninggalkan Baby yang masih cemberut. Lelaki tu membisikan sesuatu kalimat ke telinga Riko, setelahnya Riko meminta seluruh model untuk istirahat sejenak.

Baby duduk, Memainkan ponselnya yang dengan penuh harap semoga Rindu dan Baskara tidak menelfon atau menanyakan dimana keberadaannya sekarang.

Adry dan Riko tampak berbincang sangat serius karena beberapa kali Adry harus memegang pelipisnya karena pusing. Kegelisahan Baby sedikit memudar kala melihat wajah serius Adry saat bekerja. Adry menyodorkan lembaran kertas pada Riko yang langsung dibacanya oleh Riko.

Jam semakin cepat berjalan dan sekarang pukul tujuh malam, Baby semakin dibuat gelisah karena pemotretan tak kunjung usai.

Drrtt

Panggilan pertama dari Baskara membuat Baby menelan ludah, Baby keluar ruangan langsung mengangkat panggilan dari papanya dengan nada sesantai mungkin.

First Love Duda (Squel BARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang