16. Kabur

3.3K 115 0
                                    

Adry sudah masuk kedalam mobil namun dia langsung tersentak kala Baby juga ikut duduk di kursi penumpang.

"Jalan Om" kata Baby memerintah seakan yang duduk di kursi pengemudi adalah supirnya

"Ngapain kamu ngikutin saya?" Tanya Adry kebingungan

"Pokoknya ayok jalan" Baby memukuk mukul lengan Adry dengan pelan, meski begitu tidak membuat Adry melangkah barang sedikitpun.

"Turun atau saya teriak" ancam Adry

Baby mendongak dengan berani, menantang Adry untuk melakukan apa yang dia ancamkan.

"Ya teriak aja sih, kalau gak mau gue bilang elo udah perkosa gue" ancam balik Baby.

Adry mendegus "saya gak habis fikir dengan isi kepala kamu" Adry geleng geleng.

"Gue juga Om, isi kepala gue apaan ya bisa se lelet ini" Baby nyengir tanpa dosa

"Buruan turun" titah Adry sekali lagi

Baby menggeleng dengan tegas sambil menatap mata elang Adry.

"Kamu yang turun atau saya" kata Adry mengancam.

"Om aja yang turun"

"Bener ya saya turun" Adry membuka pintu mobil berharap dengan dirinya turun maka Baby akan ikut turun.

Ketika Adry turun dari mobil buru buru Baby berpindah pada kursi pengemudi, membelokan mobilnya sehingga membuat Adry mengejar dan memukul bemper mobil berulang ulang.

"Stop stop" teriak Adry hingga satpam sekolahan menatap nya.

Mobil sedan itu terpaksa berhenti agar tidak memancing curiga satpam sekolahan, jika Pak Blenu satpam sekolahan Baby tahu jika Baby berniat kabur, urusannya akan semakin runyam.

Adry membuka pintu mobil namun tidak langsung masuk kedalam, melainkan berdiri diambang pintu.

"Keluar" titah Adry ganas

Tangan Baby bersatu, membuat gestur minta tolong dengan kelopak mata yang dibuat sememelas mungkin.

"Pleasee ommm ijinin Baby ikut ya" rengek Baby.

"Saya gak ada waktu buat ngeladeni kamu"

"Pleasee ommm, pleaseeeeeee" rengek Baby semakin menjadi "pokoknya gue gak mau turun sampe Om ngijinin gue ikut" Baby duduk dengan melipat tangan.

Entah fikiran apa yang sudah membuat Adry justru mengangguki permintaan konyol Baby.

"Pindah sana" tukas Adry meminta Baby bergeser ke kursi penumpang.

Karena senang, Baby langsung bergeser dengan cepat, duduk dan memperhatikan Adry yang keluar gerbang tanpa satu pertanyaan pun dari pak Blenu.

"Kita mau kemana?" Tanya Baby ketika mobil sudah berada di luar sekolahan.

"Kemana aja, asal kamu bisa turun"

Baby menggeleng "Hem Hem, gue kan mau ikut elo Om, kemanapun deh"

"Kamu udah gila ya?" Adry menoleh kearah Baby. Lalu fokus kembali pada jalan.

"Hampir" katanya melemah. "Om mau kerja kan. Gue ikut ya" pinta Baby memelas

"Terserah" kata Adry memutar stir mobil menuju kantornya.

Yang ada di fikiran Adry hanyalah berdebat dengan Baby tidak akan menyelesaikan masalah, apalagi membuatnya menjauh dari Adry. Seketika Adry menyesal telah membaca pesan singkat dari Baby dan memeriksa kamarnya, menyesal karena menemukan dompet dan mengantarkannya ke sekolahan ini.

First Love Duda (Squel BARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang