43. Rike dan Adry

3.1K 118 0
                                    

Baby, Ken , Rindu dan Baskara sedang menikmati kemah kecil kecilan di belakang rumah. Membuat BBQ panggang dengan wine diatas meja, juga kembang api yabg sudah disiapkan Baskara.

Baskara sedang memeluk Rindu dari belakang, padahal Ken dan Baby sedang melihat mereka. Tapi Baskara justru menggangu Rindu yang sedang membalikan daging.

"Pa Malu diliatin anak anak" kata Rindu berusaha melepaskan pelukan Baskara.

"Ah mereka juga sering liat ma" kata Baskara menyembunyikan wajah di tekuk Rindu.

Sedangkan Ken dan Baby duduk di kursi tanpa sepatah katapun. Baik Baby dan Ken tidak mau memulai pembicaraan, apalagi setelah kejadian sore tadi.

"Lo gak ada niatan buat minta maaf ke gue?" Tanya Baby pada Ken yang sedang menatap Rindu dan Baskara.

Ken melirik lalu kembali ke tatapan semula "Kenapa gue harus minta maaf?" Tanyanya

"Yah kan lo tadi udah bentak-bentak gue, kita ini kembar Lo Ken" kata Baby Menaik

"Gue tahu" katanya tanpa berniat menanggapi ucapan Baby, justru menidurkan tubuhnya dan menatap langit-langit.

"Lo tahu kan dari kecil gue gak pernah bisa marah ke orang lain" kata Ken tanpa menatap Baby yang sedang menatapnya "gue cuman bisa marah ke elo" imbuh Ken. "Itu kenapa kalau gue suka marah-marah gak jelas ke elo, karena gue ngerasa setiap selesai marah ke elo hati gue jadi lega" kata Ken sambil tertawa

"Lo kira gue bahan pelampiasan kemarahan elo gitu, lagian Lo jadi orang aneh banget sih, udah muka dingin juga gak pernah pacaran" Baby berhenti sebentar lalu membuka mulutnya dan menutup dengan cepat. " jangan jangan Lo gak pernah oanani lagi"

Bugh

Ken langsung menendang paha adiknya, hingga Baby tersungkur kebawah, melihat itu Ken tertawa terbahak-bahak. Sungguh tidak ada kenikmatan selain melihat adiknya sengsara.

"Mama, Ken nendang Baby" adu Baby dengan mulut lebarnya

"Kenn, jangan kasar gitu sama Baby" teriak Rindu langsung melepaskan pelukan Baskara dan membawa BBQ panggang ke meja.

"Lagian si Baby kalo ngomong suka gak dipikir dulu" cicit Ken menegakkan tubuhnya

"Wahh enak nih" Ken mengambil sendok dan mencicipi BBQ panggang buatan mamanya.

"BBQ terenak cuman buatan Mama" puji Ken tulus

Bugh

"Lo kurang ajar banget sih, udah nendang gue gak minta maaf lagi" Baby memukul kepala Ken dengan Boneka beruang

Ken melirik lalu melanjutkan makannya tanpa berniat menanggapi peperangan Baby.

"Anakmu itu" ujar Rindu memberitahu Baskara yang sedang menertawakan kedua anaknya

"Seru tahu ma ngeliat mereka berantem, suasana rumah jadi hidup" kata Baskara

"Kamu keseringan ngebiarin mereka berantem, jadinya mereka gak pernah akur sama saudara" kata Rindu sambil berjalan mengambil ciki-ciki kesukaan Baskara. Lelaki itu mengekori dari belakang .
"Apalagi si Baby tuh, omongannya udah gak ada yang enak didengarin" Rindu menatap Baskara "foto copy kamu banget si Baby itu"

Mendengar itu Baskara tersenyum sambil mencium pipi Rindu, sebelum pergi membawa ciki-cikian yang ada ditangan Rindu dia mencium bibirnya dan berlalu cepat ke arah Ken dan Baby yang sedang berebut menikmati BBQ panggang.

"Kok papa gak di sisain" protes Baskara begitu sampai dimeja BBQ panggang sudah habis

"Tuh salahin drakula, Kalau makan udah gak bisa diatur" tunjuk Ken kearah Baby

"Enak aja, elo tuh yang makan banyak. Gue cuman makan dua" balas Baby tak kalah sengit

"Dua apa, dua puluh" kata Ken Menaik

"Heh, udah cuman masalah BBQ aja kok berantem" lerai Rindu "itu pa dimeja sana, Mama tadi udah nyisain" tunjuk Rindu kearah meja didekat pemanggang "soalnya Mama udah hafal sama mereka berdua, kalau soal BBQ pasti cepet" cibir Rindu sambil tersenyum

**

Baby duduk di meja rias, menatap Ica perias baru yang sedang merias Thea. Diam diam fikiran Baby masih terfokus ke Adry.

"The, kita jadi ya pemotretan di Bali ?" Tanya Baby ditengah keheningan

"Katanya sih iya" Thea menanggapi tanpa membuka mata. Karena Ica  sedang memoles eyeshadow.

"Kapan sih, kok gak ada jadwal pemotretan yang terbaru?"

"Kata Riko sih dua hari lagi" Thea membuka mata "eh Beb, gue denger denger acaranya tuh barengan sama peresmian kantor cabang Sila" Thea menepuk lengan Baby dengan lirih

"Lo serius?" Tanya Baby setengah terkejut, Adry tidak mengatakan apa apa pada Baby.

"Katanya sih gitu, kalau bener makin gatel aja tuh vagina si Rike" cicit Thea terdengar tajam dan fulgar

"Maksud Lo apa sih?"

"Yeah secara kan si Rike kalo sama pak Adry udah kegatelan ngalahin pelacur" kata Thea tajam "gue aja gedeg banget"

Baby menanggapi dengan tertawa, dia tidak ingin saja menanggapi dengan ucapan lebih.

"Lo tahu gak" Thea memajukan kursinya begitu Ica pergi mengambil kipas mini "dulu si Rike pernah pakek gaun nerawan yang ngeliatin payudaranya" Thea berbisik lirih "pas pak Adry Dateng dia kayak sengaja banget ngeliatin payudaranya"

Mendengar itu Baby langsung memanas, diam diam menggenggam tangannya dengan kuat.

"Gila banget gak sih si Rike" kata Thea "gue gedeg demi Tuhan"

Orang yang tengah dibicarakan baru selesai pemotretan dan masuk kedalam ruangan. Otomatis membuat Thea menggeser kursi menjauh.

"Ngobrolin apa sih kalian?" Tanya Rike ikutan duduk di sebelah Thea

Rike duduk menyilang sehingga paha mulusnya sedikit terekspos. Baby hanya meliriknya, diam diam jengah, padahal dia penasaran dengan reaksi Adry saat Rike menggodanya. Tapi sayang, si Rike justru datang.

"Enggak mbak, ini lagi ngomongin baju produk GUCCI" kata Thea diam diam melirik Baby untuk setuju dengan ucapannya.

Baby tidak menanggapi justru dia berdiri dan pergi, model pemotretan selanjutnya adalah miliknya. Sampai diambang pintu, dia bertemu Adry, mata mereka bertemu tapi tidak lama karena Adry langsung melintas melewati Baby begitu saja.

"Rike, bisa ikut saya" ajak Adry yang membuat Rike semakin membuat Baby marah.

Melihat itu Baby tidak senang dan tidak suka, kenapa harus Rike. Lagi pula mau diajak kemana anak itu?

"Beb, yok pemotrtean" panggil Fery yang sebagai photograper terbaru.

Baby langsung berjalan cepat dan berpose menggoda didepan kamera. Namun  dia menatap kesal kearah Rike dan Adry yang berbincang hangat. Sesekali mereka tertawa dan dengan centilnya tangan Rike selalu menempel ke Adry, bahkan seperti ingin kontak lebih dengan sering menyentuh Adry.

"Beb fokus dong" tegur Fery

Mendengar Fery menegur Baby, Adry menoleh dan menatap kearah Baby yang berpose di depan kamera tanpa senyum

"Baby, apa baju buatan saya membuat kamu marah?" Tanya Adry mendekati kearah Baby

"Hah?" Baby kaget

"Tolong senyum. Saya gak mau dikira baju buatan saya ngebuat orang jadi emosi" kata Adry langsung berlalu pergi

First Love Duda (Squel BARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang