Bye Bara

5.3K 139 60
                                    

#Autor Prov

Dan, kututup laptop didepanku bersama dentuman musik diskotik yang nyaring. Kulihat juga, Baby tengah menikmati lagu dan minuman nya.

"Lusa gue mau nikah" katanya meletakkan gelas, dia menyodorkan kertas undangan ke arahku, sebuah kertas bersampul coklat bertuliskan nama kedua mempelai, Manik dan Baby.

"Takdir lucu ya" komentar ku melihat undangan mereka "Tuhan sempat sempetnya ngehadirin takdir elo disaat elo jatuh cinta sama orang lain" imbuhku

Baby hanya tertawa manis sambil meneguk gelasnya "ya, takdir kadang lucu juga kadang tragis" dia menatap kearah Thea yang berjoget ditengah kerumunan orang orang "Buat dia yang baru kehilangan seseorang di hidupnya" Baby memandang Thea

"So, perasaan elo setelah ketemu Adry gimana?" Tanyaku

"Gue" Baby menarik sudut bibir begitu lebar, amat tulus karena matanya tidak memandang senanarnya sebelumnya. Mungkin setelah certia ini usai dia bisa merelakan sepenuhnya mengenai perpisahan dengan Adry.

"Munafik kalo gue bilang gue biasa aja ketemu orang yang pernah ngisi perjalan gue" Baby menatap mataku "Tapi gue udah rela, setidaknya Om Adry datang ke hidup gue buat jadi guru di masa lalu gue"

"Sumpah, kalo gue jadi elo gue pasti bakalan nangis, gimana pun elo pernah punya perasaan setulus itu ke dia" kata ku menatap Baby seperti tengah berbincang dengan teman karib

Baby tidak menanggapi kalimat ku sangat lama, dia larut memandangi Thea yang baru saja bercerai dengan suaminya, menatap perempuan berambut lurus dengan penuh iba.

"Awalnya gue pikir, ngelewatin hari tanpa Om Adry terasa gak mungkin, tapi Lo liat kan. Gue bisa dititik ini dan bisa merelakan dia" Baby menatap mata ku

"Kita nemuin kebahagiaan masing masing kok, dia udah bahagia sama kehidupannya yang punya banyak waktu sama Ara, dan gue juga udah nemuin Manik" senyum di wajah Baby tidak pudar masih mengembang dengan sempurna

"Yeah" aku memejamkan mata dan menatap laptop yang penuh dengan cerita kisah cinta Baby. "Pembaca gue bakalan ngamuk kalo baca kisah cinta semenyedihkan ini" komentarku

"Hahaha" dan dia hanya tertawa "Gak ada kisah cinta menyedihkan, buktinya dia dan gue masih bisa bahagia meski gak bersama"

"So, Lo bakalan Dateng ke nikahan gue kan?" Tanyanya

"Yah, sebagai orang yang menuliskan kisah tidak menyenangkan ini, gue harus Dateng dong"

Baby tersenyum senang, dia berdiri setelah membayar minuman ku dan memberikan undangan nya.

"Gue cabut ya" Baby menepuk bahu ku dan berjalan bersama Thea keluar club

Melihat punggung  dan tawa Baby yang begitu mengembang, aku baru sadar bahwa menerima adalah jalan utama menuju bahagia, Baby tidak pernah memaksakan kebahagiaan nya seperti yang dia inginkan, tapi dia berusaha menerima kebahagiaan seperti yang sudah di tuliskan.

Menatap kembali cerita mereka, sepertinya bahwa cinta memang tidak pernah bisa saling memiliki. Mungkin mereka adalah bukti bahwa akhir bahagia dari cinta tidak harus hidup bersama tapi Mendoakan dan menerima kebahagiaan salah satu pasangannya.

Cerita cinta mereka juga memberi pelajaran untukku terutama bahwa tidak ada namanya kesalahan dalam jatuh cinta, karena Tuhan sudah mengatur segalanya.

Baby sudah pergi, dan aku pun hanya mampu menatap laptop berserta bunyi dentuman musik yang keras. Satu satunya yang kesenangan dari kisah cinta mereka hanya kegigihan Adry dan Baby memperjuangkan cinta .

Kututup laptop dan berjalan keluar, selanjutnya kisah Ken yang akan ku tuliskan dan kujabarkan melalui rangkaian huruf sehingga bisa dinikmati.

Terimakasih sudah bertahan dan menjadi saksi perjalanan Baby dan Adry.



T A M A T




Yey akhirnya cerita nya tamat
Ditunggu komennya ya

Next cerita si Ken nih
Siapa yang gak sabar?

Next juga aku mau bikin cerita tentang planet Utopia
Ditunggu ya

First Love Duda (Squel BARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang