33. sebuket mawar dan starwabary

3.1K 118 0
                                    

Baby menghempaskan dirinya begitu sampai dikamar.

"Gak !!! gue masih bingung sama Adry, kenapa dia pengen banget gue pergi dari hidupnya" gerutu Baby sambil memainkan ponsel

"Gue punya dosa dan salah apa sih ke dia, bisa bisanya dia giniin gue" katanya lagi.

"Arrrgghhhhhhhh"

Drrt drttt

Panggilan dari Manik muncul dilayar ponselnya. Awalnya Baby enggan mengangkat namun begitu teringat akan Lydia, dia langsung menggeser tombol angkat

"Hai" sapa Manik dari ujung

Baby memutar mata malas, memang niat mendekati Manik awalnya jahat,jadi saat menerima telfon darinya tidak menarik

"Hai" sapa Baby kembali

"Sibuk gak?" Tanya Manik basa basi

"Emmm enggak sih, kebetulan lagi santai" jawab Baby menimpa perutnya dengan boneka pisang.

"Pengen ngajak jalan he he, bisa gak?"

Baby terdiam sangat lama, begitu lama karena dia justru menatap langit langit kamar.

"Beb gak bisa ya?" Manik menyimpulkann arti diam Baby sebagai penolakan darinya

"Bukan, bukannya gak bisa tapi lagi mager keluar" kata Baby akhirnya "gimana kalau kakak ke rumah gue aja, eh aku"

Manik justru terdiam. Tidak lama karena suara deheman dari dirinya langsung terdengar.

"Oke" kata Manik "mau dibawain apa ?" Tanyanya

Baby tertawa "gak usah, di rumah gue eh aku semuanya ada" kata Baby sombong

"Hahaha udah kayak Indomaret ya"

"Huss perlu disensor" kata Baby tertawa lagi.

Panggilan itu berakhir setelah Manik mengatakan dia akan bersiap siap. Sebenarnya Baby malas menerima Manik kerumahnya tapi itu lebih baik ketimbang dia harus jalan dengan Manik.

Baby masih ber malas malas ria diatas kasur, dia enggan untuk turun. Rindu mendorong pintu kamar anaknya dengan pelan, menatap Baby yang masih bermalas-malasan diatas kasur. Dia menggeleng melihat kamar putrinya yang benar benar berantakan.

"Beb"

Baby menoleh, menatap mamanya dengan dua buket, satu buket mawar satu lagi buket strawbary.
Melihat itu dia menegakkan dirinya dan menghampiri Rindu

"Dari siapa? Om Adry ya?" Tanyanya dengan binar mata bahagia

Baby mengambil buket strawbary nya

"Dari Adry siapa?" Tanya Rindu "ini dari papamu" imbuhnya

"Papa?" Baby menaikan alis "tumbenan"

Detik selanjutnya wajah Baby langsung berubah memanas "papa pergi ke luar negri lagi?" Teriaknya

"Sayang, pelan pelan ngomongnya" protes Rindu "papa ke Amerika"

"Papa ke Amerika lagi ma?" Tanya Baby memelankan suaranya

Rindu mengangguk lalu meletakkan buket mawar diatas meja rias Baby.

"Kok gak bilang bilang, kenapa gak ngajak Baby sih" Baby berdecak sambil menghentakkan kakinya

"Papa mu ada urusan bisnis" kata Rindu

"Papa pikir dengan ngasih Baby hadiah setiap dia keluar negri bisa bikin Baby gak marah ke papa" teriak Baby menggebu "pokoknya Baby marah sama papa"

First Love Duda (Squel BARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang