Hay Bara

21.4K 322 5
                                    

#autor prov

Aku tidak yakin bertemu di tempat seperti ini, ku rasa gadis itu gila mengirimi pesan sebruntal tadi.

Glek

Aku meminum soda yang disediakan bar. Sial aku belum pernah datang ke sini, kalaupun aku tahu neraka ini ada, mestinya aku berpenampilan seperti mereka bukan datang dengan dres tertutup seperti mayat.

"Udah dari tadi?"

Aku menoleh nya saat suara gadis itu menyapa. Yah kalau aku jadi dia aku akan menangis, bukan malah tertawa cekikikan.

"Lo mabuk?" Tanya ku was was

"Ha ha " dia hanya tertawa, tawa yang dia buat buat untuk menutupi lukanya

"Lo tahu gue masih sadar!"

Kurasa ucapannya benar, dia tidak berbau alkohol, hanya berjoget saja sedari tadi.

"Lusa gue bakalan ke luar negri" tukasnya menjelaskan padaku "sebelum itu terjadi, gue harap elo bisa ngasih kenang kenangan ke gue"

Aku mengernyitkan dahi "gue bukan orang kaya" tukasku langsung meminum soda diatas meja.

Dia menyunggingkan senyum lagi, dan aku membencinya saat dia tersenyum
Ingat akan kejadian beberapa tahun saat dia masih kecil dulu, saat aku dan dia sangat tidak pernah bisa berdamai.

"Gue denger dari papa, elo bisa nulis cerita orang" dia menatap arah depan dengan nanar "gue mau ngejual cerita kisah cinta gue" senyumnya

"Gue gak dapetin duit dari nulis cerita orang" jawabku berniat pergi

"Ayolah Asih, papa gue fikir elo dewa keberuntungan nya, Lo nulis kisah cinta mereka, sampai mereka bisa mengenang kisah mereka" gadis itu tersenyum dengan kecut

"Gak adil kalau elo cuman berpihak ke Ken doang"

Aku tidak tega saat melihat matanya, tapi benar benar aku tidak ingin menulis kisah cinta yang amat tidak kusukai dan membuatku berfikir bahwa dewa itu bodoh.

"Ya ya ya" aku duduk kembali, membuka laptop dan mulai menulisnya

"Gue harap gak ada bagian yang elo edit nantinya"

Aku memutar bola mata malas saat suara gadis ini menyambar.

"Anak sama bapak sama aja" ledekku

Dia mulai bercerita dengan tatapan yang nanar seolah tengah mengulang semua kisah paling menyakitkan dalam hidupnya. Dan aku hanya menggunakan telinga dan hati seolah tidak punya mulut untuk berkomentar apapun dari ceritanya.

Ya cerita ini sudah dimulai....

First Love Duda (Squel BARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang