13. Kesepakatan

3.4K 114 0
                                    

Baby menatap seragamnya yang kusut, dengan wajah kusut dia meminum susu dan berlalu pergi.

"Papa ku pinter nyetrika Lo Tante" mendengar ucapan Ara tiba tiba membuat Adry maupun Baby kompak menoleh.

Adry menatap anaknya dengan kerutan di dahi, sedangkan Baby dengan senyum yang lebar.
Baby menatap Adry, mengerjap kan mata berulang ulang guna meminta tolong.

"Jangan harap saya mau nyetrika baju kamu" ujar Adry yang tahu kalau Baby akan meminta tolong.

"Busyet belum nyuara udah jawab duluan" komentar Baby.

Baby memakan rotinya tanpa memperhatikan seragam kusut lagi, memilih pasrah dan menikmati sarapannya.

"Ara buruan, kamu bisa terlambat" suara Adry yang sengaja menyindir Baby untuk makan cepat terdengar keras.

Tinnn

Suara klakson di depan pagar membuat Ara buru buru memasukan kotak bekal kedalam tasnya. Dia juga menyalami Adry dan Baby bergantian.

"Nanti papa jemput Ara gak?" Tanya Ara sambil mengenakan tas ransel kecil

"Pasti papa jemput" Adry menggendong anaknya untuk keluar. Entah Ara akan sekolah dengan siapa? Temannya atau bus jemputan sekolah.

Lima belasan menit Baby sudah selesai dengan melahap empat buah roti tawar dan segelas susu. Adry yang datang dari luar rumah berdecak kesal ketika melihat Baby tidak membereskan piring .

"Cuci piringnya" kata Adry tajam

"Lah katanya punya pembantu. Suruh pembantunya lah cuci piring" Baby mengikat tali sepatu hitam .

"Kamu beneran mau sekolah pakai baju kusut begitu?" Tanya Adry yang berniat masuk kedalam kamarnya.

"Iya, emangnya kenapa? Mau nyetrikain baju gue?" Baby menaikan alisnya.

"Gak" Adry membanting pintu kamar, lalu keluar lagi dan mengulurkan tangan

"Mana?" Katanya

"Apa?" Tanya Baby yang juga tidak paham

"Baju kamu, sekalian saya juga mau nyetrika baju saya"

Baby mengembangkan pipi. Lalu buru buru masuk kamar Adry dan mengganti dengan kaos dan celana pendeknya. Dia memberikan baju kotor yang belum dicuci ke Adry.

"Yang rapi ya Om" kata Baby saat menyodorkan seragamnya.

Adry bercimbik kesal, lalu menyetrika seragam Baby yang kusut seperti sudah dimakan kuda. Baby menunggu dan memperhatikan bagaimana gaya menyetrika dari duda keren didepannya.

Drrtt

Panggilan dari Vio membuat lamunan Baby buyar. Buru buru dia mengangkat panggilan itu.

"Ampun beb. Lo kemana aja sih dari semalaman gue telfonin gak diangkat?" Suara Vio yang seperti toa langsung terdengar cempreng ditelinga.

"Gue ketiduran semalam" jawab Baby jujur

"Lo tahu gak sih nyokap bokap elo sampe kerumah gue malem malem, nyariin anak gadisnya yang tiba tiba ilang" teriak Vio

"Sumpah ya Vio. Lo bisa kecilin suara elo gak sih" decak Baby kesal

"Ya ya maaf, Lo semalam tidur dimana?" Tanya Vio memelankan suaranya.

"Di_di" Baby bingung, haruskah jujur atau menyembunyikan semuanya dari Vio.

"Dimana ha? Ngaku Lo?" Cerocos Vio tak sabaran.

"Gue semalam tidur di rumah Adry"

Ketika Baby menyebutkan kata Adry, Adry yang tengah menyetrika kontan menoleh. Ya, dia merasa tidak senang Baby menyebutnya tanpa embel embel pak ataupun Om.

First Love Duda (Squel BARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang