59. Bucin

3.1K 122 6
                                    

Setelah jam sekolah berakhir, Baby langsung berlari mencari taksi dan pergi ke kantor Adry. Dasar Om Om buta teknologi, apa di jaman dia dulu tidak ada yang namanya WhatsApp, kenapa dia begitu sulit membalas pesannya.

Sampai di kantor Adry, Baby buru buru berlarian menuju ruangan Adry. Dia menaiki lift, berjalan cepat dan membuka pintu tanpa mengetuk nya terlebih dahulu, juga Sinta sekretaris Adry yang tidak lagi banyak tanya soal kedatangan dan apakah Baby sudah membuat janji. Dia tampak cuek.

"Ooommm" teriak Baby dari ambang pintu yang membuat Adry mengalihkan arah pandang dari laptop.

Adry mengerjapkan mata sekilas, menatap Baby yang tengah berjalan kearahnya.

"Om, Om itu kenapa sih gak pernah bales chat gue, padahal gue ngespam chat dari tadi" cerocos Baby membuat Adry hanya mampu menarik nafas.

Adry tersenyum, benar benar senyum yang begitu lebar.

"Tulisan saya jelek" godanya sambil tersenyum di akhri kata

"Tulisan saya jelek" godanya sambil tersenyum di akhri kata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Serius !!!!!! "

"Saya gak ada pulsa" lanjut Adry bersidekap sambil tertawa melihat reaksi kesal dari Baby.

"Jual aja perusahan ini, gak ada gunanya Om punya perusahan gede kalau gak mampu beli pulsa" cerocos Baby sambil berjalan kearah sofa.

Adry menatap tas Baby yang bergoyang dari belakang. Dia menunduk sambil berusaha menyembunyikan tawanya, ah menggemaskannya melihat Baby mencak mencak seperti itu

"Apa susahnya coba ngebalas pesan gue, kan tinggal di bales" Baby masih terus mengoceh bahkan ketika dia sudah duduk di sofa

Adry membuat jembatan dari jari jemari dan menompangkan dagunya di sana, dia benar benar tertawa puas telah berhasil menggoda Baby.

"Ya, saya balas" kata Adry meraih ponsel dan membalas pesan terkahir Baby.

Drttt

Bunyi getaran dari ponsel Baby membuat gadis itu mengeluarkan ponsel dari dalam tas, lalu kembali berdecak dan melirik Adry tajam. Adry benar benar membalas pesan terkahir yang dikirimkan Baby.

"Gak sekarang maksudnya" teriak Baby seperti kesurupan.

Adry semakin tertawa menjadi jadi, bahkan dia mengeluarkan air mata sangking lucunya melihat ekspresi kesal dari Baby. Gadis itu memang selalu pandai menghibur Adry.

"Katanya di suruh balas" jawab Adry setelah dia berhasil mengatur tawanya

"Maksudnya nanti pas gue udah pulang kerumah" Baby bersungut kesal

"Iya nanti saya balas pesana mu" ucap Adry yang terdengar seperti "saya tidak akan mengirimu pesan"

Baby kesal dan membaringkan tubuhnya diatas sofa, tas ransel gadis itu sudah di letakkan di meja. Tidak ada percakapan lagi di ruangan itu, Baby sibuk dengan ponselnya juga Adry yang kembali dengan kerjaannya. Karena merasakan bosan, Baby berdiri, dia menatap wajah Adry yang begitu serius dengan layarnya.

First Love Duda (Squel BARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang