Baekhyun sedikit berlari menjauh dari ruang kelasnya. Kedua matanya perlahan mulai meneteskan air mata. Dan ia dengan segera menghapusnya.
Baekhyun pergi kebelakang sekolah yang sepi dan menangis disana. Dia tidak tahu lagi harus berbuat apa. Laki-laki itu muncul lagi-Park Chanyeol, orang yang dulu hampir membunuhnya dan membuat dirinya mengalami trauma selama bertahun-tahun. Bahkan, beberapa hari lalu ia kembali mengalami trauma itu. Ia mulai bermimpi-mimpi aneh lagi tentang Chanyeol. Yah, sejak kejadian sembilan tahun lalu ia sering mengalami mimpi-mimpi bertemu dengan Chanyeol. Dan anehnya seiring ia bertambah usia...wajah Chanyeol dalam mimpinya pun ikut berubah. Dalam mimpinya dan kenyataan ternyata memang sama persis. Yah, Baekhyun akui Chanyeol sangatlah tampan. Tapi...semua itu percuma baginya. Ia tidak akan pernah menyukai Chanyeol.
Flashback to Baekhyun's dream
Tit...tit...tit
Bunyi seperti elektrokardiogram terdengar begitu nyaring ditelinganya. Ia tidak tahu kenapa ada bunyi semacam itu di kamarnya. Bukankah, elektrokardiogram seharusnya berada di rumah sakit? Perlahan ia mulai membuka matanya yang terasa sangat pegal. Ia seperti sudah berbulan-bulan tidak membuka mata.
Baekhyun mengercit heran. Tiba-tiba ia berada diruangan yang sepi, putih, dan hampa. Dia terlonjak kaget terlebih ketika menyadari dirinya kini telah terikat disebuah kursi. Ia berusaha melepaskan ikatan itu. Namun, gagal. Ikatannya terlalu kuat. Sampai akhirnya ia menyerah.
Tak lama kemudian, dia merasakan ada seseorang dibelakangnya. Tapi, ia tidak bisa melihatnya.
"Anyeong, Byun Baekhyun"
Suara itu terdebgar seperti petir yang menyambar ditelinga Baekhyun. Dia sangat tahu siapa pemilik suara itu. Yah, itu suara Chanyeol.
Kini laki-laki itu berada di depannya dengan senyuman seperti iblis. Baekhyun terasa mati kaku. Dia tidak bisa berbuat apa-apa.
"Apa maumu?" Ucap Baekhyun berusaha menghilangkan ketakutannya.
"Bagus sekali kau bertanya seperti itu...tentu saja yang kumau adalah dirimu" jawab Chanyeol penuh dengan obsesi.
Baekhyun menggeleng "Sampai kapanpun aku bukanlah milikmu"
"Wae? Kenapa kau tidak bisa menerimaku?" Tanya Chanyeol dengan datar.
"Ka-kau bukan manusia...kau iblis" kata Baekhyun dengan suara agak keras.
"Berhenti Byun Baekhyun, jangan pernah kau memancingnya keluar. Aku tidak ingin menyakiti siapapun lagi"
Baekhyun tertawa kecil mendengarnya "Siapa yang kau sebut memancingnya keluar? Kumohon berhenti bersikap aneh, Park Chanyeol! Dan jangan lagi menghantui mimpiku" kata Baekhyun agak keras.
"Ahahah...ekekek"
Baekhyun mengercit heran...kenapa Chanyeol malah menertawakanya?
"Kau ternyata tidak takut padaku?" Ucap Chanyeol yang tiba-tiba tanpa Baekhyun duga mencekik lehernya.
"Uhuuk...uhuukkh"
Baekhyun berusaha melepas cengkraman tangan Chanyeol dilehernya. Ia merasa akan sekarat karena cekikan Chanyeol yang terlalu kuat. Sungguh, ia benar-benar akan mati.
Flashback end from Baekhyun's dream
Baekhyun masih menangis tersedu di belakang sekolah. Ia berusaha meredamnya, tapi masih sulit. Dadanya terasa sesak, dan iapun memukulinya agar bisa mendapatkan ruang.
Setelah beberapa menit, akhirnya Baekhyun bisa mengendalikan dirinya. Dia mulai memberanikan diri untuk kembali ke kelas. Dia berpikir Chanyeol tidak bisa menghentikan impiannya. Ia sudah susah payah untuk masuk ke sekolah ini. Dan ia tidak ingin pindah sekolah hanya karena keberadaan Chanyeol. Yang harus ia lakukan hanya berusaha bertahan disini selama kurang lebih 3 tahun. Dan Baekhyun sangat yakin sekali ia bisa melakukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Without Love | CHANBAEK #COMPLETED
FanfictionChanyeol tidak menyukai Baekhyun. Melihat pria itu tersenyum membuat dirinya marah. Dia iri. Sementara Baekhyun-seorang pria tuna wicara yang juga memiliki gangguan pendengaran harus menerima setiap kekerasan fisik maupun batin dari Chanyeol meskipu...