Dengan langkah tertatih Chanyeol berjalan keluar dari gedung sekolahnya. Dia memegangi perutnya yang terasa sangat nyeri. Dia yakin pasti besok akan membiru seluruh tubuhnya. Chanyeol menyumpah serapahi ayahnya. Dia berharap orang tua itu segera mati.
Aku mundur beberapa langkah dengan sengaja
Barusaja Chanyeol telah membuat ayahnya marah sebab melakukan kesalahan yang membawanya ke ruang kedisiplinan karena bertengkar dengan Kris. Dia mendapat pukulan dibeberapa tubuhnya sehingga mendapat bekas luka dimana-mana.
Chanyeol tidak perduli lagi dengan tatapan orang-orang yang melihat keadaannya berantakan. Dia muak dengan mereka semua. Chanyeol meruntuki kenapa nasibnya tidak seperti orang -orang yang bisa tersenyum dalam keterbatasan. Apa yang salah dengan dirinya? Apa karena dia kurang bersyukur? Cih, lalu apa yang patut dia syukuri dalam hidupnya. Dia mengira itu tidak ada. Yah, memang tidak ada.
Pandangan Chanyeol seketika terarah pada seorang bocah laki-laki yang sedang duduk di halte sambil memakan es krim, ialah Baekhyun. Dia lagi-lagi teringat ketika bocah itu tersenyum padanya. Sungguh Chanyeol tidak mengerti kenapa Baekhyun mudah sekali tersenyum karena hal kecil. Sebegitu sederhanakah kebahagiaan anak itu? Jujur Chanyeol sangat iri.
Aku melihatmu yang tengah berjalan seorang diri tanpa diriku
Chanyeol mengepalkan kedua tangannya. Dia muak melihat anak itu tersenyum disaat dirinya menderita. Entah kenapa sifatnya berubah-ubah seperti terhadap anak itu. Kadang ia merasa senang berada di dekat Baekhyun tapi terkadang juga muak dengan kebahagiaan yang terpancar di senyum anak itu.
Disana ada sebuah kehampaan di sisimu
Entah itu benar-benar senyum kebahagiaan atau kehampaan yang sama seperti miliknya.
.
.
Ketika Chanyeol akan menghampiri Baekhyun, ia melihat seseorang misterius yang lebih dulu mendekati Baekhyun. Chanyeol menghentikan langkahnya dan mulai mengamati.
Chanyeol terkejut ketika orang itu membawa Baekhyun dengan paksa entah kemana. Dengan cepat iapun berlari mengejar orang itu yang kini menuju sebuah gang sepi. Dia tidak tahu dorongan dari mana ia melakukan hal ini.
Di tengah jalan hitam-putih, kau mencoba tuk berbalik
Tapi, ketika ia sekilas melihat tatapan Baekhyun ke arahnya yang memancarkan sesuatu membuatnya merasa kasihan atau entah perasaan apalah itu...ia tidak bisa menjelaskannya.
Saat itu aku sudah memberitahumu
Bahwa aku tak bisa meninggalkanmu
"HEI!!!" Teriak Chanyeol sambil terus mengejar orang misterius itu.
Chanyeol mempercepat larinya ketika melihat orang misterius itu meletakkan Baekhyun di jalan gang yang gelap dan pergi begitu saja.
Dua atau tiga kali, akankah aku kembali ke jalan itu?
Di atas jalanan yang begitu sunyi, aku melangkahkan langkah kakiku
Sambil berbagi pembicaraan tanpa kata-kata
Chanyeol meraih kedua pipi Baekhyun yang sudah basah karena air mata. Sementara Baekhyun seketika memeluknya dengan erat setelah tahu bahwa yang menolongnya adalah Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Without Love | CHANBAEK #COMPLETED
FanfictionChanyeol tidak menyukai Baekhyun. Melihat pria itu tersenyum membuat dirinya marah. Dia iri. Sementara Baekhyun-seorang pria tuna wicara yang juga memiliki gangguan pendengaran harus menerima setiap kekerasan fisik maupun batin dari Chanyeol meskipu...