Mendengar kabar itu, Baekhyun lantas segera pergi menuju ke rumah sakit bersama dengan Mina. Sepanjang perjalanan otaknya terus terganggu dengan hal-hal negatif akan keadaan Jiwon.
Baekhyun berkali-kali menghapus air matanya. Mina memeluknya untuk memberikan kekuatan.
"Jiwon pasti akan baik-baik saja, Baek" ucap Mina sambil menepuk-nepuk punggung Baekhyun yang bergerar.
Baekhyun sudah kalut. Dia sungguh ingin segera melihat keadaan Jiwon. Taksi yang dia tumpangi terjebak macet. Dan akhirnya Baekhyun pun memilih untuk turun dan mencari tumpangan. Sementara Mina tetap tinggal dalam taksi. Dia hanya bisa berdoa agar Baekhyun segera sampai di rumah sakit dan bertemu dengan Jiwon.
.
.
Sampainya di rumah sakit Baekhyun segera bertanya pada petugas tentabg keberadaan Jiwon yang ternyata sudah berada di ruang perawatan.
Baekhyun pun segera menuju ke ruangan yang sudah diberitahukan oleh petugas rumah sakit. Dia membuka pintu sebuah ruangan dan melihat Jiwon terbaring tak sadarkan diri diranjang.
Baekhyun perlahan mendekat pada Jiwon. Ia mengelus pipi Jiwon dengan lembut sambil menangis tertahan. Dia melihat beberapa perban yang membalut tubuh Jiwon. Baekhyun merasakan sesak dalam ulu hatinya. Dia tidak sanggup melihat Jiwon menderita seperti ini.
Ckkleekk
Sebuah pintu terbuka dan seketika membuat Baekhyun beralih menatapnya. Seorang pria paruh baya berada disana. Baekhyun mengercit, ia seperti pernah melihat orang itu.
Paman Han?
Pria paruh baya itu yang diketahui bernama Han terlihat sedikit terkejut. Dia tidak tahu kalau ada Baekhyun diruangan itu.
"Apa kau masih mengingatku?" tanya paman Han lalu mendekat ke arah Baekhyun.
Baekhyun mengangguk. Dan paman Han tersenyum kecil.
"Lama tidak bertemu ya?" ucap paman Han.
Baekhyun sebenarnya masih belum mengerti kenapa paman Han bisa berada disini.
"Semalam...setelah mengantarkan tuan Park Chanyeol, aku melihat Jiwon tergeletak penuh dengan luka disebuah jalan sepi" ucap paman Han.
Baekhyun masih diam untuk mendengar penjelasan selanjutnya dari paman Han.
"Kau pasti bertanya-tanya bagaimana aku bisa mengenal Jiwon, bukan?" ucap paman Han yang diangguki Baekhyun.
Paman Han menghembuskan napas panjang "Sebenarnya selama ini aku mengawasi kalian" ucapnya yang seketika membuat Baekhyun mengercit. Mengawasi maksudnya apa?
"Aku tidak tega melihatmu menderita dengan membesarkan Jiwon sendirian diusiamu yang masih kecil dulu. Kau sudah paman anggap seperti anak paman sendiri. Lagipula, kau orang yang dicintai tuan Chanyeol. Aku yakin tuan Chanyeol pun pasti juga tidak ingin melihatmu menderita. Karena itu, paman memilih untuk mengawasi dan menjaga kalian...dari jauh" jelas paman Han.
Mata Baekhyun berkaca-kaca mendengarnya. Sekarang dia ingat sesuatu.
Apa paman yang sudah mengirimkan uang kepada kami setiap bulan dengan alasan uang itu adalah uang tunjangan ibuku?
Paman Han mengangguk. Baekhyun memang sempat menanyakan tentang uang yang katanya dari tunjangan ibunya, tapi ternyata bukan. Memang ada uang tunjangan itu, tapi semua sudah diberikan kepadanya. Akan tetapi bahkan sampai sekarang ia masih mendapat uang itu setiap bulan. Sebenarnya Baekhyun tidak ingin menerima uang itu. Namun, keadaan ekonomi memaksanya untuk terus menerima uang yang entah dari siapa. Dan sekarang dia mengetahui orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Without Love | CHANBAEK #COMPLETED
FanficChanyeol tidak menyukai Baekhyun. Melihat pria itu tersenyum membuat dirinya marah. Dia iri. Sementara Baekhyun-seorang pria tuna wicara yang juga memiliki gangguan pendengaran harus menerima setiap kekerasan fisik maupun batin dari Chanyeol meskipu...