Pagi ini disebuah gedung yang sangat mewah di kota Seoul sudah dipenuhi dengan orang-orang dengan pakaian rapi dan berkelas. Mereka semua adalah orang-orang penting dipekerjaannya masing-masing.
Acara pernikahan direktur perusahaan ternama di Korea, Park Chanyeol akan segera dimulai beberapa menit lagi. Dalam sebuah ruangan itu terlihat seorang pria bertubuh mungil yang sedang menatap pantulan dirinya dikaca.
Dia mengepalkan kedua tangannya dan meremat dengan kuat. Ugh! ia benar-benar gugup. Melihat banyak orang diluar jendela membuatnya tak bisa mengontrol detak jantungnya yang saat ini bergemuruh hebat.
Kenapa ramai sekali, Ya Tuhan... aku sangat gugup.
Tentu saja ramai Byun Baekhyun. Ini sebuah pernikahan! Terlebih pernikahan orang terkenal di Korea. Bagaimana bisa kau bicara seperti itu? Hahah.
"Kau sudah siap, Baekhyun?" tanya seorang wanita tua yang tiba-tiba masuk ke dalam. Baekhyun seketika terkesiap dan menghembuskan napas panjang. Lalu setelahnya ia mengangguk dengan mantap.
Wanita itu menggandeng tangan Baekhyun dan menepuknya pelan "Apa kau gugup?" tanyanya. Dan Baekhyun hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Kau tahu? Chanyeol juga sama gugupnya sepertimu. Tapi percaya pada eomma... semua akan berjalan dengan lancar" ucap wanita itu yang kemudian memeluk Baekhyun dengan kasih sayang.
.
.
Baekhyun berjalan dengan pelan menuju ke altar dimana sudah ada Chanyeol yang berdiri disana sambil menatapnya dengan tatapan sulit diartikan. Baekhyun semakin gugup saat ini, terlebih ia menjadi pusat perhatian semua orang. Ya Tuhan! Rasanya ia ingin jatuh saja.
Namun, tiba-tiba tangannya digenggam dengan erat dari belakang lalu diletakkannya pada lengan sosok itu.
Jiwon-ah...
Jiwon tersenyum "Aku akan menemani papa menuju kesana" ucapnya yang kemudian membuat Baekhyun mengangguk dan sambil tersenyum.
Terimakasih, sayang...
"Papa sangat cantik... daddy sangat beruntung memiliki papa" ucap Jiwon.
Papa yakin kau pasti mendapat yang lebih baik dari papa, Jiwon.
Jiwon hanya tersenyum kecut. Dia tidak yakin, karena mungkin orang itu adalah orang yang sudah ia sakiti. Orang brengsek sepertinya tidak pantas mendapatkan orang yang seperti papanya katakan.
Semalaman Jiwon menangis menyesali perbuatannya terhadap Hansung. Meskipun dia tidak tahu bagaimana perasaannya, bukankah tidak seharusnya ia menghakimi laki-laki itu. Bahkan ia tidak tahu apa-apa yang telah terjadi.
Sebenarnya pikiran Jiwon saat ini benar-benar sangat kacau. Namun, ia tidak ingin menghancurkan acara pernikahan orang tuanya dengan kesedihannya yang bisa membuat mereka khawatir. Terlebih papanya. Ia tidak akan tega.
Ketika sampai di altar, Baekhyun menerima uluran tangan Chanyeol dan melepas genggamannya dari lengan Jiwon.
"Terimakasih, sudah membawa papamu untuk daddy" ucap Chanyeol dan hanya diangguki oleh Jiwon yang setelah itu pergi meninggalkan altar.
"Baiklah... bisa kita mulai?" tanya sang pastor.
Baekhyun menggigit bibirnya kuat untuk meredam kegugupannya. Perlahan, ia mengangkat satu tangannya entah ingin apa.
"Iya?" tanya sang pastor yang kebingungan seakan mewakili semua orang yang berada disana.
Baekhyun menghadap untuk melihat Chanyeol. Dia mendongak dan menatap pria itu dengan lekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Without Love | CHANBAEK #COMPLETED
FanfictionChanyeol tidak menyukai Baekhyun. Melihat pria itu tersenyum membuat dirinya marah. Dia iri. Sementara Baekhyun-seorang pria tuna wicara yang juga memiliki gangguan pendengaran harus menerima setiap kekerasan fisik maupun batin dari Chanyeol meskipu...