Flashback
15 tahun lalu
Chanyeol membuka matanya terasa sangat berat. Ia merasa seperti tertidur sangat lama. Yah, dia sudah koma hampir 2 tahun setelah ia menembakkan diri dengan pistol. Akan tetapi, Chanyeol tidak mengingat kejadian itu sama sekali. Insiden itu membuatnya hilang ingatan entah sementara atau selamanya. Dokter yang telah memvonisnya seperti itu.
Chanyeol mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan yang ia tempati. Ia melihat banyak kabel yang terhubung dengan tubuhnya. Ia mendengar alat elektrokardiogram yang menurutnya berisik itu. Dan dia merasa terganggu.
Tak lama kemudian muncul dari pintu seorang wanita dan pria paruh baya. Chanyeol tahu siapa kedua orang itu...yah, mereka adalah orang tuanya.
"Chanyeol-ah...akhirnya kau sadar sayang" ucap wanita itu yang segera bergegas menghampirinya.
Chanyeol hanya diam dan mencoba untuk memulihkan tubuhnya yang terasa begitu pegal.
Sedangkan si pria memencet tombol merah di atas ranjang Chanyeol. Tombol yang digunakan untuk memanggil dokter.
Beberapa menit setelahnya seorang dokter datang ke ruangan Chanyeol. Dokter itu mulai memeriksa keadaannya mulai dari mata dan tekanan jantung. Dan ternyata hasilnya normal. Yah, Chanyeol bener-benar berhasil melewati masa kritisnya.
"Dia baik-baik saja. Sekarang dia hanya akan menerima perawatan untuk memulihkan diri" ucap dokter itu.
"Terimakasih dokter"
Dokter itupun kemudian pergi. Chanyeol melihat kedua orang tuanya yang tersenyum kepadanya.
"Apa yang terjadi padaku?" tanya Chanyeol dengan suara lemah.
"Kau kecelakaan, sayang. Tapi itu sudah berlalu...tidak usah dipikirkan yang penting kau sudah siuman sekarang" jelas ibu Chanyeol.
"Baiklah kalau begitu, ayo kita pergi. Biarkan Chanyeol istirahat" ucap sang ayah pada ibunya yang kemudian keduanya pergi.
Tubuh Chanyeol terasa sangat sakit saat ia menggerakkannya. Tapi ia berusaha untuk bangun dari tempat tidurnya. Dia ingin melihat keluar. Dia yakin dia berada di NewYork. Terlihat dari beberapa barang-barang yang berada didekatnya bertuliskan nama jalanan di kota itu. Dokter tadi pun juga bicara dengan bahasa inggris.
"Kau tidak boleh bergerak dulu" ucap seseorang yang berdiri diambang pintu.
Chanyeol melihat orang itu yang ialah seorang wanita paruh baya. Wanita itu ialah perawat yang merawatnya selama ini.
"Kau tidak boleh bergerak terlalu banyak. Tubuhmu masih sangat kaku" kata perawat itu.
"Apa ini benar-benar NewYork?" tanya Chanyeol memastikan. Dan perawat itu mengangguk.
"Kepalaku terasa pusing" ucap Chanyeol sambil memegangi kepalanya.
"Kalau begitu istirahatlah. Tapi sebelum itu, minum dulu obatmu" kata perawat itu sambil menyodorkan obat dan segelas air kepadanya.
Setelah itu, Chanyeol pun kembali berbaring dan memejamkan mata. Namun, belum ada beberapa detik dia kembali membukanya. Ia tidak bisa tidur. Mungkin karena sudah terlalu lama tertidur.
"Aku tidak bisa memejamkan mataku" ucap Chanyeol.
Perawat itu pun mengambil kursi didekatnya dan duduk disamping ranjang Chanyeol.
"Mungkin kau ingin bercerita sesuatu padaku? Aku akan mendengarkannya" ucap perawat itu.
Chanyeol tersenyum "Aku tidak ingat sama sekali. Jadi aku tidak bisa bercerita apapun. Hm...mungkin aku akan bertanya beberapa hal"
KAMU SEDANG MEMBACA
Without Love | CHANBAEK #COMPLETED
Hayran KurguChanyeol tidak menyukai Baekhyun. Melihat pria itu tersenyum membuat dirinya marah. Dia iri. Sementara Baekhyun-seorang pria tuna wicara yang juga memiliki gangguan pendengaran harus menerima setiap kekerasan fisik maupun batin dari Chanyeol meskipu...