17 Tahun Kemudian
Baekhyun menyiapkan sarapan pagi ini untuk anaknya, Jiwon. Anak laki-laki itu kini telah memasuki bangku SMA. Jiwon tumbuh dengan sehat seperti anak-anak yang lain meskipun dulu saat ia mengandungnya penuh dengan tekanan.
Flashback
Baekhyun melihat tubuh Chanyeol yang tergeletak di aspal dengan darah yang terus mengalir keluar dari tubuh. Dengan tertatih dia berusaha untuk meraih laki-laki itu. Namun, ia terlambat karena Chanyeol telah dibawa pergi oleh mobil itu.
Kini Baekhyun duduk sendirian di tengah jalan dan menangis sejadinya. Hatinya terasa sangat sakit. Matanya masih memandang kepergian kedua mobil yang membawa Chanyeol tadi.
Baekhyun menangis sambil sesekali memukuli dadanya yang sangat sesak. Dia tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang. Chanyeol telah pergi meninggalkannya.
Baekhyun memegang perutnya. Dia berpikir apa ia bisa menjaga bayi itu tanpa Chanyeol disisinya.
Baekhyun bingung. Apa yang nanti akan dia katakan pada ibunya mengenai kandungannya? Bagaimana kalau ibunya marah? Baekhyun benar-benar tidak sanggup menahannya sendiri.
Setelah dirinya cukup tenang. Baekhyun pun segera pergi meninggalkan tempat itu dan bermaksud untuk pulang sebelum orang-orang datang dan menanyainya tentang apa yang telah terjadi. Baekhyun tidak ingin berurusan dengan polisi. Beruntung juga tidak ada cctv yang terpasang di daerah itu.
Baekhyun terus menyusuri jalanan kota Seoul dengan langkah tertatih. Tubuhnya terasa sangat lemah. Tapi ia berusaha untuk menahan diri agar tidak pingsan dijalan. Jarak dengan rumahnya memang masih jauh dan Baekhyun tidak memiliki uang untuk naik taksi ataupun bis. Karena itu ia harus bertahan dengan berjalan kaki menuju rumahnya yang sekitar 2 km.
Jam menunjukkan pukul 12 malam ketika ia sampai di rumah. Terlihat sangat gelap. Baekhyun pun mencoba mengetuk pintunya. Namun, tidak ada jawaban yang terdengar. Mungkin ibunya sudah tidur. Dan Baekhyun tidak ingin mengganggunya. Akhirnya ia meringkuk didepan pintu sambil memeluk kedua kakinya.
Eomma...Baekhyun takut
ucap Baekhyun dengan bibir yang bergetar karena kedinginan. Udara begitu menusuk dikulitnya yang tipis.
.
.
Baekhyun terbangun pagi itu ketika seseorang menggoyangkan tubuhnya. Orang itu adalah bibi Seok.
"Ya Tuhan Baekhyun...akhirnya kau pulang, nak" isak Bibi Seok sambil memeluk tubuhnya dengan erat dan menangis.
Baekhyun membalas pelukan Bibi Seok dan ikut menangis terharu.
"Kemana saja kau...hiks...ibumu selalu mencarimu" tanya Bibi Seok yang kemudian melepas pelukannya dan menatap Baekhyun dengan sedih.
Maafkan Baekhyun...hiks
Bibi Seok pun menuntun Baekhyun untuk bangun dan masuk ke dalam rumah.
Baekhyun terheran-heran begitu melihat foto ibunya yang dikalungkan sebuah riasan bunga.
A...apa maksud ini semua, Bi?
Baekhyun segera mendekat pada foto ibunya dan melihat sekeliling.
"MA...MAA?" Teriak Baekhyun yang tidak terlalu jelas. Namun, ia berusaha untuk memanggil ibunya.
Bibi Seok hanya bisa menangis melihat Baekhyun. Dia tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya.
Eomma dimana, Bi? Katakan ini tidak benar kumohon...hiks
Tanya Baekhyun dengan penuh emosi. Bibi Seok mencoba memeluk Baekhyun sekali lagi. Namun, Baekhyun menepisnya dan kembali mencari sosok sang ibu. Hingga akhirnya ia menyerah dan duduk menangis didepan foto ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Without Love | CHANBAEK #COMPLETED
FanfictionChanyeol tidak menyukai Baekhyun. Melihat pria itu tersenyum membuat dirinya marah. Dia iri. Sementara Baekhyun-seorang pria tuna wicara yang juga memiliki gangguan pendengaran harus menerima setiap kekerasan fisik maupun batin dari Chanyeol meskipu...