Baekhyun hanya menghembuskan napas pasrah setelah menutup pintu ruangan Chanyeol. Dia melihat surat peringatan yang ada di tangannya. Baru pertama kali ia mendapatkan itu. Sebelumnya dia juga pernah terlambat tapi bos dulu memaafkannya. Tidak seperti Chanyeol, yang langsung memberikan surat peringatan seperti ini. Baekhyun mendengus kecil. Dia mulai berpikir apa Chanyeol membencinya? Oh ayolah, pria itu cukup keterlaluan padanya. Baekhyun memejamkan matanya-merasa frustasi. Tapi mau bagaimana lagi? pria itu bosnya.
Baekhyun lantas melipat surat itu dan memasukkannya kedalam kantong lalu bergegas mengganti pakaiannya dengan seragam kerja. Meskipun tubuhnya agak kurang sehat hari ini...ia akan berusaha melakukan yang terbaik agar tidak mengulangi kesalahan yang akan berakibat Chanyeol kembali marah padanya.
Ditengah-tengah pekerjaannya, perut Baekhyun terasa sangat melilit. Dia hanya makan beberapa lembar roti tadi pagi dan tidak sempat melanjutkan sarapan di mall karena terlambat. Tubuhnya kini terasa sangat lemas. Baekhyun pun memperbanyak minum agar perutnya tidak benar-benar kosong. Tapi tetap saja tidak banyak membantu.
"Hei, Baekhyun...apa yang dilakukan Bos Park Chanyeol padamu tadi pagi?" tanya seorang teman Baekhyun yang sedang mengepel didekatnya. Baekhyun pun menatapnya dan memperagakan sebuah persegi panjang. Baekhyun sebenarnya sangat malas mengatakannya dengan jelas. Karena itu ia hanya asal-asalan memperagakan sebuah persegi panjang analogi untuk surat peringatannya. Ia benar-benar lemas.
"Apa? aku tidak mengerti maksudmu" tanya teman Baekhyun sekali lagi. Dan Baekhyun pun kembali memperagakan kotak persegi sambil bibirnya mengeja kata 'surat peringatan'
Teman Baekhyun tampak berpikir "APA? Dia memberimu surat peringatan untuk sebuah keterlambatan?" teriak teman Baekhyun tidak percaya. Namun, ia segera menutup mulutnya saat beberapa pengunjung mall melihat ke arah mereka.
"Kau serius?" bisik teman Baekhyun.
Baekhyun pun mengangguk.
"Dia benar-benar gila! Aku tidak menyukai bos baru ini! Dia terlalu keras" bisik teman Baekhyun lagi.
Baekhyun hanya mengedikkan bahu dan memutar bola matanya dengan malas. Dan penglihatannya menangkap sosok yang saat ini ia bicarakan berjalan agak jauh darinya dengan beberapa orang berjas hitam. Baekhyun menatap kosong pria itu.
Kenapa dia sangat tampan? puji Baekhyun dalam hati.
"Hei!!!" teman Baekhyun menginterupsi.
Baekhyun pun kembali tersadar dari lamunannya. Dan menatap sang teman.
Mwo? Kau mengagetkanku, Mina!
Baekhyun menjadi salah tingkah karena kepergok memandangi Chanyeol dengan tatapan mengagumi.
"Aku tahu bos baru kita memang tampan...tapi kusarankan kau jangan menyukainya" kata Mina.
Mata Baekhyun melebar. Kenapa?
"Karena aku tidak mau kau sakit hati. Hei, Baekhyun... coba saja kau pikirkan...dia tampan, kaya dan pasti saja banyak yang mendekatinya untuk mendaftar sebagai istri. Aku juga sangat yakin calonnya pun juga dari kalangan atas. Jadi, sama sekali tidak ada tempat untuk kita yang bagaikan sebutir debu dipadang pasir" jelas Mina melankolis. Dan Baekhyun hanya geleng-geleng kepala mendengarnya.
Tapi jujur dalam hati, Baekhyun membenarkan perkataan Mina. Pasti banyak orang yang menginginkan menjadi istri Chanyeol atau bahkan mungkin pria itu sudah memiliki seseorang. Yah, dirinya tidak pantas. Dia hanya sebutir debu dipadang pasir. Lagipula Baekhyun juga sudah melupakan perasaannya terhadap pria itu. Mungkin.
"Hei kalian!" Pangil seorang pria dengan setelan jas hitam security. Pria itu mendekat ke arah Mina dan Baekhyun.
"Apa yang sedang kalian bicarakan?" tanya security itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Without Love | CHANBAEK #COMPLETED
FanfictionChanyeol tidak menyukai Baekhyun. Melihat pria itu tersenyum membuat dirinya marah. Dia iri. Sementara Baekhyun-seorang pria tuna wicara yang juga memiliki gangguan pendengaran harus menerima setiap kekerasan fisik maupun batin dari Chanyeol meskipu...