Pt - 29

8.7K 919 43
                                    

Sudah hampir tiga minggu ini tubuh Baekhyun merasa tidak enak dan mudah lelah. Dia pun juga sering muntah-muntah. Baekhyun khawatir tentang dugaannya yang mungkin akan menjadi kenyataan. Yah, dia akan hamil anak Chanyeol. Oh, tidak! Baekhyun tidak bisa menerima itu semua. Bagaimana jika ibunya tahu? Bagaimana jika ia tidak bisa bersekolah lagi? Bagaiama jika...agghh!!!

Dan selama hampir tiga minggu itu juga Chanyeol selalu mengusiknya tapi dia hanya mengabaikan. Baekhyun masih belum berani untuk mengatakan bahwa dirinya memiliki rahim dan khawatir akan hamil anak Chanyeol karena kejadian waktu itu.

Baekhyun membuka tasnya dan mengeluarkan alat deteksi kehamilan. Dia masuk ke kamar mandi dan melakukan tes sesuai dengan petunjuk dari penggunaan alat itu.

Tubuh Baekhyun lemas seketika setelah melihat dua garis biru di alat itu yang menandakan bahwa dia benar-benar hamil. Tangis Baekhyun pecah seketika. Apa yang dia khawatirkan terjadi. Dan sekarang ia tidak tahu harus bagaimana. Apa dia harus mengatakan pada Chanyeol dan meminta laki-laki itu bertanggung jawab? Bertanggung jawab apa? Bahkan Chanyeol selalu menyangkal bahwa seorang laki-laki tidak bisa hamil. Mustahil.

Baekhyun benar-benar stress. Beruntung ibunya sedang shift siang, jadi tidak ada seorang pun dirumah selain dirinya. Iapun bebas untuk menangis sekeras yang ia mau. Namun ia sadar, menangis tidak akan menyelesaikan masalah.

Baekhyun pun memutuskan akan memberitahukan semuanya kepada Chanyeol meskipun kemungkinan namja itu tidak akan mempercayainya.

Baekhyun mengirim pesan singkat kepada Chanyeol yang sudah berhari-hari mengirimi dirinya pesan. Namun, tidak pernah ia buka.

'Ayo kita bertemu, aku tunggu kau di ***'

Baekhyun mengirim pesan itu pada Chanyeol. Dia berdoa bahwa keputusannya kali ini tepat.

Baekhyun bersiap untuk menemui Chanyeol ditempat yang ia tuliskan tadi. Disana dia sudah melihat Chanyeol yang sedang duduk.

Baekhyun menghembuskan napas panjang untuk menetralkan detak jantungnya. Dengan mantap, Baekhyun pun melangkah mendekati Chanyeol.

"Baekhyun-ah" ucap Chanyeol yang seketika berdiri dan meraih kedua tangan Baekhyun "Aku sangat merindukanmu. Kenapa kau menjauhiku?" lanjut Chanyeol dengan suara lembut.

Kumohon jangan bicara seperti itu

Jujur Baekhyun tidak ingin terlibat perasaan cinta pada Chanyeol hanya karena namja itu mengatakan hal-hal manis kepadanya.

"Baikalah maafkan aku. Lalu apa alasanmu ingin bertemu denganku?" tanya Chanyeol.

Baekhyun berdiam cukup lama hingga akhirnya ia memberikan alat deteksi kehamilan itu pada Chanyeol.

Chanyeol menerimanya dan mengercit tak mengerti "Apa maksudmu memberikanku ini?" tanya Chanyeol bingung.

Itu milikku. Dan...ak..aku hamil anakmu

Chanyeol terkejut bukan main. Tentu saja! Hei! Laki-laki itu tidak bisa hamil. Lalu sekarang apa? Baekhyun bilang dia hamil anaknya? Lelucon macam apa yang sedang Baekhyun buat?

Aku sudah menduganya kau tidak akan mempercayaiku...dan aku juga tidak memintamu untuk bertanggung jawab, aku hanya-

"Baekhyun hentikan dulu bicaramu, kumohon jelaskan semua apa yang terjadi padamu" ucap Chanyeol dengan lembut.

Baekhyun berusaha untuk menahan air matanya yang terus saja memaksa ingin keluar.

Aku sudah menjelaskannya padamu. Bahwa aku hamil anakmu karena kejadian waktu itu

Chanyeol memijat kepalanya yang tiba-tiba berdenyut "Maksudku menjelaskan, bagaimana bisa kau hamil anakku? Apa kau memiliki rahim? Laki-laki tidak memiliki itu, Baekhyun"

Without Love | CHANBAEK #COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang