Malam ini Chanyeol barusaja pulang menemui teman sekolahnya di sebuah kafe yang tidak jauh dari rumah. Oleh karena itu, dia hanya berjalan kaki sambil memakai kaos dan celana pendek. Berubah 360 derajat dengan penampilannya saat bekerja. Pencitraan memang harus beda.
Dia berjalan sambil memainkan ponsel, bertukan pesan dengan Baekhyun sambil sesekali tersenyum cerah. Dia merasa sangat bahagia sekarang, karena besok adalah hari pernikahannya dengan Baekhyun. Dia tidak sabar ingin memberikan kejutan kepada pria itu.
Chanyeol memasukkan ponselnya ke dalam saku celana ketika Baekhyun mengatakan ingin makan lebih dahulu. Dan yah, tentu saja ia tidak mau mengganggu calon suaminya itu dengan membabi buta mengirimi pesan.
"Apa yang dilakukan bocah itu disana?" ucap Chanyeol setelah melihat Jiwon duduk di sebuah halte dan tampak seperti putus asa.
Chanyeol pun datang menghampiri lalu duduk disamping Jiwon tanpa disadari oleh empunya.
"Kenapa aku semarah ini Hansung meninggalkanku? Dia bahkan bukan siapa-siapamu, Park Jiwon!"
Chanyeol mengercit mendengar gumanan Jiwon "Lalu kenapa kau marah?" tanyanya yang sontak membuat anak itu terkejut.
"Daddy?!" pekik Jiwon sambil memegangi dadanya yang bergemuruh.
"Jadi... apa yang mengganggumu sekarang?" tanya Chanyeol kembali pada pembicaraan awal.
"Itu bukan urusan, Daddy" jawab Jiwon dengan singkat.
"Haaahh... Baiklah~ hm... apa kau mau mendengar cerita daddy?" tanya Chanyeol sambil tersenyum.
"Tida-k"
"Daddy pernah membaca sebuah novel, disana dikatakan kalau kau mulai menyukai seseorang maka kau akan merasa sangat marah ketika ia pergi tanpa alasan yang jelas. Lalu, hatimu akan bertanya-tanya kenapa aku begitu? Ada apa denganku? Dia bahkan bukan siapa-siapaku..." kata Chanyeol yang setelahnya membuat mata Jiwon memincing serta tajam.
"Apa daddy sedang menyindirku?" kata Jiwon dengan kesal.
Chanyeol hanya mengedikkan bahu "Siapa yang menyindir? Daddy hanya menceritakan sebuah novel padamu. Oh ya, disana juga dikatakan kalau kau memang benar-benar menginginkannya... maka kau harus mengambil apa yang seharusnya menjadi milikmu. Bahkan dengan cara apapun"
Jiwon mengalihkan pandangannya kepada Chanyeol dan menatap sosok pria itu dalam-dalam. Entah mengapa sejenak ia merasa ayahnya sedikit berbeda "Dengan cara apapun?" ulang Jiwon pada kalimat terakhir Chanyeol.
Chanyeol tersenyum smirk "Hm... dengan cara apapun" ucapnya. Yah, itulah yang selalu diajarkan oleh ayahnya dulu.
Jiwon mendesah sambil tertawa kecil 'Akan kudapatkan kau kembali, Kim Hansung' ucapnya penuh ambisi dalam hati.
Chanyeol menghembuskan napas lalu mengalihkan pandangannya pada sebuah mobil yang berhenti di hadapannya.
"Ya sudah kalau begitu, ayo kita pulang" ucap Chanyeol yang sekaligus membuyarkan lamunan Jiwon.
"Pulang ke rumah daddy atau papa?" tanya Jiwon.
"Tentu saja rumah daddy, tapi daddy akan menjemput papamu lebih dulu. Mulai malam ini kalian tinggal bersamaku" jawab Chanyeol.
"Ayo, paman Han sudah menunggu" lanjutnya yang setelah itu beranjak menuju ke mobil bersama dengan Jiwon.
"Tapi sepedaku?"
"Biar paman Han nanti yang urus, lagipula sepeda itu sudah sehatusnya diganti"
"Baiklah" ucap Jiwon yang membuat Chanyeol merasa bahwa perasaan anak itu benar-benar sedang kacau. Biasanya kan Jiwon selalu membalas ejekannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Without Love | CHANBAEK #COMPLETED
FanfictionChanyeol tidak menyukai Baekhyun. Melihat pria itu tersenyum membuat dirinya marah. Dia iri. Sementara Baekhyun-seorang pria tuna wicara yang juga memiliki gangguan pendengaran harus menerima setiap kekerasan fisik maupun batin dari Chanyeol meskipu...