Pagi ini Chanyeol pulang ke rumah dengan wajah yang memar. Luka itu dari Baekhyun. Yah, beberapa saat tadi Baekhyun menghajarnya dengan brutal karena masalah semalam.
"Akkhh...sakit sekali, Baekhyun keterlaluan. Menghajarku hanya karena keluar didalam. Ckk, lagian dia tidak mungkin hamil kan?" dengus Chanyeol begitu memasuki rumahnya. Dia berjalan mengendap-endap agar tidak ketahuan sang ayah. Tapi, seharusnya sih ayahnya sudah berangkat bekerja.
"Dari mana kau?" sebuah suara menginterupsi Chanyeol.
'Sial!' umpat Chanyeol pada pemilik suara itu. Siapa lagi kalau bukan ayahnya.
Chanyeol dengan malas menoleh ke asal suara tersebut dan mendapat tatapan tajam dari sang ayah. Namun, ia masa bodoh.
"Kemana kau semalam? kenapa baru pulang? Dan kau membolos?" tanya ayah Chanyeol membabi buta.
"Bimbel" jawab Chanyeol dengan enteng.
"M-mwo? Bimbel kau bilang? Mana ada bimbel sampai pagi?! Kau jangan coba-coba berbohong! Dan lihat?! ada apa dengan wajahmu? Kau berkelahi?"
Sungguh Chanyeol ingin menyumpal telinganya. Ayahnya benar-benar lebih cerewet daripada ibunya.
"Aku tidak berkelahi ayah...ini luka kena tiang" jawab Chanyeol dengan asal. Dia memang tidak berkelahi karena saat Baekhyun memukulinya dengan brutal dia hanya membiarkan tanpa membalas sama sekali. Mana bisa Chanyeol menyakiti Baekhyun.
"Jawab yang benar!" Teriak ayah Chanyeol.
Ugh! Chanyeol muak "Aku sudah menjawab dengan benar. Lagipula bukan aku kan yang kau khawatirkan. Kau hanya khawatir pada nilaiku dan takut jika aku tidak bisa meneruskan bisnismu" kata Chanyeol dengan kesal. Karena memang itulah kenyataannya.
"Kau berani bicara begitu pada ayah?! Ini semua juga demi kebahagiaanmu!" ayah Chanyeol tak kalah kesalnya.
"Kebahagian? Cih, aku bahagia jika terbebas darimu" kata Chanyeol lalu pergi begitu saja meninggalkan ayahnya yang masih berteriak marah.
Chanyeol sebenarnya heran dengan ayahnya sendiri, dia bahkan berpikir kenapa bisa ada orang yang seperti itu di dunia ini.
.
.
Chanyeol mamang bolos hari ini. Tentu saja karena tubuhnya sangat lelah. Bukan lelah karena bergulat dengan Baekhyun. Tapi karena mereka bangun kesiangan.
Chanyeol tersenyum mengingat kejadian semalam. Sungguh sangat luar biasa. Semua yang ada pada Baekhyun, dia menyukainya.
Setiap mengingat itu Chanyeol selalu tersenyum tidak jelas seperti orang gila. Dia tidak tahu apa yang terjadi pada perasaannya. Mungkinkah dia menyukai Baekhyun? Entahlah...
Dan hari itu Chanyeol hanya menghabiskan waktu dengan tidur seharian.
.
.
Keesokam harinya Chanyeol bersiap untuk pergi ke sekolah. Sebenarnya dia sangat malas. Namun, ia memaksa dirinya sendiri karena kalau tidak orang tua itu pasti akan mendumel. Dan Chanyeol muak mendengarnya.
Chanyeol berangkat ke sekolah dengan diantar oleh paman Han. Sebelum ia berangkat sang ayah lagi-lagi memperingatkannya.
"Jika kau berbuat macam-macam, ayah tidak akan segan memindahkanku ke New York lagi" kata sang ayah, memperingatkan sekaligus mengancamnya.
Chanyeol memutar bola matanya dengan malas lalu segera masuk ke dalam mobil tanpa berniat menjawab.
"Ayo paman" kata Chanyeol ketika ia sudah duduk di kursi depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Without Love | CHANBAEK #COMPLETED
FanficChanyeol tidak menyukai Baekhyun. Melihat pria itu tersenyum membuat dirinya marah. Dia iri. Sementara Baekhyun-seorang pria tuna wicara yang juga memiliki gangguan pendengaran harus menerima setiap kekerasan fisik maupun batin dari Chanyeol meskipu...