"Jadi saya yakin kalau kita bekerjasama...."
BRRAAAKK
Chanyeol seketika mengalihkan kedua matanya pada pintu yang tiba-tiba terbuka. Dia terkejut melihat Jiwon berdiri disana sambil menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan.
Chanyeol mengercit melihat keadaan Jiwon yang sangat kacau. Dia bertanya-tanya apa yang terjadi pada anak itu? kenapa seragamnya penuh dengan bekas seperti darah? Chanyeol merasa khawtir. Jiwon menghampirinya dan seketika melepar sebuah kertas pada mejanya dengan kasar.
Chanyeol masih tidak mengerti dengan sikap dan maksud Jiwon. Kenapa anak itu tiba-tiba datang keruangan ini dan mengacaukan rapatnya?
Chanyeol mengercit tidak mengerti "Apa maksudnya ini Jiwon? Kenapa kau bisa ada disini dan mengacaukan rapatku?!" tanya Chanyeol agak kesal. Namun, dia tetap harus menahannya untuk menjaga image didepan rekan bisnisnya.
Jiwon mengatur napas. Rahangnya mulai mengeras dan kedua matanya kini berkaca-kaca "Datang kesekolahku sekarang juga! Kalau memang benar kau adalah ayahku!" ucap Jiwon yang membuat semua orang dalam ruangan itu terkejut. Termasuk Chanyeol.
Apa yang Jiwon katakan? Anak itu memanggil Chanyeol ayah? Jujur Chanyeol masih belum mengerti. Bagaiamana Jiwon bisa tahu? Dan sejak kapan?
"Jiwon-ah...kita perlu bicara" kata Chanyeol sambil meraih tangan Jiwon.
Namun, Jiwon seketika menyentak tangan Chanyeol "Tidak! Tidak ada yang perlu dibicarakan! Cukup datang ke sekolahku jika memang kau adalah ayahku! Tunjukkan peranmu sebagai ayah!" kata Jiwon penuh penekanan.
Chanyeol menghembuskan napas panjang. Tidak mungkin dia meninggalkan rapat ini. Tapi, Jiwon juga penting baginya.
"Tapi aku masih ada rapat, Jiwon...." ucap Chanyeol berusaha membujuk Jiwon. Sungguh dia tidak bisa pergi begitu saja.
Jiwon berdecih "Kalau begitu jangan pernah berharap aku mengakuimu sebagai ayahku" ucap Jiwon final yang kemudian pergi meninggalkan ruangan itu.
Chanyeol menghembuskan napas sambil memijat kepalanya yang mendadak berdenyut-denyut. Apa yang harus ia lakukan? Seseorang tolong Chanyeol membuat keputusan!
"Hm...saya meminta maaf atas kejadian ini" ucap Chanyeol sambil membungkukkan tubuh kepada semua rekan bisnisnya.
"Apa dia benar-benar anakmu?" tanya seorang rekan bisnis Chanyeol.
Chanyeol hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Waahh...sejak kapan kau menikah? Dan sepertinya anak itu hanya terpaut setengah usia darimu? Jangan-jangan kau menghamili anak orang saat umurmu belasan tahun, Tuan Park Chanyeol?" seorang rekan bisnis lain yang seakan-akan ingin menjatuhkan Chanyeol.
'Bangsat!' umpat Chanyeol dalam hati. Namun, dia berusaha menahan emosinya.
Chanyeol hanya tersenyum kecil "Kenapa anda ingin tahu kehidupan privasi saya? Apa anda tidak punya urusan lain yang harus anda selesaikan dibandingkan mengurus hal itu?" jawabnya dengan ringan dan tetap berusaha untuk tenang yang seketika membungkam mulut orang tadi.
"Intinya...saya minta maaf atas semua yang terjadi. Setelah ini, terserah kepada anda...apa masih ingin menjalin kerjasama atau tidak. Tapi untuk saat ini, saya tidak bisa melanjutkan kembali rapat. Sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya" ucap Chanyeol dan kembali membungkukkan tubuhnya. Dia tidak pernah merendah seperti ini sebelumnya. Namun, dia rela melakukan ini demi Jiwon.
'Aish...anak badung itu benar-benar membuatku gila! Oh tidak...puluhan miliyaranku~' frustasi Chanyeol dalam hati.
Setelah meminta maaf kepada rekan kerjanya, Chanyeol pun segera bergegas mengejar Jiwon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Without Love | CHANBAEK #COMPLETED
FanfictionChanyeol tidak menyukai Baekhyun. Melihat pria itu tersenyum membuat dirinya marah. Dia iri. Sementara Baekhyun-seorang pria tuna wicara yang juga memiliki gangguan pendengaran harus menerima setiap kekerasan fisik maupun batin dari Chanyeol meskipu...