Pt - 56

8.3K 881 33
                                    

Jiwon's Side

Jiwon berangkat ke sekolah pagi-pagi sekali. Alasannya tentu saja ia ingin bertemu dengan Hansung dan meminta maaf atas apa yang ia lakukan waktu itu. Dia sangat menyesal sudah menyakiti perasaan Hansung. Seharusnya ia tidak menyalahkan laki-laki itu atas meninggalnya Wonnie. Katakan saja dulu Jiwon khilaf dan diluar kendali. Dia mengakui seratus persen bahwa dirinya bersalah kepada Hansung.

Kau berangkat?

Jiwon hanya mengangguk karena mulutnya tersumpal oleh sebuah roti.

Kalau begitu hati-hati di jalan.

Jiwon kembali mengangguk kemudian mengambil roti dimulutnya lalu mencium kening Baekhyun sekilas.

"Aku berangkat dulu, Papa" ucapnya.

Baekhyun tersenyum kecil sambil melambaikan tangan ke arah Jiwon yang mulai menjauh dengan sebuah sepeda.

Jiwon mengayuh sepedanya membelah jalanan kota Seoul yang sudah sangat ramai meskipun belum waktunya jam berangkat untuk beraktifitas.

Setelah beberpa menit, akhirnya Jiwon sampai di sekolah. Ia memarkirkan sepedanya dan langsung pergi menuju ke kelas. Ternyata meskipun masih pagi, entah mengapa hari ini sudah ramai murid-murid yang datang. Sepertinya karena besok ada ujian semester dan yah.... tentu saja akan ada beberapa pengumuman penting.

Jiwon terus mengedarkan pandangannya ke segala arah untuk menemukan sosok yang ia cari. Siapa lagi kalau bukan Hansung.

"Hei, apa kau melihat Hansung?" tanya Jiwon pada teman sekelasnya yang ia sendiri tak begitu yakin akan nama temannya itu, yang jelas ia tahu bahwa anak itu sekelas dengannya.

Anak itu menggeleng "Hansung sudah tidak bersekolah"

Jiwon seketika mengercit "Mwo?" dia tak percaya. Namun, temannya itu mengangguk sebagai jawaban.

"Berapa hari?" tanya Jiwon lagi.

Temannya itu tampak berpikir "Hm... aku lupa... tapi yang jelas dia tidak berangkat setelah pertengkaranmu dengannya waktu itu"

Perasaan Jiwon seketika terasa seperti tersayat. Apa dia benar-benar sudah sangat menyakiti perasaan Hansung? Ia berpikir apa sebab dari laki-laki itu tidak bersekolah karena dirinya?

"Kenapa dia tidak berangkat selama itu?" tanya Jiwon kembali.

"Aku tidak tahu... coba kau tanya Eunji. Dia kan temannya Hansung" jawab teman Jiwon yang kemudian pergi berlalu.

Jiwon memijat kepalanya sambil memejamkan mata. Dia berusaha mengingat siapa pemilik nama Eunji itu "Agh! Aku benar-benar tidak tahu siapa itu Eunji" desahnya. Betapa bodohnya dia sampai tidak mengenal temen-teman sekelasnya. Ah ralat! dia bukan bodoh tapi masa bodoh.

Jiwon pun akhirnya masuk ke kelas setelah bel berbunyi. Seperti biasa dia duduk dikursi paling belakang dekat dengan jendela yang sudah selama hampir satu tahun ini menjadi tempatnya belajar di sekolah. Eh, tidur maksudnya.

Tak beberapa lama kemudian, seorang guru masuk. Itu adalah wali kelas. Seluruh murid mengucapkan salam kecuali Jiwon. Ingat! dia masa bodoh akan semua hal yang tidak ada hubungannya dengan nilai sekolah.

"Baiklah anak-anak, berhubung besok akan dilaksanakan ujian semester, maka bapak akan memberikan beberapa pengumuman" kata sang wali kelas dengan suara keras. Meskipun begitu, Jiwon tetap tidak begitu memperhatikannya.

"Ah... Jiwon-ah, baguslah kau berangkat. Bapak pikir kau tidak akan melanjutkan sekolahmu" kata sang wali kelas yang sama sekali Jiwon abaikan.

"Jiwon-ah... sampaikan salamku pada kakek dan ayahmu ya.... hahaha... aku sangat menghormati mereka. Tuan Park Jung Il dan Park Chanyeol. Tentu saja, mereka orang terkenal di Korea. Benar'kan anak-anak" kata sang wali kelas yang seketika membuat semua murid mendadak gaduh. Mereka seperti tidak percaya dengan apa yang barusaja didengar.

Without Love | CHANBAEK #COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang