Chanyeol langsung membawa Baekhyun menuju ke ruangannya. Semua orang yang mengenal mereka di mall itupun menatap keduanya dengan heran. Pasalnya belum pernah ada bos yang benar-benar memarahi langsung karyawan rendahan hanya karena masalah yang bahkan bisa diselesaikan oleh kepala bagian, tanpa harus bos sendiri yang turun tangan.
Oh ayolah...yang namanya CEO bukankah sangat sibuk? jadi tidak mungkin ia memiliki waktu untuk masalah yang tidak terlalu penting seperti keterlambatan seorang karyawan rendahan. Yah, Baekhyun hanya karyawan bersih-bersih Chanyeol...bukan sekertarismu atau manajer mall. Dia sangat berlebihan bukan?
Brraakkk
Chanyeol menutup pintu ruangannya setelah sedikit mendorong tubuh Baekhyun masuk. Dia melepas cengkramannya pada pria itu dan langsung duduk di kursinya. Sementara Baekhyun tentu saja masih berdiri mematung setelah sedikit dilempar oleh Chanyeol.
Chanyeol memandang Baekhyun yang berdiri tegap dihadapannya sambil menundukkan wajah dan memainkan ujung bajunya.
Chanyeol memijat kepalanya sejenak dan menghembuskan napas panjang.
"Kemari...duduklah" ucap Chanyeol mempersilahkan Baekhyun sambil menunjuk kursi kosong didepannya.
Dengan takut Baekhyun pun duduk ditempat yang Chanyeol persilahkan. Dia masih menundukkan wajahnya tidak berani untuk menatap pria itu.
"Apa kau benar-benar ingin berhenti bekerja?" tanya Chanyeol dengan tegas.
Baekhyun menggeleng kikuk.
"Lalu apa kau tahu apa kesalahanmu?" tanya Chanyeol masih dengan nada marah.
Baekhyun mengangguk.
"Aish!! Kau membuatku gila! tatap mataku jika aku sedang bicara!" desis Chanyeol. Lalu Baekhyun pun perlahan mendongakkan wajahnya dan menatap kedua mata pria itu.
Namun, beberapa detik setelah mata mereka bertemu Chanyeol malah mengalihkan pandangannya dan mengambil selembar kertas yang ada didekatnya.
Dia menulis sesuatu dalam kertas itu lalu memberikannya kepada Baekhyun. Tapi, jika dipikir-pikir untuk apa dia menulis? Baekhyun masih dapat mendengar dengan baik karena alat bantu. Lagipula bukankah yang tidak bisa berbicara itu Baekhyun? Hm.. memang aneh bos yang satu ini.
Baekhyun membaca kertas itu yang ternyata adalah surat peringatan. Bola matanya melebar sesaat. Namun, setelah itu ia menghembuskan napas-pasrah. Dia sadar kesalahannya dan pantas untuk mendapatkan surat peringatan itu.
"Jika kau mendapat surat peringatan ini sebanyak 3 kali, maka aku benar-benar akan memecatmu. Kau paham?!" ucap Chanyeol dengan penuh penekanan.
Baekhyun pun mengangguk.
"Ya sudah sana kembali bekerja" perintah Chanyeol dengan nada acuh. Baekhyun pun lantas memberi hormat lalu pergi meninggalkan ruangan itu.
"Menyusahkan saja" desis Chanyeol setelah Baekhyun menghilang dari pandangannya. Dia pun kembali membaca dokumen-dokumennya.
.
.
Sepuluh menit lagi jam makan siang dan Chanyeol bermaksud melihat para karyawannya beristirahat. Memastikan para karyawannya mendapatkan fasilitas yang layak sehingga menciptakan perasaan nyaman bekerja. Seperti jatah makan siang dan tempat beristirahat.
Chanyeol pun meminta sekertarisnya untuk mendampingi karena dia masih belum tahu dimana tempat para karyawannya beristirahat. Hei, dia baru bekerja dua hari di mall ini.
"Pak Kim, ayo ikut aku" perintah Chabyeol pada sekertarisnya.
"Apa selama ini karyawanku mendapat makan siang yang layak?" tanya Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Without Love | CHANBAEK #COMPLETED
FanfictionChanyeol tidak menyukai Baekhyun. Melihat pria itu tersenyum membuat dirinya marah. Dia iri. Sementara Baekhyun-seorang pria tuna wicara yang juga memiliki gangguan pendengaran harus menerima setiap kekerasan fisik maupun batin dari Chanyeol meskipu...