Pt - 57

7.9K 803 34
                                    

Hansung's Side

"Mulai sekarang jangan pernah bicara padaku. Kalau perlu jangan pernah muncul dihadapanku lagi" kata Jiwon yang terasa menusuk tepat di ulu hati Hansung. Sakit sekali.

Jiwon pergi begitu saja meninggalkan Hansung yang sudah berlinang air mata.

"Jika kutahu akan begini jadinya, aku pasti akan memilih untuk tidak kau tolong. Maafkan aku Park Jiwon..." ucap Hansung lalu menghapus air matanya.

"Sudahlah Kim Hansung...jangan menangis. Seharusnya kau sadar, kau lahir didunia ini hanya untuk dibenci" ucap Hansung pada dirinya sendiri.

.

Sore itu Hansung pulang dari sekolah agak telat karena ia harus menyelesaikan beberapa tugas. Tak lama kemudian, iapun mulai membereskan buku-bukunya.

"Eunji-ah... ayo bangun. Aku sudah selesai" kata Hansung sambil menggoyang-goyangkan lengan Eunji yang sedang menopang kepala. Sedari tadi gadis itu memang menunggunya mengerjakan tugas di perpustakaan. Dia sudah menyuruh untuk pulang, namun gadis itu bersikeras.

Tapi, bukannya ikut belajar... Eunji malah tidur nyenyak di perpustakaan. Walaupun begitu, bukan berarti dia murid yang bodoh. Eunji masih masuk dalam sepuluh besar di sekolah. Dan dia sama sekali tidak berambisi untuk mendapatkan peringkat satu, karena itu adalah tempat Hansung. Dan dia juga cukup tahu diri untuk bisa menggeser posisi sahabatnya itu. Hahah... tidak mungkin. Dia masih harus mengalahkan peringkat 4, 3 dan juga si brengsek Jiwon. Ah, sudahlah... intinya dia menyerah.

"Ya sudah ayo pulang... tapi, sebelum itu kita cari makan dulu, ok?" kata Eunji setelah mengumpulkan nyawa. Hansung ingin membuka mulut dan menolak. Namun, gadis itu segera mengacungkan jari telunjuk di depan mulutnya, sebagai tanda untuk membuatnya diam. Mau tidak mau, dia pun menurut.

"Eum... apa kau masih memikirkan Jiwon?" tanya Eunji yang sebenarnya masih mengkhawatirkan keadaan sahabatnya itu setelah kejadian dimana Jiwon marah tadi pagi. Dia benar-benar tidak habis pikir dengan apa yang laki-laki brengseng itu lakukan kepada Hansung. Sungguh! Eunji benar-benar ingin meninju wajah Jiwon kalau ia ada disana.

Hansung smirk sambil mengingat-ingat "Bagaimana bisa aku tidak memikirkannya? Andai saja Jiwon tidak menolongku, pasti dia bertemu dengan kekasihnya. Semua salahku"

Eunji menhembuskan napas panjang. Dia menyesal seharusnya ia tidak menanyakan hal ini pada Hansung.

"Kau jangan bicara seperti itu! Apa kau tidak takut mereka memperkosamu?!" kata Eunji dengan penuh penekanan.

"Aku lebih takut Jiwon membenciku" ucap Hansung lirih seakan sudah putus asa.

.

.

Hansung pulang ke rumah setelah makan bersama dengan Eunji. Dia pulang agak telat--semoga orang tuanya tidak marah. Begitu harapnya.

Ketika Hansung memasuki gang rumahnya, ia mengercit saat melihat sebuah mobil mewah terparkir disana. Tanpa menduga-duga, ia pun segera mempercapat langkah kaki. Takut terjadi sesuatu kepada orang tuanya.

Ckleekk

"Oh, Hansung!" sapa sang ibu dengan girang setelah ia membuka pintu.

Hansung mengercit tak mengerti dengan sikap sang ibu yang menurutnya tidak biasa, karena setiap melihat dirinya wanita itu selalu berbicara dengan ketus dan kasar meskipun ia tidak membuat masalah.

Hansung mengalihkan pandangannya sejenak kepada seorang pria yang sedang duduk dihadapan sang ayah sambil menatapnya dengan senyum. Dia tidak mengenal pria itu.

"Hansung... sini duduk" perintah sang ayah sambil menunjuk kursi kosong disamping pria itu.

Dengan ragu, Hansung pun menurut "Kenapa ayah?" tanyanya dengan lirih.

Without Love | CHANBAEK #COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang