Dark Magic

3.9K 109 64
                                    

(Jeong yunho x Lee do)

"Kenapa aku harus ikut andil dalam pencarian konyol ini" batin leedo saat dia melihat area gedung tua yg kini tengah diteliti oleh beberapa orang yg memang ditugaskan bersamanya

"Leedo! Berhenti makan dan cepat bantu aku!" Mendengar teriakan ravn, pria tampan itu pun hanya menghela napas lalu menghabiskan sandwich nya sebelum menyusul ke tempat sang leader

"Wow..."

"Lihat! Tempat ini benar-benar keren, ah...sayang sekali coba kalau sebagian areanya tidak tertimbun mungkin aku sudah membelinya untuk rumah ku yg baru"

"Hei hei hati-hati dengan ucapanmu rumah tua mungkin saja punya penunggunya sendiri"

"Sudahlah, ayo ikut aku"

"Kemana?"

"Ikut saja...tadi aku menemukan sesuatu yg luar biasa, aku jamin kau tidak akan tidur malam ini karena memikirkannya" leedo hanya mengedikkan bahunya acuh dan terus mengikuti langkah rekannya itu hingga mereka sampai di ruang bawah tanah

"So...?"

"Oh come on...coba kau lihat, bukankah tempat ini terlalu keren untuk ruang bawah tanah? I mean...lihat saja dekorasinya tahta kerajaan saja belum tentu punya desain semewah ini apalagi makam"

"Ya aku rasa... -wait! Makam?" Melihat wajah bingung leedo, pria itu pun menunjuk kearah altar megah yg sangat menakjubkan

"Wah..." dengan langkah penasaran leedo pun mendekat dan betapa tercengangnya dia saat melihat peti yg ada di atas altar, peti itu berlapiskan logam mulia dan berbagai batuan berharga membuatnya terlihat sangat megah tapi misterius

"Cool right? apa kau tau apa isinya...?"

"H-hyung kau sudah membukanya?"

"Yes..."

"That so crazy..."

"Buka..."

Dengan gerakan ragu-ragu leedo pun menggeser penutup peti itu hingga dia dapat melihat isinya

"Impossible..."

"Jadi...bagaimana? masih menganggap ini konyol?"

"Hyung ini luar biasa...padahal tempat ini sudah ada berabad-abad yg lalu, t-tapi..."

"Sang 'tuan rumah' masih tertidur dengan nyenyak disini, masih utuh dan masih sangat sempurna"

"Ini diluar nalar hyung... bagaimana bisa mayat dalam peti bertahan selama itu?"

"Itulah kenapa kita disini, ok aku keluar dulu tutup lagi kalau sudah selesai menikmati kecantikan mumi itu" kata ravn sebelum keluar dari sana meninggalkan leedo yg masih terpaku ditempat

"How beautiful..."

Saat tengah memindai tiap inci pemandangan didepannya mata leedo langsung terkunci pada buku yg ada ditangan sang pemilik

"Impossible..." saat tangan leedo menyentuh jemari lentik itu betapa terkejutnya dia karena kulit putih itu terasa sangat lembut layaknya manusia normal

"Helo...apa ini? Kenapa banyak sekali hal-hal aneh disini?" Gumam leedo saat dia melihat berbagai kata-kata asing yg tertulis rapi didalam buku tua itu

"Éna mikró dóro...kai tha értho se sas"

(Sebuah hadiah kecil...dan aku akan datang padamu...)

Setelah puas melihat lihat buku itu leedo pun mengembalikannya dan memutuskan untuk keluar, tapi...

Entah kenapa saat kaki itu ingin melangkah matanya tak bisa lepas dari apa yg dia lihat, mata itu...bibir itu...semua benar-benar sempurna

"Aku sudah tak punya akal..." gumam leedo sebelum melangkahkan kakinya untuk kembali mendekat kearah peti

"I'm sorry... you look so perfect and beautiful..." setelah mengatakan itu leedo pun memberi kecupan singkat pada bibir tipis itu

"Ah sial...kenapa aku ini..."

.
.
.

"Hyung?!"

"N-Nde?"

"Kau ini kenapa sih? Akhir-akhir ini sering sekali melamun..."

"No, nothing..."

Tepat 3 hari setelah malam itu pikiran leedo menjadi agak was- was entah karena apa, hampir disetiap detiknya dia selalu memikirkan sosok itu...
Mata indahnya yg terpejam... hidung mancung, pipi merona dan pastinya bibir tipis itu... semuanya tergambar jelas di kepala leedo sampai membuatnya seperti orang linglung

"Aku bisa gila kalau begini terus..."

saat tengah berusaha memejamkan matanya pikiran leedo menjadi semakin kacau, karena wajah sempurna itu akan terus muncul setiap kali matanya mulai tertutup, menjadi jelas dan semakin jelas seberapa keras leedo mencoba untuk mengabaikannya

"Fuck my life..."

Ya...katakanlah leedo gila sekarang, tepat jam 2 dini hari dia datang ke bangunan itu sendirian berbekal sebuah ponsel untuk penerangan guna menemui sosok yg menghantuinya beberapa hari terakhir

"Kalau mereka tau aku pasti sudah dikirim ke psikiater..." gumam leedo saat dia mengusap wajah itu kemudian mempertemukan bibir mereka dalam ciuman lembut

"I'm sorry..." saat leedo berniat untuk pergi tiba-tiba pintu mulai tertutup sendiri bahkan ponsel yg dia gunakan sebagai penerangan pun mendadak eror dan akhirnya mati

"Terima kasih sayang..." bulu kuduk leedo langsung berdiri saat dia mendengar suara itu menyapa pendengarannya, sangat dekat hingga dia bisa merasakan bibir lembut itu menyentuh telinganya

"W-what? Siapa..." sosok itu tertawa lembut sebelum menyalakan sebuah lampu kuno yg berada tak jauh dari tempatnya

"Ini mimpi..." gumam leedo saat matanya bertemu dengan sosok itu, ya...sosok yg kini memegang lampu itu tak lain dan tak bukan adalah sang tuan rumah yg baru saja bangun dari tidur panjangnya

"Mustahil..."

"Tidak untukku, sekali lagi terimakasih sudah 'membangunkanku' kembali ah...rasanya cukup canggung harus membuka mata setelah ribuan tahun berbaring didalam sana"

"Tidak mungkin orang mati bisa bangkit lagi...itu menyalahi hukum kehidupan..." mendengar perkataan leedo sosok itu pun tersenyum menggoda lalu menarik bahu tegap leedo guna menghapus jarak antara mereka berdua

"Aku tak pernah mati sayang...aku hanya tertidur...tidur yg sangat panjang"

"Jadi..."

"Apa kau percaya sihir?"

"Magic is not real..."

"Sayangnya kau harus percaya karena kau baru saja melepaskan salah satunya, dark magic..."

"Semua hal bisa terjadi... sekalipun itu diluar nalar"

Tbc

Ours YunhoeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang