(Kang Yeosang X Jeong Yunho)
.
.
.Punya banyak uang dan apartemen mewah adalah mimpi semua orang, right?.
Tapi bagaimana jika semua itu harus di tebus dengan pekerjaan berbahaya seperti… menjadi pembunuh misalnya?. Apa kalian yakin akan tetap menikmatinya?.
Untuk orang waras mungkin ini pilihan yang sangat sulit tapi bagi seseorang yang kemanusiaannya sudah berada di titik paling kritis hanya ada 1 pertanyaan untuk memperjelas semua itu.
….Berapa banyak yang akan didapat?
Bertahun-tahun hidup di jalanan tanpa uang, tanpa rumah bahkan tanpa orang tua membuat seorang pria muda bernama Kang Yeosang ini rela melakukan apapun untuk bertahan hidup, karena jawabannya sudah sangat jelas bukan….
….apa dia bahkan punya pilihan lain untuk di tawarkan?.
Jawaban adalah tidak! Dengan keadaan yang seperti itu, rasanya sangat mustahil untuk bertahan hidup dari pekerjaan yang bersih.
Meskipun punya masa lalu yang cukup suram namun Yeosang tidak pernah mempermasalahkannya sedikitpun. Sejak kecil dia sudah biasa mencopet para pejalan kaki untuk biaya makan sehari-hari hingga sekarang dia tumbuh menjadi pria dingin tanpa keraguan untuk melakukan apapun demi uang.
"Pertanyaanku hanya satu tuan, berapa banyak yg kau punya?"
"Kau bebas menulis berapa pun yang kau suka"
"Bayaran yang sungguh baik hati untuk membasmi 1 tikus"
"Keluarga Jeong sudah keterlaluan, pria sialan itu sudah melewati batas perjanjian yang dibuat oleh organisasi, mereka terlalu rakus dan kami berniat memberi mereka peringatan" mendengar omongan kosong kliennya itu Yeosang hanya tersenyum sinis sambil membaca ulang dokumen pribadi milik calon targetnya.
"Wow, prestasinya mengesankan. Menurutmu dia bisa membayarku berapa banyak untuk balik mengkhianatimu?"
"Tutup mulutmu brengsek, berani lalukan itu maka kau akan berakhir di ruang bawah tanah pemerintah"
"Coba saja kalau bisa"
"Aku tahu kau tidak tertarik dengan cinta atau pengalaman seksual tapi aku bisa memberimu wanita cantik atau beberapa pria manis sebagai bonus"
"Tidak butuh, siapkan saja uang saat aku kembali. Sampai jumpa nanti malam" tanpa menoleh ke belakang Yeosang pun langsung pergi dari tempat pertemuan menuju lokasi targetnya.
Semakin cepat di selesaikan maka semakin cepat pula dia bisa menikmati uang, itulah yang selalu dia katakan pada dirinya sendiri sebelum memulai misi.
Dalam perjalanan Yeosang sama sekali tidak terlihat mempersiapkan apapun dengan terlalu mendetail. Meskipun masih muda namun dia memiliki kemampuan diatas rata-rata pembunuh bayaran biasa yang menjadikan pemuda ini sangat percaya diri.
"Ok saatnya membuang tikus ke tempat sampah"
Berbekal 4 pistol di saku jaketnya Yeosang pun segera menghabisi para bodyguard secepat kilat dan menerobos vila mewah itu tanpa usaha sedikitpun.
Saat Yeosang berhasil memasuki bangunan megah itu dia pun dibuat heran karena tak ada satupun penjaga yang menyerangnya, ruangan raksasa itu benar-benar kosong seperti kastil tak berpenghuni, bahkan setelah menggeledah seluruh ruangan di lantai 1 pun Yeosang tetap tak menemukan siapapun.
"Permainan bodoh macam apa ini…"
Selain kekosongannya yang tak masuk akal itu, Yeosang pun sadar bahwa di seluruh penjuru vila sama sekali tidak dipasangi CCTV, lelucon konyol macam apa ini? Keluarga Jeong adalah 1 dari 15 keluarga mafia yang cukup berpengaruh jadi rasanya sangat tak masuk akal jika mereka membiarkan markas berada dalam pengawasan seburuk ini.
"Mencari seseorang, manis?"
"Sialan-" belum sempat bereaksi punggung Yeosang sudah di tendang dengan sangat keras oleh seseorang dari belakang hingga dia bisa merasakan salah satu tulang rusuknya patah di dalam.
"Pembunuh berbakat? Mereka pasti bercanda."
"Tuan Jeong?"
"Yunho, tuan Jeong adalah ayahku. Aku tidak suka di panggil dengan nama orang lain"
"Seperti aku benar-benar peduli"
"Untuk orang yang sudah kalah telak kau benar-benar sombong ya" tanpa belas kasihan pria bernama Yunho itu pun kembali menginjak tubuh Yeosang kemudian memukul kepalanya hingga pingsan.
"Kau masih harus belajar lagi, junior…"
TBC
Pemanasan dulu Ges 🏃
![](https://img.wattpad.com/cover/201199696-288-k355827.jpg)