"Sialan yunho… sebenarnya apa sih maksudmu?!"
"Aku… aku hanya ingin bermain-main, tidak lebih tidak kurang" kata yunho dengan senyum cerah yg justru tampak seperti ejekan untuk mingi
"Lucu sekali yunho… dan terima kasih banyak sudah membuat pipiku ngilu karena tamparan YooA, dia kecil tapi tetap saja menyakitkan"
"Excuse me sir… apa kau tidak lihat bagaimana warna pipiku sekarang?!"
"Maaf… reflek"
"Ya… reflek yg menyakitkan"
"Sudahlah cepat pakai bajumu kita pulang, waktu sewa tempat ini sudah hampir habis" mendengar perkataan mingi barusan, yunho hanya mencibir sambil mengenakan kembali pakaiannya
Setelah keluar dari kamar yunho dibuat bingung karena mingi dengan segera mencengkeram erat pergelangan tangannya hingga mereka sampai di area parkir
"Mingi bisa kau lepaskan tanganmu?"
"Kau pulang denganku"
"For what?"
"Kau yg memulai semuanya yunho, jadi ayo pulang dan selesaikan hasil perbuatanmu TAK ADA BANTAHAN"
"Apa-apaan itu?! Ayolah aku kan hanya bercanda, maaf…" kata yunho dengan puppy eyes andalannya tapi sayang hal itu tak membuahkan hasil dan malah membuat tatapan mingi jadi lebih tajam
"Bercanda? Astaga yunho… candaan macam apa itu?! Sudah 3 kali kau melakukan ini 3 KALI, dan semuanya berakhir dengan cara yg sama-sama konyol"
"Ayolah jangan terlalu serius begitu"
"Yunho apa kau tak bisa mengatakannya secara terus terang saja? Ini benar-benar bodoh"
"What?"
"Soal hubungan kita…"
"......"
"Apa menurutmu kita tidak terlihat bodoh? Kita saling menyukai tapi malah berkencan dengan orang lain dan akhirnya putus karena mereka melihat kita…"
"Berhubungan seks?"
"Yunho please… aku sudah benar-benar bosan"
"Tapi…"
"JEONG YUNHO!"
"Hah~ ayo pulang, kita bicara dirumah"
"Ok…"
Selama di perjalanan yunho benar-benar merasa canggung karena mingi yg biasanya cerewet sekarang diam sama sekali tak membuat suara hingga mereka sampai di lokasi
Bahkan setelah keduanya duduk bersama pun mingi tetap diam sambil mengetuk-ngetuk pinggiran cangkir coklat yg ada di tangannya
"Mingi…"
"Aku selesai, bagaimana denganmu?"
"Mingi aku-"
"Iya? Atau tidak?"
"Mingi berhenti menekanku… dan kenapa kau jadi sangat serius? Ayolah Ini benar-benar keluar dari karakter seorang song mingi" kata yunho dengan senyum cerah tapi hal itu hanya ditanggapi dingin oleh sang tuan rumah
"Mingi?"
"Iya atau tidak, hanya jawaban semudah itu dan semuanya selesai, tak ada lagi permainan kencan bodoh seperti yg kita lakukan 1 tahun terakhir, ayolah yunho apa kau tidak bosan atau muak dengan semua itu?"
"Mingi aku-"
"Kau selalu menyuruhku untuk berpacaran dengan wanita lain diluar sana tapi akhirnya… kau sendiri yg jadi penyebab aku putus dengan mereka, apa maksudmu? Apa menurutmu itu lucu? Mempermainkan hati orang lain, apa itu lucu untukmu?!" Kata mingi dengan nada tajam membuat yunho tertunduk berusaha menghindari tatapan matanya
