“...kau punya harga mahal yg harus dibayar park chanyeol…”
“apapun… lakukan apapun yunho, lakukan semaumu aku tak peduli lagi, aku sangat lelah…” mendengar permohonan pria itu yunho pun berjongkok kemudian tersenyum sambil mengusap dagu chanyeol
“aku pastikan itu park… kita akan bersenang-senang aku janji…” setelah mengatakan itu yunho pun langsung menyambar bibir chanyeol melumatnya perlahan hingga keduanya larut dalam cumbuan
Tapi sayang kesenangan tak berlangsung lama saat chanyeol merasakan ada yg tak beres
Tubuhnya yg semula terasa dingin lama kelamaan menjadi panas dan semakin panas terutama pada bagian tubuh yg disentuh oleh yunho
“...apa yg kau lakukan yunho…”
“aku sudah bilang… aku tak akan membiarkanmu pergi dengan tenang jadi aku memutuskan untuk menjemputmu dengan caraku sendiri”
“kau mengutukku?”
“hanya sedikit… tapi...ya aku bermain dengan kutukan… kutukan sederhana yg mampu membuatmu sakit sampai mati, kalau aku mau aku bisa saja menanamkan kutukan yg jauh lebih fatal… aku bisa saja membuat matamu keluar bahkan tanpa menyentuhnya… tapi aku tak mau itu… aku mau kau menderita lebih dulu”
“lakukan saja”
“dengan senang hati sayang…” senyum licik tak pernah luntur dari bibir yunho saat jemari panjangnya itu menyentuh tiap inci kulit chanyeol membuat kulit pucat itu memerah kepanasan
“lihat ini… warnanya benar-benar bagus, sama seperti saat kau memukulku dulu…” kata yunho sambil membelai dada pria itu menimbulkan sayatan panjang dengan kuku tajamnya
“kau tau park… aku rindu bermain denganmu… bermain sangat kasar sampai membuatku memohon ampun, tapi kau tetap melakukannya…”
“s-stop…”
“aku terus memohon sambil menangis agar kau berhenti tapi apa yg kau lakukan? Kau tidak mendengarku dan terus saja melakukannya… kau bahkan tak sadar aku mengalami pendarahan hebat… kau membunuhku park apa kau sadar itu?”
“yunho kumohon berhenti…”
“kau berusaha menyembunyikan mayatku tapi tidak berhasil jadi kau menyerahkan diri, kau benar-benar tikus pengecut… aku heran kenapa aku bisa jatuh cinta padamu dulu”
“y-yunho aku minta maaf…”
“sudah sangat terlambat… sekarang… ayo bersenang-senang” setelah mengatakan itu yunho pun menjauh sedikit untuk menanggalkan pakaian memperlihatkan tubuh indahnya yg membuat chanyeol gila
“kau menginginkanku? Aku milikmu sekarang…” yunho yg sadar akan tatapan nafsu pria itu pun tersenyum kemudian duduk tepat diatas pangkuannya
“ini bukan yg kau inginkan selama hidupmu? Sekarang kau mendapatkannya, kau tak harus memaksaku lagi… kita bisa menghabiskan malam ini dengan berhubungan seks sampai kau puas atau mungkin bosan dengan tubuhku”
“yunho…”
“ayo bermain brengsek… ayo bermain sampai kau mati…” setelah membisikan kata-kata itu yunho pun kembali mencium chanyeol dengan sangat panas, bahkan jemari pun tak segan-segan membelai area selangkangan pasangannya
“let’s play… deathly sex”
“unghh…” setelah puas bermain dengan bibir pucat itu yunho pun mengalungkan lengannya dileher chanyeol sembari menatap mata kosong itu dengan pandangan tajam
“hnhhjh...yu-yunho… panas…”
“kau akan menyukainya...percaya padaku” begitu kontak mata mereka terputus yunho pun meraih kebanggaan chanyeol kemudian meremasnya hingga tegang
“y-yunho… ini menyakitkan…” kata chanyeol sambil memejamkan matanya erat-erat saat dia merasakan penisnya seperti terbakar oleh sentuhan tangan yunho
“Hahahhaha kau bilang tidak peduli lagi… maka aku juga akan seperti itu” setelah benda itu tegang yunho pun mengatur posisi kemudian menurunkan tubuhnya tepat diatas milik chanyeol
“hmmmnh...unghhh…”
“y-yunho...akh!”
“hhhahh...ahhhh… masih sama seperti dulu...unghh…”
“hnghh...anhh… s-sakit…”
“seperti kataku sayang… kita akan bermain sampai kau mati…” bisik yunho dengan melodi sensual, yg sialnya membuat birahi chanyeol.semakin memuncak
“anghhh...hhhhhahh… kau masih menyukai tubuhku rupanya...anghhh...ahhhh…!” lambat laun tempo permainan pun menjadi semakin gila saat yunho menambah kecepatan pantulannya
“anhhhh...ahhhh…! Enhhh...unghhh…”
“y-yunho...akkhhh…!!”
“hhhahh...ahhhh… kau suka permainanku? Kita selalu melakukannya dulu…”
“enhhh...unghh…” melihat kulit itu semakin merah yunho pun menangkup wajah chanyeol sebelum mempertemukan bibir mereka untuk yg kesekian kalinya
“tell me bastard… you like it?”
“unghh...uhh… yunho kumohon berhenti…” mendengar seruan frustasi itu yunho hanya tertawa tanpa memindahkan jemarinya sedikitpun hingga timbul semburat merah menyerupai luka bakar di wajah chanyeol
“hahahahaha… ah… jadi ini yg selalu kau lihat dulu… melihat orang lain memohon dengan nad frustasi benar-benar menghibur…”
“hmnhh… yunho…”
“kenapa sayang? Kau dulu sangat suka mempermainkan tubuhku tapi saat aku memberikannya secara cuma-cuma kau malah tak menginginkannya lagi”
“yu-yunho kumohon…”
“no… aku tak mau ada rengekan sedikitpun…” setelah mengatakan itu yunho pun kembali menggerakan pinggulnya membuat benda yg ada didalam sana mengeras
“ahhhh...ahhhhhh…! Unghhh… cum… ouhhh… cum for me…”
“y-yuunho...amhhh…”
“hhahhh...anhhhh… ouhhh...hmnhh… bagus sekali sayang… akhhhh...ahhhh…!”
“yunho...please…”
“hmnhhh...unghhhh...angh...ahhhh…!! Chanyeol...anghh...ouhhh…”
“yunho...akhh…”
“hmmmh...uhhh...ouhhh...ahhh…! Ahhhh…! Chanyeol...hhhuhh...unhhhhh…enghh...nghhaaaaaa…!!”
CROT…!
“yunho…”
“permainan yg bagus sayang…”
Setelah mengatakan itu yunho pun mengakup wajah chanyeol kemudian menciumnya hingga tubuh itu perlahan mengering seperti mumi sebelum akhirnya hancur menjadi debu…
“it’s over honey…”
Tbc