Full Moon pt.2

2.9K 161 14
                                    

“aku… seorang vampire”

“kau pasti bercanda… vampire cuma mitos” mendengar perkataan mingi sosok itu pun tersenyum lalu mengambil sebuah gunting kemudian menyayat sedikit bagian kulitnya

“apa yg…”

“see?”

“...kau lakukan…i-itu…”

“vampire beregenerasi sangat cepat, kau tau itu kan?”

“mustahil…”

“no…, kau tau bukan hanya ini yg bisa kulakukan…”

“...aku bisa membuatmu bebas dari penderitaan, kau tak akan sakit lagi dan kau bisa berjalan lagi” bisik pria itu dengan nafas dinginnya membuat mingi beku ditempat

“kau tidak melakukan ini secara percuma kan?”

“tepat, hanya butuh sedikit waktu dan kau bisa mengucapkan selamat tinggal pada kehidupan lamamu, tapi… kehidupan baru mungkin tak akan sama lagi”

“a-aku ingin… tapi…”

“ya?”

“a-aku terlalu takut maaf…”

“tidak masalah, kita bisa membahasnya lain waktu, untuk sekarang kenalkan namaku jeong yunho senang bertemu denganmu” kata pria itu sembari menyodorkan tangannya kearah mingi

“song mingi” ketika mingi membalas uluran tangan itu betapa terbelalaknya dia saat merasakan kulit yunho yg sangat dingin tapi juga sangat lembut seperti selendang sutra

“kau melamun? Kalau kau takut anggap saja kita tak pernah membicarakan hal tadi, ok? Sampai jumpa”

“kita masih bisa bertemu kan?”

“tidak bisa janji, tapi… kurasa bisa”

“untuk tawaranmu tadi… aku masih memikirkannya”

“good! Beritahu aku kalau kau siap” setelah pria manis itu menghilang mingi pun menutup jendela lalu tidur

kehidupan baru? Aku… tidak akan sakit lagi? I want it…”

.

.

.

Seperti yg sudah dijanjikan beberapa waktu yg lalu, sekarang mingi tak lagi sendiri karena setiap malam yunho akan datang mengunjunginya dan tampaknya hal itu mulai menggoyahkan keputusannya

“jadi ba-”

“aku ingin itu…”

“apa?”

“a-aku kira aku sudah siap dengan semuanya, hidup baru”

“aku tak memaksa, jadi semua ini sudah keyakinanmu right?”

“ya… aku kira aku sudah terlalu muak dengan semua ini, aku ingin sesuatu yg berbeda”

“menjadi vampire mungkin akan sedikit sulit, tapi kau pasti baik-baik saja”

“do it…please…” mendengar permohonan itu yunho pun menyeringai lalu mendekat ke arah leher mingi sebelum menancapkan taringnya disana

Sakit, bahkan bisa dibilang sangat sakit saat yunho perlahan-lahan mulai menghisap habis darahnya membiarkan tubuh itu mengering tanpa darah setetes pun

“keputusan yg bagus sayang…” setelah membaringkan tubuh itu di ranjang yunho pun menyayat pergelangan tangannya lalu mengarahkan ke mulut dan bekas lukanya agar cairan kental itu menyatu dengan tubuh mingi

Ours YunhoeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang