(Jeong yunho x park seonghwa)
Peek a boo…! I catch you
.
.
.
“seonghwa ada pesanan” mendengar suara sang koki seonghwa pun bergegas menghampirinya untuk mengambil 2 box pizza yg sudah siap diantar
“alamatnya sudah kukirim, cepat ya mengantarnya, kita banyak pesanan hari ini”
“ok…”
“ah seonghwa?”
“hmmm?”
“hati-hati, beberapa bulan terakhir banyak sekali kasus penculikan pegawai delivery”
“ok… aku segera kembali, tenanglah” kata seonghwa kemudian mengambil box pizza dan juga helm sebelum berangkat menuju alamat pelanggannya
“penculikan pegawai delivery? Aneh sekali… memang tak ada yg lain ya…”
Setelah 20 menit perjalanan akhrinya seonghwa pun sampai kesebuah vila mewah yg ada dipinggiran kota
“wah… rumahnya benar-benar besar…” guman seonghwa saat dia memasuki pekarangan, begitu sampai didepan pintu seonghwa pun memencet bel menunggu sang tuan rumah keluar
“sebentar…”
Tak lama setelahnya, pintu pun terbuka memperlihatkan seorang pria muda dengan balutan sweater besar berdiri didepannya
“pesananmu tuan, semoga anda menikmatinya” kata seonghwa dengan senyum hangat membuat pemuda itu ikut tersenyum
Saat seonghwa melepaskan boxnya pemuda itu tiba-tiba saja memegang tangan seonghwa, membuat dia terkejut
“em… b-boleh aku tau namamu?”
“hmm? Ah tentu… namaku park seonghwa, tapi kau bisa memanggilku seonghwa atau seonghwa hyung”
“aku yunho, jeong yunho ehehe...kalau boleh jujur menurutku kau tampan” mendengar pujian itu seonghwa pun tersenyum sambil mentapa wajah imut pelanggannya
Mata besar, pipi chubby yg bersemu dan juga bibir tipisnya membuat pemuda itu semakin menggemaskan, sampai-sampai seonghwa sendiri kesulitan mengalihkan perhatiannya
“a-ah maaf aku harus pergi”
“kau sibuk?”
“ya… begitulah, temanku bilang kami sedang banyak pesanan jadi aku harus segera kembali”
“apa kau tidak bisa tinggal sebentar?”
“nde?”
“ya… i-itu kalau kau tidak keberatan… sekarang marak sekali kasus penculikan, keluargaku sedang pergi dan baru kembali nanti malam, aku dengar penculik itu berkeliaran disekitar sini” melihat puppy eyes itu seonghwa pun jadi bingung apakah dia harus pergi atau menemaninya
Disatu sisi seonghwa merasa tak enak dengan teman-temannya yg sekarang tengah sibuk di restoran tapi disisi lain seonghwa juga merasa khawatir dengan pemuda yg ada di depannya itu
“ya… aku tidak memaksa, kalau-”
“sepertinya aku bisa tinggal sebentar, restoran kami punya 6 pegawai kurasa tidak masalah untuk mereka”
“sungguh? Terima kasih!” melihat senyum manis itu seonghwa pun ikut tersenyum sebelum mengikutinya masuk kedalam vila
Lagi-lagi seonghwa dibuat terkejut oleh tempat tinggal pria manis itu, didalam sana dia dapat melihat beberapa interior antik seperti patung dan beberapa lukisan membuat rumah itu terlihat mewah tapi juga sedikit menyeramkan disaat yg sama
“tunggu ya, aku tidak akan lama” setelah pemuda itu pergi seonghwa pun berjalan disekeliling ruang tamu sambil melihat kearah perapian dan juga deretan buku tebal yg berjajar rapi diatasnya
“jurnal anatomi, prosedur bedah, sihir voodoo? Keluarga yg unik”
“permisi?” mendengar suara itu seonghwa pun tersentak dan langsung berbalik menghadap sang tuan rumah yg sekarang berdiri didepannya membawa 2 kaleng bir dan juga pizza yg dia pesan tadi
“ah maaf aku tidak tau kau sudah kembali”
“tidak masalah, aku senang orang-orang merasa nyaman dirumahku, maaf aku tinggal mandi sebentar” setelah meletakan sajian tadi yunho pun kembali menghilang meninggalkan seonghwa sendiri diruang tamu
“rumah ini benar-benar keren… keluarganya pasti orang kaya” gumam seonghwa sambil memilih buku yg ingin dia baca sembari menunggu yunho kembali
Setelah menemukan buku yg dia inginkan seonghwa pun mengambilnya dan tak sengaja membuat buku lain yg ada disebelahnya jatuh
Rupanya yg dia jatuhkan bukan sembarang buku melainkan sebuah box yg dibuat menyerupai buku tua, karena penasaran seonghwa pun langsung membuka box itu dan menemukan sesuatu yg menarik
“name...tag? Kenapa ada disini?”
“seonghwa hyung?” karena terkejut seonghwa pun menjatuhkan box tadi dan berbalik melihat yunho yg kini menatapnya bingung
“hyung sedang apa?”
“bukan apa-apa” kata seonghwa diam-diam memasukan beberapa nametag tadi ke saku belakangnya
“hmm...ok, hyung ayo kedapur temani aku makan” kata yunho dengan senyum manis
“ok…” setelah yunho berbalik seonghwa pun buru-buru menjauhkan kotak tadi dan langsung mengikutinya
Sesampainya didapur yunho langsung menarik salah satu kursi untuk seonghwa sedangkan dia sendiri duduk didepan dengan posisi berhadapan
“hyung sekali lagi aku ucapkan terima kasih sudah mau menemaniku”
“tidak masalah, em… yunho kapan orang tuamu pulang? Ini sudah jam 11pm”
“entahlah… hyung ingin pulang? Tidak apa aku tidak akan menahanmu” kata yunho sambil mengaduk-aduk supnya dengan wajah sedih
“aku sudah janji menemanimu, mungkin sebentar lagi mereka pulang”
“ok…” setelah percakapan singkat itu keduanya pun menikmati makan malam dengan tenang. Tapi sepertinya hal itu tak bertahan lama karena seonghwa tiba-tiba merasa sangat pusing
“hyung kau baik-baik saja?”
“entahlah…kepalaku pusing”
“ayo kuantar ke kamar tamu”
“hmm…” pandang seonghwa pun semakin lama semakin kabur saat dia berjalan menelusuri lorong dengan bantuan yunho
“hyung istirahat sebentar aku akan segera kembali” setelah yunho keluar kamar seonghwa pun mengatur posisi dan napasnya untuk meredakan pusing yg menghantam kuat kepalanya, tak butuh waktu yg lama akhirnya pandang seonghwa pun kembali normal dan saat itulah dia menyadari satu hal…
“Sialan”
“Hyung? Bagaimana keadaan-”
“pantas saja aku merasa ada yg tidak beres sejak awal, ternyata benar…”
“hmm?”
“itu kau kan? Kau yg melakukan semuanya… Kau orang yg menculik mereka”
“apa kau punya bukti untuk menuduhku?” mendengar ucapan pemuda itu seonghwa pun mengeluarkan semua nametag yg ada disakunya
“itu, sejauh yg kuingat nama mereka yg hilang cocok dengan nametag yg kutemukan di kotak rahasiamu, dan juga… setelah apa yg kau lakukan padaku itu menjadi semakin jelas”
“hah~ kalau sudah ketahuan mau bagaimana lagi…” setelah mengatakan itu yunho pun langsung mendorongnya kedinding kemudian meletakan sebilah pisau tajam tepat didepan leher seonghwa
“peek a boo! I catch you now…”
Tbc