(Jeong yunho x moon taeil)
.
.
.
"Sayang kau yakin mau mencari kerja dikota?"
"Eomma disini sudah semakin sulit mencari pekerjaan dan biaya sewa rumah juga semakin menumpuk, jadi…. Ya aku tetap pergi ke kota"
"Tapi keadaan lingkungannya makin lama makin buruk, tolong hati-hati dan pulang dengan sehat, mengerti?"
"Pastinya... Aku berangkat dulu, aku janji akan kirim uang secepatnya begitu aku dapat gaji, eomma tak perlu cemas"
"Hati-hati sayang…" mendengar hal itu taeil pun langsung memeluk ibunya sebelum masuk ke kereta
"Hah~ ini pertama kalinya aku pergi ke kota sendirian… tapi kalau tidak begini mau dapat uang darimana… tidak apa taeil semua juga demi eomma, fighting!"
…..
"Yunho apa kau punya sesuatu untuk dikatakan?"
"Apa? Sepertinya tidak"
"Seriously? Ini sudah jam 3 pagi dan kau baru pulang?!"
"Ayolah hyung… aku bukan anak gadis, jangan terlalu mengekangku begitu"
"Aku cuma berusaha membantumu anak nakal, belum kapok juga saat appa menyita semua atm dan mobilmu?"
"Setidaknya dia tak menyita kartu rahasiaku jadi tak masalah"
"Astaga yunho… berhentilah menjadi bocah nakal 1 hari saja…. Pekerjaan kantorku menggunung dan selama appa di Osaka semua hal yg menyangkut aktivitasmu adalah tanggung jawabku"
"Jangan terlalu kaku jaehyun hyung kau tau sendiri aku tak suka dikekang"
"Aku hanya berusah tegas menyikapi sikapmu itu!"
"Aku baik-baik saja tak perlu khawatir ok? Selamat malam aku mau tidur dulu" setelah mengatakan itu yunho pun mencium pipi kakaknya dan langsung melesat ke kamarnya
"Astaga… appa cepat pulang aku sudah tak kuat mengurus anak iblis yg satu ini…"
......
"Nak?"
"Hmm?"
"Kita sampai diseoul, ayo bangun"
"Jinjja? Terima kasih bu… aku benar-benar lelah sampai ketiduran" setelah mengatakan itu taeil pun pamit dan langsung keluar dari kereta
"Woah.. benar-benar berbeda dari desa..." gumam taeil saat dia melihat suasana ramai diluar stasiun. Karena tak tau harus pergi kemana, taeil pun memutuskan untuk berjalan-jalan di area sekitar guna memenuhi tujuan awalnya datang ke kota
"Bagus… tempat ini benar-benar ramai, aku harus mulai darimana ya…"
Tiiin…!
"Pakai matamu sialan! Kau mau mati ya?!" Mendengar suara itu taeil pun terlonjak kaget membuatnya buru-buru membungkuk untuk minta maaf
"Ma-maaf…."
"Lain kali hati-hati, jalanan ini bukan milikmu idiot" setelah mengatakan itu pria paruh baya tadi pun langsung melesat pergi meninggalkan taeil yg sepertinya masih agak syok
"Kota lebih mengerikan dari yg kukira…" tak mau mendapat lebih banyak masalah disana taeil pun langsung menarik kopernya pergi menuju tempat lain sambil melirik kanan kiri berharap dia akan menemukan brosur pekerjaan atau semacamnya tapi sayang apa yg taeil harapkan tak kunjung ditemukan, sudah 6 toko dia masuki dan semua lowongan kerjanya penuh membuat taeil semakin bingung
