Bunny pt.2

1.4K 78 34
                                    

"Dasar kelinci brengsek!" Setelah membaca kertas tadi yunho pun langsung merobeknya hingga tak berbentuk lagi

"Kubunuh kau jongho!"

Tok tok tok

Mendengar suara ketukan dari pintu utama yunho pun bergegas membukanya tak terlalu peduli kalau dia hanya mengenakan bathrobe

"Apa maumu?"

"Apa ini benar tuan jeong? Jeong yunho?"

"hmmh"

"Huh~ syukurlah aku kira akan tersesat lagi, perkenalkan namaku mingi, song mingi aku hybrid yg dipekerjakan untuk mengurus semua kebutuhanmu selama beberapa bulan kedepan" mendengar nama itu yunho pun langsung menatapnya lamat-lamat, dan menemukan sepasang telinga rubah yg bertengger manis diatas rambut merah pria itu

"Ok… masuklah, maaf aku mengalami hal konyol sebelum kau datang  mood ku sedang dalam keadaan yg kurang baik"

"O-ok…" setelah mendapat izin pria itu pun masuk sambil menyeret kopernya, saat tengah melihat-lihat isi apartemen tuan nya, si hybrid rubah menemukan sesuatu yg menarik perhatiannya

"Jasnya seperti tak asing…"

"Aku sudah membuat- hei sedang apa kau?!" Kata yunho dengan nada yg sedikit meninggi karena terkejut dengan apa yg dilakukan si rubah

"Jas ini… baunya seperti tak asing buatku"

"Ah… rupanya kelinci sialan itu lupa membawa jasnya"

"Kelinci?"

"Ya… beberapa jam sebelum kau datang ada seorang hybrid lain yg datang kesini, aku tidak tau bagaimana dia menemukanku tapi… dia, maksudku kami-"

"Making love?" Mendengar ucapan si hybrid rubah yunho pun langsung membelalakan matanya karena terkejut

"B-bagaimana kau tau?!"

"Baunya… entahlah aku mencium aroma parfum yg cukup familiar dan juga sedikit bau sperma"

"Namanya jongho… kelinci sialan yg datang entah darimana dan langsung meniduriku dan pergi begitu saja"

"Jongho? Astaga anak itu berulah lagi…"

"Kau kenal dia?"

"Tentu saja! Dia anak pemilik perusahaan sekaligus karyawan yg bekerja dibidang data, aku tidak tau dia bisa senekat itu saat bertengkar dengan ayahnya"

"Dia yg punya masalah kenapa aku yg kena imbas?!" Si hybrid yg melihat yunho tampak memerah kesal hanya tertawa kemudian duduk lebih dekat untuk membisikan sesuatu

"Hei… aku tau tempat yg biasa dia kunjungi, kalau kau mau aku bisa mengantarmu"

"Sungguh?"

"Hmmh… kami berteman cukup dekat dan sering minum bersama, kalau kau mau kita bisa pergi sekarang tenanglah tempatnya tak terlalu jauh"

"Tunggu 5 menit dan kita berangkat, aku tak sabar ingin menamparnya"

"Hyung beri aku sampanye" mendengar suara itu sang bartender pun menoleh kemudian menyeringai kearah jongho

"Well… lihat siapa yg kembali setelah 2 setengah bulan menghilang"

"Hmmh… it's me… kau rindu hyung?"

"No, setelah apa yg terjadi beberapa saat sebelumnya"

"Ayolah hyung… itu sudah 4 bulan yg lalu kenapa masih diingat? Lagipula aku tidak tau kalau hwa hyung itu pacarmu i mean… kucing itu seorang stripper"

"Ya ya terserah" setelah memberikan pesanannya pria itu mengabaikan jongho dan lebih memilih untuk kembali fokus dengan pekerjaannya

"Hyung… mau dengar sesuatu yg menarik?"

"Siapa lagi korbanmu kali ini hmm? Apa dia siswa sma lagi?"

"Bukan… dia pelanggan mingi hyung"

"Shit! Kau benar-benar nekat kalau ayahmu tau kau bisa langsung ditendang ke jepang sekarang juga"

"Ya setidaknya dia belum tau…"

"Dasar kelinci gila"

"Aku benar-benar iri dengan rubah itu, dia mendapat pelanggan yg sangat menakjubkan…"

"Hmmh…"

"Wajahnya memang manis tapi tubuhnya benar-benar seksi, sial… dia juga sangat pintar bermain diranjang"

"Ya aku bisa bayangkan mainanmu yg satu ini dia pasti sangat menawan"

"Kalau saja aku bisa bermain lagi…"

"Dia akan menamparmu"

"Oh ya? Kurasa tidak… dia bahkan langsung terima saat aku menyentuh tubuh indahnya itu, dia bahkan langsung menyerangku seperti pelacur murahan"

"Kalau aku jadi kau aku tak akan mengatakannya…"

"Dia tak mendengarnya, ayolah… dia bahkan tak disini"

"Lebih baik kau berbalik"

"What?"

PLAK!

Jongho yg merasakan tamparan maut itu pun mendongak dan langsung dihadapkan dengan wajah masam seorang jeong yunho

"H-hai?"

PLAK!

"Pelacur murahan katamu?! Kau yg menggodaku sialan!"

"So what? Itu bukan sepenuhnya salahku, kau juga bertindak liar tadi malam, bahkan kau sendiri yg memintaku untuk menidurimu bitch!" Yunho yg sudah sangat kesal pun bersiap untuk menamparnya lagi kalau saja jongho tak menahan tanggannya lebih dulu

"Lepas!"

"And? Kau ingin menamparku lagi? Aku tau kau ini cuma seorang submissive lemah tapi tetap saja tamparanmu itu sakit"

"Kau kira aku peduli?! Kau pantas mendapatkannya dasar brengsek!" Jongho yg sudah bosan mendengar makian pria manis itu pun langsung menariknya sampai yunho jatuh kepangkuannya

" Apa-apaan ini?!"

"Diamlah baby… aku tau kau marah karena aku meninggalkanmu kan? Maaf aku pergi tanpa pamit…"

"Lepas atau aku teriak"

"Jangan terlalu serius sayang…"

"Huh~ dengarkan aku baik-baik sialan, aku sudah punya tunangan jadi tak mungkin aku menginginkanmu!"

"Oh really? Aku yakin dia pria kantoran berkacamata dengan tampilan dan pembawaan yg membosankan"

"Jaga ucapanmu brengsek! Setidaknya leedo masih menghormatiku dan memperlakukanku dengan baik"

"Apa aku terlihat peduli? I don't think so…"

"Lepas anhhhh… sialan!" Jongho yg mendengar erangan lembut itu pun kembali meremas pantat yunho

"Aku tau kau juga menginginkanku jeong yunho… berhentilah pura-pura itu memuakkan" bisik jongho dengan nada tajam sambil mencengkeram erat pinggang ramping milik yunho 

"Jangan terlalu percaya diri kau bajingan"

"Satu kata lagi keluar aku akan membuatmu berhenti bicara"

"Kau mengancamku?"

"Kalau kau berpikir begitu… berarti memang iya…"

"Lil bastard"

"Hyung… apa kau punya kamar kosong?"

"... aku punya urusan kecil dengan palacur sialan ini…"

tbc

Ours YunhoeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang