"kalau kau hanya terobsesi tinggalkan dia..."
.
.
.
Rasanya sudah hampir setengah hari ini yunho terkunci dikamarnya berharap pria brengsek itu datang untuk melepaskannya, well... meski.rasanya hampir tak mungkin mengingat sikapnya tadi pagi
"mingi sialan! kalau mau aku mati kenapa harus menyiksaku dulu dasar brengsek! Brengsek! Brengsek!" teriak yunho sambil menggedor-gedor pintu kamarnya yg terkunci rapat
Klek
Mendengar suara itu yunho pun langsung berhenti dan melihat kalau knop pintunya bergerak
"hai yunho"
"oh?"
"maaf membuatmu kaget tadi mingi menitipkan kuncinya, dia pergi"
"kemana?"
"i don't know... dia tak bilang apapun, kau tidak apa?"
"aku baik-baik saja chan hyung"
"tea?"
"tentu" chan pun tersenyum lalu meraih tangan yunho sebelum berjalan bersama menuju dapur
"maaf kalau aku ikut campur, apa... apa kalian bertengkar lagi?"
"kami bertengkar setiap hari hyung, dan sepertinya akan terus begitu sampai salah satu dari kami mati" kata yunho sembari menatap sedih kearah chan yg tengah membuat minuman
"...aku ingin berpisah, tapi dia menahanku..."
"kau pasti sangat berharga untuknya"
"no... aku bukan apa-apa kecuali budak seks untuknya, aku benar-benar menderita sampai rasanya ingin mati!"
"tapi... kalian dulu barsahabat kan?"
"yeah... tapi semuanya sudah berubah, dia menjadi sangat posesif dan terlalu mengekangku! aku ini bukan budaknya..."
"aku yakin dia punya maksud tersendiri, ini teh mu"
"thanks" setelah meminum cairan hangat itu yunho pun menelungkupkan kepalanya di meja makan
"are you ok?"
"hyung aku benar-benar lelah... aku ingin sekali lepas darinya... rasanya hidupku benar-benar menderita..."
"kau yakin soal itu?"
"yes..."
"sekali lagi kukatakan yunho... mingi melakukan semua ini pasti ada tujuannya"
"ya! Dan tujuannya adalah membuatku mati secara tak wajar! Aku benar-benar bisa gila kalau begini terus..."
"no...bukan itu maksudku"
"so?"
"kau pasti tau kan kalau mingi adalah bigboss mafia?"
"hmmh..."
"dia punya banyak sekali musuh diluar sana yunho, baik itu sesama mafia, pemerintah atau mungkin orang-orang dekatnya sendiri well... kuakui dia pria yg sangat hebat mengemban beban seberat itu pasti sangat sulit untuknya"
"ya tapi itu semua merubahnya he's a beast..."
" mingi benar-benar bekerja keras untukmu"
"aku tidak berfikir begitu..."
"apa kau tau kenapa dia seperti itu?"
"......"
"dia berusaha melindungimu dari semua orang my dear... termasuk dariku..."
