Peek a boo… i catch you…
.
.
.
"Psikopat sialan…" umpat seonghwa saat pisau mungil itu perlahan menggores luka dipipinya
"Kalau aku jadi kau aku tak akan mau mengumpat"
"Untuk apa kau lakukan ini…"
"Hmm… bukan apa-apa, hanya saja… aku tidak menyukai kalian…"
"Apa-"
"Beberapa tahun yg lalu aku pernah diperkosa seorang pengantar pizza, bukan cerita yg menarik… dia datang, lalu tiba-tiba menyeretku ketempat gelap dan langsung menyerangku begitu saja"
"Tapi aku tidak-"
"Aku panik dan tak tau harus bagaimana jadi aku mengambil pisau lipat yg ada didalam tas dan langsung menggoroknya hingga tewas"
"...and... sejak saat itu aku sadar kalau aku menyukainya… aku tau itu salah tapi itu membuatku sangat puas… rasanya seperti membunuh bajingan itu berulang kali"
"Kau benar-benar sudah tak punya akal sehat!" mendengar kata-kata tajam itu yunho hanya tertawa kemudian menyuntikan obat bius membuat tubuh seonghwa mati rasa
"Aku tau aku gila… so what? Aku menyukainya…" tak berselang lama akhirnya pandang seonghwa buram dan akhirnya pingsan di pelukan yunho
"Tenanglah sayang… aku hanya menghabisi mereka yg gagal…" bisik yunho sebelum melempar tubuh itu ke ranjang dan meninggalkannya begitu saja
…
"Hei apa seonghwa sudah kembali? Ini sudah lewat 6 jam dia pergi, apa kalian tidak merasa curiga?" Kata hongjoong sambil membersihkan meja bersama yeonjun dan jongho
"Mungkin ada masalah dengan motornya"
"Kalau memang begitu dia pasti mengangkat teleponku, tapi ada 1 hal yg membuatku semakin aneh…"
"... ponsel seonghwa memang aktif, tapi bukan dia yg bicara tadi…"
…
"Hmmh…" saat kesadaran mulai pulih seonghwa pun langsung duduk dan mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar untuk mencari keberadaan yunho, tapi dia tak menemukan apa-apa kecuali secarik kertas yg sengaja ditaruh tepat disamping bantalnya
"hanya ada 1 pintu jika kau ingin keluar, dan aku tak akan memberikannya secara percuma, Ayo bermain hide & seek, aku menunggumu…"
Setelah membaca kertas itu seonghwa pun mengambil jaketnya dan bergegas keluar dari kamar
"Sialan…" umpatan lagi-lagi keluar dari bibir seonghwa saat dia melihat suasana yg redup dan gelap belum lagi pintu utama yg terkunci rapat membuatnya semakin kebingungan
"Aku benar-benar harus keluar, tapi dimana…" gumam seonghwa frustasi saat dia melihat begitu banyak lorong, ruangan dan juga pintu yg ada di hadapannya belum lagi dengan keberadaan yunho yg bisa muncul dari mana saja untuk membunuhnya
"Sial… sialan!" Setelah memantapkan hati seonghwa pun menyusuri lorong demi lorong untuk mencari jalan keluar, meskipun tak jarang dia mendengar suara langkah kaki dan tawa licik yunho yg membuatnya harus menahan napas dan suara agar tak ketahuan
"Psikopat sialan… lama-lama aku yg gila kalau begini caranya…" gumam seonghwa dengan perasaan yg sangat kesal saat dia lagi-lagi gagal menemukan pintu keluar
Tuk… tuk….tuk…
Mendengar langkah kaki yg semakin mendekat seonghwa pun segera memasuki kamar terdekat dan bersembunyi di dalamnya
