Masalah Bagi Shira
Shira berjalan dengan memeluk dua kotak besar donat dan risol, makanan yang sengaja ia buat dari subuh. Karena, jika dia tidak berjualan siapa yang akan membeli obat untuk mamanya?
Biasanya Shira menitipkan dagangannya di warung mba Tutik yang nanti hasilnya akan diambil sepulang sekolah. Keuntungan dari kue yang dia buat sangat lumayan, bisa menyambung hidup dan membeli obat untuk mamanya tercinta.
"Mbak tutik!" Panggil Shira dari luar warung.
"Iya, Neng?" Mbak Tutik keluar warung dengan menggunakan celemek dan membawa adonan bakwan.
"Biasa mbak, aku bawa dua ratus ya?"
"Wah banyak neng?"
Shira terkekeh, "lagi butuh uang buat Nebus obat ibu."
"Ya udah mudah-mudahan nanti habis ya?"
"Siap mbak! Ini aku tambahin kue pukis dua puluh, coba-coba siapa tau pada suka, Nah ini buat Mbak Lima ya." Shira menyodorkan kresek putih yang digenggamnya.
"Wah makasih loh!" Mbak Tutik tersenyum senang, "nanti mbak coba, terus mbak review di live Instagram mbak ya!"
Lagi, Sira terkekeh, "siap deh mbak!"
Mbak Tutik menyipitkan mata melihat segerombolan anak muda menuju ke arahnya, satu yang mbak Tutik yakini ialah Shira yang pasti tidak akan aman. Baru saja mbak Tutik akan menarik Shira satu kejadian membuat mbak Tutik mengangga.
Brukkk!!!!
Shira membelalakan mata, bukan karena dirinya terjatuh tapi karena barang jualannya sudah berserakan dilantai.
"Apaan sih makanan gak sehat kayak gini dijual disini!" Seru Gynta yang kini sudah menginjak-injak makanan itu.
"Gynta!" Seru Shira tak terima.
Pletak!
Shira makin mengangga, kali ini Gynta sungguh keterlaluan, pasalnya tempat dagangannya pun tak luput dari injakan buas gadis itu.
"Gynta Lo keterlaluan!" Bentak Shira.
Gynta menghentikan kegiatannya biadabnya, dia menatap Shira begitu marah. "Lo berani bentak gue hah!"
"Kalau iya kenapa! Lo emang gak ada otaknya!" Bentak Shira lagi didepan wajah Gynta.
Gynta sampai memejamkan mata mendengar bentakan Shira dan ini merupakan penghinaan bagi gadis itu, siapa Shira yang berani membentak dirinya? Bahkan sebetulnya berdiri bersebelahan saja mereka tidak pantas.
Secepat kilat Gynta menarik rambut Shira, "Lo berani sama gue hah! Siapa Lo! Lo tau Lo gak pantes ada disini apalagi bersanding dengan Raja!"
Shira mencoba melepaskan tangan gadis itu namun ia merasa tangannya susah bergerak karena antek-antek Gynta ikut mengunci pergerakannya.
"Gue gak ada hubungan apapun dengan Raja." Desis Shira geram.
"Eh perek! Semua orang disini juga tau kalau elo itu ganjen sama Raja!" Bentak Gynta.
"Gue gak ganjen sama dia! Kalau pun kita Deket itu karena dia yang deketin gue bukan gue yang ngejar dia kayak elo!"
"Sialan Lo! Dasar perek!" Gynta menarik kerah Shira, satu yang Shira sesali mengapa dirinya memiliki tubuh yang begitu pendek.
"Gue gak pernah ngejar cowok makanya gue bukan perek!"
Gynta semakin geram, ia mencengkram rahang Shira sekarang, "Lo udah miskin belagu, pantes aja ibu Lo penyakitan! Mati aja sana!"
Mata Shira memicing, demi apapun ia tidak akan terima ibunya dihina seperti itu, dengan amarah yang memuncak Shira menginjak kaki antek-antek Gynta lalu menampar Gynta dengan begitu keras.
Plakkkk!
"Elo--"
"Lo gak pantes hina nyokap gue pecun!"
Gynta tidak terima terjadilah jambak-jambakan yang justru ditonton oleh anak-anak disana, mengabadikan dalam bentuk video seakan hal itu adalah hal yang biasa.
Lain halnya dengan mbak Tutik ia merasa galau, apakah ia harus terus merekam demi konten YouTube nya atau ia harus menghubungi seseorang.
Akhirnya mbak Tutik mengalah ia harus menghentikan semua ini, sebelum terjadi pertumpahan darah didepan warungnya.
"Halo, Raja ini ada yang berantem rebutin kamu--"
°
Raja yang baru saja duduk diruang OSIS segera melangkahkan kakinya menuju kantin, tangannya mengepal kuat. Entah mengapa perasaannya begitu kacau, lagi Gynta mencari masalah dengan Shira. Jujur Raja sudah capek untuk melerai mereka.
Kali ini Raja menghentikan langkah saat melihat Shira sudah dalam dekapan Tomi dan Gynta sudah dalam pegangan Juan dan Nawaz.
"Gila ini cewek tenaga kuda juga ya!" Keluh Juan pada Nawaz yang bisa Raja dengar.
Raja melihat Tomi membisikan sesuatu pada Shira, membuat Raja merasa sesak. Raja sendiri bingung apa yang terjadi dengan dirinya. Akhirnya Raja melihat Tomi membawa Shira menjauh dan Gynta dilepaskan oleh Juan dan Nawaz.
"Kejar dia." Raja menoleh mendapati Belinda berada disisinya.
Raja melihat jejak kepergian Shira, namun masih diam. "Semua ini terjadi karena nenek sihir itu yang rebutin Lo."
Raja mengangguk merasa perlu untuk menyusul mereka, entahlah rasanya Raja tidak rela jika ada orang lain yang diandalkan oleh Shira.
°
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja Satria
Teen FictionKisah tentang anak kembar. Langsung baca aja biar gak penasaran.