Satria 21

1K 88 4
                                    

Bikin tantangan ah...
10 komen lanjut.
10 bintang lanjut.

°

Alasan menolak

Satria dan Belinda sedang menikmati rintik hujan didalam selimut mereka sedari tadi, gadis itu bersandar pada dada kekasihnya, sedang Satria memeluk Belinda erat. Ia bersyukur karena panas tubuh Belinda sudah berkurang.

Keduanya sama-sama diam seakan menikmati waktu yang ingin mereka rasakan berhenti.

"Udah hampir jam sebelas." Ucap Satria membuat Belinda malah merekatkan pelukannya.

"Ga boleh pulang!"

Satria terkekeh lalu mengusap rambut Belinda, "gak bisa dong! Mas harus pulang."

"Gak mauuuuuu!" Rengek Belinda.  masa Satria harus menginap? Ah! Dia jadi teringat sesuatu.


"Kalau kamu mau mas disini? Kenapa menolak menikah sama Mas?"

Belinda merasakan perutnya tergelitik, tubuhnya meremang. Tidak tahukan Satria kata-katanya itu menimbulkan efek dahsyat pada Belinda?


"Lagian siapa sih yang mau nikah sama mas?" Tanya Satria bermaksud menyindir.


"Bukan gitu mas, Ng... Itu aku tuh belum siap punya baby!"

Satria mengulum senyum lalu mendaratkan satu ciuman dipuncak kepala Belinda, "emang kita harus langsung punya baby setelah menikah?"


"Massssss..." Rengek Belinda lagi, sungguh Belinda sangat malu.

"Bener kan kata mas?"


Belinda menghela nafas, ia lalu bangkit dan duduk menghadap Satria. "aku janji setelah kita lulus dan kalau mas ngajak aku nikah, aku bakalan mau."


Senyum Satria mengembang lalu saat dirinya ingin mencium Belinda lagi, ponselnya berdering membuat Satria segera mengambilnya.


Papa..


"Mau masuk ke ruang kerja papa lagi junior?"


"Iya mas pulang." Jawab Satria sambil mengusap tengkuknya salah tingkah.

°



Raja SatriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang