Teman Baru
°
Nowela dan Tiur langsung percaya saat Shira menjelaskan bahwa mereka dulu bersahabat dan ucapan rindu Raja hanya karena mereka bersahabat.
Mereka percaya karena setelah Raja mengatakan hal itu Raka juga mengatakan hal yang sama didepan Nova kekasihnya, juga Juan yang menyusul kemudian.
Ternyata berteman dengan kalangan elit tidak buruk juga, mereka layaknya anak biasa yang suka bercanda dan berghibah. UPS!
Tapi Dara melihat sesuatu yang berbeda, tatapan mata Raja yang begitu kentara pada Shira, padahal Raja sudah punya pacar kan? Calista.
"Dar.." Shira duduk dihadapan Dara, mereka ada dikantin saat ini dan kantin masih sepi.
Dara masih diam, "gue tau apa yang ada dipikiran Lo, Lo pasti gak percaya kan?"
Shira sangat tahu kalau Dara adalah pengamat yang handal, ia lebih peka dan perasa.
"Apapun itu, itu hak Lo buat gak cerita, gue ngerti. Tapi kalau menyangkut perasaan, gue mau ingetin Lo Ra, Kak Raja punya Cewek. Calista."
Shira tersenyum getir dan mengangguk, "gue sangat paham!"
Dara menghembuskan nafas, "itu Belinda."
Shira menoleh lalu melihat Belinda berjalan kearah mereka seorang diri tapi Dara bisa melihat seseorang memakai baju hitam mengamati Belinda lalu menelepon seseorang, huh! Sesultan apa sih Satria sampai sewa bodyguard buat Belinda?
"Hai.. Nowela sama Tiur mana?" Tanya Belinda dan duduk disebelah Dara.
"Pesanan Datang!" Seru Tiur, "eh Abel! Mau pesen apa biar sekalian."
"Nanti aja, gue baru makan sama Mas."
Akhirnya mereka duduk berlima. Semua sibuk dengan makannya kecuali Belinda yang sibuk dengan ponselnya, tiba-tiba terlintas pemikiran absurd dibenak Belinda.
"Gue pengen kuliah deh, kayak kalian."
"Tunggu tahun depan paling Bel." Sahut Nowela.
"Lo kenapa gak kuliah?" Tanya Dara.
"Gue pernah kecelakaan dan harus dirawat, inget waktu mas ngobatin kaki gue? karena kaki gue pernah patah."
Shira hanya mendengarkan karena Belinda sudah menceritakan padanya.
"Jadi karena alasan itu?" Kali ini Tiur uang penasaran.
"Mas bilang gue gak usah kerja, jadi gak usah kuliah fokus ke penyembuhan aja, soalnya kalau jalan agak lama kaki gue masih suka sakit."
Nowela mengerjap, membayangkan jadi istri Satria, ah pasti kerjaan dia cuma rebahan dirumah.
"Gue tanya papa deh bisa gak ya masuk kuliah besok."
Dara, Tiur dan Nowela saling pandang, mereka seakan mengisyaratkan kata Gila. Tapi Shira malah terkekeh, ia yakin besok Belinda akan terdaftar menjadi mahasiswi baru disini.
"Gue loundspek ya, biar kalau Mas Satria gak percaya ada saksi kalau papa yang izinin gue kuliah lagi."
Semua mengangguk merasa penasaran sejauh mana kegilaan seorang Belinda.
"Halo Abel." Suara berat Pio membuat ketiga gadis itu panas dingin, pasti ganteng.
"Papa.. Abel mau ngomong boleh."
"Sejak kapan Abel ngomong izin dulu?"
"Abel mau kuliah lagi pa. Boleh?"
"Dimana? Sama Mas?"
"Bukan, sama Shira. Sejurusan sama Abang Raja."
"Shira?"
"Cemceman Abang Raja."
"Oh.."
Dan Shira memutar bola mata, Belinda ini!
Lalu Keduanya terdiam sesaat.
"Kapan mau mulai?"
"Besok?"
"Ya sudah telepon saja kak Noval."
"Yeayyyyyy, makasih pa. Tapi papa yang bilang sama mas ya?"
Pio terkekeh diujung sana dan setelah mengucapkan kata iya, Pio menutup teleponnya.
"Yeaaayy gue boleh kuliah!" Seru Belinda senang sampai-sampai ia melempar ponsel lalu menangkap nya, Tiur sampai ngeri melihat ponsel semahal itu dilempar-lempar seperti bola.
Tak lama ponsel Belinda berdering.
Kak Noval.
"Halo kak?"
"Abel, besok sudah bisa kuliah sama Shira ya?"
"Serius kak?"
"Hmm..."
"Yeayyy makasih! Besok Abel kuliah!"
Kali ini Nowela, Tiur dan Dara yang terlihat Gila. Apa semudah itu masuk kuliah di pertengahan semester?
°
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja Satria
Teen FictionKisah tentang anak kembar. Langsung baca aja biar gak penasaran.