Satria 10

1.2K 73 5
                                    

Satria Marah

°

Hari ini adalah hari yang paling menyebalkan bagi Satria, karena jadwal praktek mereka digabungkan dengan kelas lain dimana kelas tersebut berisikan Nova dan Ardian.

Lain halnya dengan Nova yang begitu bahagia karena setidaknya ia bisa memandangi Satria lebih lama lagi. Hal ini tidak berlaku pada Ardian dibanding serius mengikuti pelajaran ia lebih senang melihat pemandangan, tetapi matanya menyipit saat melihat pemandangan dibawah sana, dimana ada sepasang muda mudi yang sedang membolos dibelakang sekolah.

"Ardian!" Tegur Bu Sumi.

Ardian menoleh lalu tersenyum dalam hati.

"Kamu tidak mendengarkan penjelasan saya?"

"Maaf Bu saya tidak fokus karena melihat ada murid yang membolos dibawah sana."

Bu Sumi bergegas melihat kearah jendela dan benar-benar menemukan siswa bolos dibawah sana, Bu Sumi segera keluar ruangan lupa bahwa beberapa murid mengikutinya.

Raka yang kebetulan duduk dekat jendela melongokan kepalanya lalu menoleh pada Satria.

"Eh eh... Sat, mending kita lanjutin aja bacanya." Raka menarik Satria duduk lalu menyodorkan buku paket.

Satria mengangkat satu alisnya, merasa aneh dengan kesalah tingkahan Raka, Satria memaksa melihat jendela, lalu matanya semakin terbelalak saat melihat Belinda dan Juan disana. Segera, Satria berlari menyusl Bu Sumi dan kawan-kawannya.

"Kayaknya rame nih!" Seru Ardian didepan Raka sambil bersiul.

"Kawan macam anjing Lo!" Umpat Raka dan berlari menuju Satria. Sedang Ardian hanya memandang Raka dwngan pandangan yang tidak bisa diartikan.

°

Raja menatap Juan dan Belinda lelah, terutama kepada Belinda. Tugas Raja adalah menasihati mereka lalu memberikan hukuman. Ini adalah hal yang Raja benci terutama memberikan hukuman pada orang yang ia sayangi.

Sesungguhnya selama Raja mengomel Belinda menahan mati-matian air matanya, walau Raja dan Juan bisa melihat dengan jelas wajah Belinda yang sudah memerah, mereka masih tetap diam. Belinda menggigit bibir bawahnya tiba-tiba perasaannya tidak enak wajah Raja begitu mengingatkannya pada sosok Satria.

Pasti Satria marah.

Saat Belinda sedang menoleh kearah koridor ia melihat Satria berdiri disana, berdiri dengan pandangan yang begitu dingin dan menusuk, membuat kepala Belinda tiba-tiba saja pening. Tepat saat Belinda memejam matanya sesaat sosok Satria menghilang dari pandangannya.

°

Cowok dengan kaos polos dan celana pendek terpaku melihat seorang gadis dengan wajah sembab berada didepan rumahnya. Saat ditanya keperluannya gadis itu hanya menunduk saja.

"Maaf de? Jadi mau ketemu siapa?" Tanya Noval masih bersabar.

"Mas Satria ada?" Tanya gadis itu.

"Belinda ya?" Tanya Noval.

Belinda membersit hidung lalu menatap Noval, Noval tersenyum samar pintar juga adiknya itu mencari perempuan.

"Kak Noval ya?"

Noval mengangguk lalu duduk dibangku teras, "gue gak bisa ajak Lo masuk, Satria gak ada dirumah. Raja di kamarnya dan Yumna lagi sama pacarnya." Ucap Noval sambil melirik kearah pos satpam yang berisikan pak Rus didalam sana.

Belinda mengangguk lalu duduk dikursi sebelah Noval yang terhalang sebuah meja kecil. "Mas Satria kemana ya kak?"

Noval melirik jam tangannya sudah nyaris pukul sembilan malam dan Satria tidak terlihat sedari ia pulang kuliah pukul tujuh malam tadi, motornya pun tak ada. "Gue gak tau."

Raja SatriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang