Semangat puasa di hari pertama.
°
Tentang Belinda
Belinda turun dari boncengan Ardian dirumah besar cowok itu, ia mengekor pada Ardian yang mengajaknya masuk, tidak ada gengamam tangan Ardian hanya melambaikan tangan dengan isyarat agar gadis itu mengikutinya.
"Mam!" Teriak Ardian.
Masih hening, Ardian melepas sepatu diruang tamu dan menyimpan tas disofa.
"Mama!" Panggil Ardian lagi.
"Sudah pulang sayang?" Tanya seorang wanita entah dari mana.
Membuat Belinda menutup matanya, ia juga ingin ada yang menyambutnya pulang. Tak lama seorang wanita berjalan menuju Ardian, membuat Ardian tersenyum dan mencium tangan wanita itu.
"Mama buat rendang kesukaan kamu, Zara kerja kelompok kamu makan sama mama aja ya?"
Mata Belinda memerah, harusnya Belinda yang berada diposisi Ardian.
"Bertiga ma, Ardi bawa pacar."
Ayu, wanita yang Ardian panggil mama menoleh. Wajahnya langsung berubah.
"Sayang, ngapain kamu bawa dia kesini?" Tanya Ayu ketus.
"Ma, ini Abel. Abel kan anak--"
"Stop Ar! Anak mama cuma kamu sama Zara!" Ayu menatap Belinda nyalang, "kamu mending pergi sekarang!"
Belinda meneteskan air matanya, membuat Ardian tidak tega, "mama gak boleh gitu, ab--"
"Tau apa kamu Ar? Tau apa? Dia memang lahir dari rahim mama seperti Zara tapi mama gak pernah menginginkan dia, jadi jangan paksa mama terima dia apalagi berbaik hati padanya."
Belinda memandnag tida percaya, "karena kamu masa muda saya hancur, karena kamu dan papa kamu saya harus berhenti kuliah. Karena kamu hadir badan saya tidak lagi bagus. Karna kamu saya semakin sulit berpisah sama papamu, kamu dan papamu membuat saya menderita!"
"Keluar!" Jerit Ayu pada Belinda.
"Mama..." Panggil Belinda.
"Jangan panggil saya mama!" Ayu menolak dengan menutup telinganya.
"Mama.." kali ini Belinda berlutut, "Abel anak mama--"
"Keluar kamu, keluar! Jangan ganggu keluarga saya yang bahagia!"
Belinda menagis deras, ia mengusap air matanya lalu bangkit, ia meremas tali tas gendong yang ia kenakan.
"Mama, Abel sayang--"
"Saya gak sayang sama kamu! Gak pernah sayang!" Teriak Ayu yang kali ini melempar guci, untung saja Belinda sempat melompat.
"Mama!" Tegur Ardian.
"Bawa dia pergi!" Ayu sudah memegang kepalanya dan Ardian terpaksa menarik Belinda keluar rumahnya.
Belinda hanya mengikuti Ardian yang menariknya, kepalanya terus menoleh pada menatap mamanya yang juga menatap dirinya penuh kebencian.
"Maafin gue Bel, gue gak bisa bantu lo lebih dari ini." Ardian meninggalkan Belinda diteras rumahnya dengan pintu yang ia tutup dengan keras.
Belinda merasa dunianya hancur, ia telah kehilangan segalanya.
Brengsek Lo Ardian!
°
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja Satria
Teen FictionKisah tentang anak kembar. Langsung baca aja biar gak penasaran.