Raja 18

908 63 8
                                    

Cemburu

°

Sudah tiga hari Belinda mulai kuliah, sudah tiga hari juga Satria sering uring-uringan, pasalnya jurusan yang ia ambil dengan Belinda berbeda.

Saat Satria protes, dengan mudahnya Belinda mengatakan bahwa tidak akan ada jatah malam ini dan itu membuat Satria tidak bisa bicara apapun, hanya mengikuti keinginan Belinda. Hah bunchiiiinnnnn!

Kali ini Raja, Juan, Belinda, Shira dan Dara sedang duduk di DPR alias dibawah pohon rindang, duduk bersila dengan beberapa camilan didepan mereka.

Hanya obrolan ringan yang mereka bicarakan, seputar kegiatan kuah atau salah satu temen sekelas mereka yang sedang cinlok.

Calista menyeka keringat yang mengalir dipelipisnya, jalan dari fakultasnya ke fakultas Raja cukup jauh, Airin sedang sibuk jadi ia tidak bisa mengantar.

Senyum Calista mengembang melihat Raja berada ditempat favoritnya, ia mendekat dan sempat tercekat, karena Raja sedang memandang pada satu objek sambil tersenyum saat, sialnya dia adalah wanita dan tatapan seperti itu baru saja Calista temui pada Raja.

"Hai." Sapa Calista membuat kelima orang disana menoleh.

"Hai." Jawab Juan yang lebih dahulu menjawab, sedang Raja justru melirik Shira yang nampak tidak peduli.

Calista berjalan dan duduk disebelah Raja, "udah gak ada kelas?"

"Gak ada, makanya nongkrong disini." Kali ini Juan kembali yang menjawab sampai Juan mengikut perut Raja.

"Udah pulang?" Tanya Raja, Calista mengangguk lalu mengucir rambutnya.

"Calista ya?" Sapa Belinda sedikit jutek.

"Iya, istrinya Satria ya?" Jawab Calista yang mendapat anggukan dari Belinda.

Dara memandang Shira, gadis itu masih cuek gak peduli. Tapi Dara masih berfikir kenapa Belinda seperti tidak mengenali Calista.

"Aku ganggu ya Ja?"

"Enggak kok."

Calista mengangguk lalu terdiam, rasanya ia sudah bingung harus mencari topik obrolan seperti apa.

"Makan Cal!" Juan menyodorkan kacang rebus pada Calista. "Eh, kenalan dong. Belum kenal kan? Nih ini Shira sama Dara dan ini Calista Pacarnya Raja."

Uhukkkk!

Shira tersedak kacang, secepat kilat Raja mengambil air dan menyodorkannya pada Shira menepuk lembut punggungnya menunggu Batuk Shira reda.

Gadis itu nyengir, "gue kebanyakan masukin kacang ke mulut."

Belinda menyodorkan tisue yang langsung dipakai Shira mengusap bibirnya.

Calista tersenyum getir, kenapa ya Raja seperti panik? Anehnya Raja repot-repot mau menyentuh gadis itu, Shira ya?

Setelah reda Raja kembali duduk disamping Calista, tapi tatapannya masih tertuju pada Shira.

"Hai, gue Calista." Calista menyodorkan tangannya pada Shira yang disambut gadis itu.

"Shira." Jawab Shira sambil tersenyum dan Calista terkesiap karena ia merasa sedang bercermin kala melihat senyum Shira.

"Gue Dara." Dara mengalihkan tatapan Calista pada dirinya.

Sepertinya hanya Dara yang peka bahwa Calista seakan mencurigai Shira.

"Mau langsung pulang?" Tanya Raja, Calista terkesiap apakah ini pengusiran secara halus?

"Aku sih---"

"Biar gue anter." Raja bangkit, mau tidak mau Calista ikut bangkit. "Masih disini kan? Gue gak lama anterin Calista dulu."


Raja melangkah tanpa menoleh, sedang Calista masih berdiri dengan salah tingkah, "gue duluan ya semuanya."


Calista setengah berlari menghampiri Raja yang sudah berjalan menjauh, mereka jalan bersebelahan.

Shira yang awalnya menunduk fokus dengan kacang rebus ya, mengangkat kepala melihat dua punggung yang kian menjauh.

Tanpa mereka ketahui ada dua hati yang tengah hangus dilahap api cemburu, tapi mereka sadar bahwa yang satu bukan siapa-siapa dan yang satu lagi bukan apa-apa.

Beneran udah punya pacar ya?

°

Aku tuh tim latah, yang baru dapat  lima atau enam komen penyemangat udah pengen update aja 😣






Raja SatriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang