Satria 18

1K 60 0
                                    

Foto

Entah sudah berapa lama Belinda terkapar dilantai yang begitu dingin, hujan juga sudah reda namun kepalanya masih terus berputar.

Ponselnya berbunyi membuat Belinda dengan sekuat tenaga mengambil ponsel itu dari dalam tasnya. Gadis itu menatap kecewa saat nama Rahma menari disana.

"Halo!"

"Kenapa ma?"

"Lo kenapa?" Tanya Rahma panik.

"Lo bisa tolongin gue? Gue dirumah sendirian, kepala gue sakit banget."

"Pantes gue tiba-tiba kefikiran Lo, oke gue kesana sama sepupu gue, shareloc rumah Lo!"

Karena sudah tidak kuat lagi Belinda mematikan sambungan telepon dan menahan matanya yang sudah berkunang-kunang untuk tetap terjaga minimal sampai ia mengirimkan lokasinya, dan ternyata benar dua detik setelahnya kegelapan menghampiri Belinda.


°

Satria tidak enak diam, Yumna yang sedari tadi bersama Satria diruang keluarga dibuat bingung oleh kelakuan kakaknya itu.

"Mas! Kenapa sih? Aku pusing lihatnya!" Protes Yumna karena Satria daritadi memindahkan saluran tv tanpa arah.

Satria diam dan memberikan remote pada Yumna, lelaki itu memilih turun kelantai lalu berbaring disana, berbaring pada karpet bulu buatan India.

Satria memejamkan matanya entah kenapa bayangan Belinda mengecupnya menghampiri nya tanpa sebab, juga rasa khawatir yang kini meliputi hatinya.

Bukan khawatir karena ia terpegok berduaan dengan Nova, Satria hanya menolong Nova yang kebetulan tadi pingsan dan Satria merasa hanya memberikan nasi goreng tidaklah spesial. Bukankah saat berpacaran dulu Nova pernah berbuat baik juga padanya?


Namun bayangan Belinda yang mengatakannya gila karena mau mengajak gadis itu menikah kembali membuat amarah dalam tubuh Satria bergejolak, ia merasa ditolak.

Sampai sebuah pesan dari seseorang yang sudah lama sekali tidak pernah mampir pada ponselnya membuat Satria bangkit, pesan itu berisikan foto seorang gadis yang sedang tertidur lelap tepat dilamarnya, ya Satria hafal betul kamar Belinda.

Lalu apa maksud Ardian memberikan foto itu? Entah mengapa Satria tiba-tiba melompat dan menyambar kunci motornya tidak peduli hujan kembali turun dan dia hanya menggunakan celana pendek dan kaos rumahan.

Sebab, tidak ada yang lebih mengkhawatirkan selain kebersamaan Ardian dengan kekasihnya, ia tidak ingin kecolongan untuk yang kedua kali.

°

Raja SatriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang