Raja 23

1.3K 61 5
                                    

18+ !!!!

°

Ciuman

°

Raja bersama motornya sudah berada didepan salah satu Vila kawasan puncak, ia bisa melihat mobil Satria dan mobil seseorang bernama Akbar disana.

Raja turun memarkirkan motornya lalu segera memasuki vila tersebut.

"Truth lah Ra!" Belinda menunjuk botol kearah wajah Shira.


Shira yang baru saja kena tunjuk botol memutar bola mata, "iya deh!"

Raka berdehem, "gue yang nanya!"


"Lo serius ya ka!" Peringat Juan.


"Gimana perasaan Lo sama Raja sekarang?"


Semua menatap horor pada Raka, Akbar yang berada disamping Shira pun menegang dibuatnya.


"Gak ada pertanyaan lain apa hah!" Dara mengeram marah.


"Yang!" Peringat Nova tapi Raka menggeleng, tetap pada pendiriannya.


Shira menghela nafas, "Perasaan gue dari dulu sampai saat ini sama, gak pernah berubah. Yang berubah cuma posisi kita, karena gue sadar dia udah punya pasangan. Jelas kan?"


°

Raja membuka kaos karena ia memilih berenang, selesai acara barbeque semua memilih untuk tidur sementara Raja membutuhkan sesuatu yang dingin untuk menenangkan fikirannya.

Byurrrrrr!

Raja tiba-tiba saja tenggelam, lalu ia mengambang, menatap langit diatasnya, perkataan Shira tadi siang membuat dirinya gusar. satu yang Raja sesali ia menerima Calista waktu itu, menerima Calista yang menembaknya hanya karena senyuman gadis itu persis seperti Shira.


Shira ya?

Raja berdiri lalu memukul air, ia berjalan menuju pinggir kolam dengan amarah yang mengumpul diatas kepalanya, ia bingung. Apa yang harus ia lakukan?


"Abang.." panggil Shira lembut membuat Raja berbalik badan dan gadis itu berjalan kehadapan Raja. Sampai dihadapan lelaki itu, Shira justru menunduk karena melihat tubuh Raja yang begitu atletis dengan otot yang sepertinya alit.

Ah sial! Shira panas dingin jadinya.


"Kenapa belum tidur? Hm?" Raja melirik jam dibelakang tubuh Shira nyaris setengah tiga pagi.


"Aku gak bisa tidur."


"Kenapa?"

Shira menghela nafas, "kayaknya saat ini waktunya, aku cuma mau bilang alasan aku pergi dua tahun lalu itu karena aku kecewa sama Abang, tapi mama terus ngejelasin tentang semua, bahwa apa yang terjadi padanya adalah keputusannya dan apa yang keluarga kalian lakuin buat keluarga aku tidak akan pernah teebalskan."

Raja diam satu tangannya ia sandarkan pada tembok.


"Pernah mencintai sekaligus membenci dalam satu waktu? Itu menyakitkan bang ditambah rindu yang sepertinya tidak akan pernah bertepi."


Tiba-tiba jantung Raja berdetak kencang, bahkan Raja fikir jantungnya akan melompat saat ini juga.

"Aku tau diri, Abang sudah punya Calista. Tapi gak salah kan kalau aku bilang, aku sayang abang?"

Raja memiringkan kepalanya sorot matanya tidak terbaca, ini kedua kalinya ada seorang gadis yang mengatakan perasaannya dan sensasinya sungguh berbeda.


"Ak.. aku sayang abang, tapi aku janji gak akan ganggu hubungan Abang sam---"


Ucapan Shira terhenti saat ia berada dalam dekapan hangat Raja, bahkan wajahnya bersentuhan langsung dengan kulit wajah Shira.


"Ab.. bang.."


Raja melepaskan pelukan dan justru malah mencium bibir Shira lembut, membuat Shira seketika lemas jika tidak Raja menopangnya pasti gadis itu akan terjungkal.


Tuhan! Beginikah rasanya memiliki orang yang kita sayangi?


Belinda tersenyum culas dari balik dapur yang gelap, "kayaknya kalau papa atau kak Noval lihat ini pasti mereka langsung dinikahin hihihi."


Belinda terkikik geli, sementara Satria yang berdiri dibelakangnya hanya menggelengkan kepalanya melihat istrinya memoto kegiatan Raja dan Shira.


°

Dua chapter lagi ending!

Raja SatriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang