Satria 27

939 54 4
                                    

Berpisah


°

Satria melepas helmnya saat melihat Belinda turun dari sebuah motor yang Satria hafal betul. Mendadak dadanya bergemuruh hebat, kejadian masa lampau kembali berputar dikepalanya.


"Bebe!" Panggil Satria tapi Belinda tidak mendengar ia malah berjalan bersisian dengan Ardian. "Bebe!"


Teriakan Satria benar-benar tidak terdengar, gadis itu malah terus berjalan menuju koridor membuat Satria harus mengejarnya untuk meminta alasannya, kenapa saat Satria menjemput gadis itu sudah tidak dirumahnya dan malah datang bersama Ardian.


"Bebe!" Satria menarik punggung Belinda membuat gadis itu memekik.


"Aduh kasar banget sih!" Sinis Belinda, "Lo gak bisa lembut dikit hah!"


Satria mengerutkan kening, "kamu kenapa sih?"


"Lo yang kenapa? Pagi-pagi teriak-teriak kayak orang gak ada kerjaan!" Jawab Belinda dengan intonasi tinggi.


"Kamu dapet Be? Sakit? Hm?" Satria justru hendak memekik Belinda.


Tangan Satria ditepis begitu saja oleh Belinda, "apaan sih! Gak tau malu banget banyak orang gini."


Satria semakin tidak paham apalagi banyak kasak kusuk siswa dan siswi dibelakangnya.


"Udah ah, Lo buang-buang waktu gue tau gak. Ayo Ar anter gue ke kelas." Belinda membalikan badannya.


"Belinda apa maksud kamu bersikap kayak gini?" Kali ini nada suara yang Satria kuarkan begitu dingin.


Gadis itu memejamkan matanya tangannya mengepal kuat, ia balik badan dan menatap Satria nyalang. "Kenapa? Lo tanya kenapa? Gue udah capek akting jatuh cinta sama Lo! Gue udah capek jadi cewek Lo! Dan sekarang gue udah puas mainin Lo, gue udah puas jadi pacar cowok yang paling dibenci disekolah ini."


Satria mendadak merasakan kesulitan bernafas.


"Capek?"

"Iya gue capek pura-pura cinta sama Lo, gue mual sama semua kedekatan kita." Mata Belinda memerah namun sekuat tenaga ia menahan diri untuk tidak menangis.


"Lo mainin gue?"

"Lebih tepatnya gue cuma mau nyoba elo!"


Satria tersenyum pada Belinda membuat Belinda mengigit pipi dalamnya kuat-kuat, ia maju selangkah lalu menepuk puncak kepala Belinda pelan, "makasih."



Belinda terkesiap saat Satria berbalik, ia lalu menoleh pada Ardian yang menepuk pundaknya.


"Satria!" Panggil Belinda membuat lelaki itu berhenti, "kita selesai!"


Satria hanya mengangguk lalu menyatukan jempol dan telunjuknya seakan mengatakan oke menggunakan isyarat tangan.


"Kak Abel jahat banget!" Maki Yumna yang sudah menangis dan mengejar Satria yang sudah berjalan menuju parkiran.


"Abel, gue kecewa sama Lo!" Ucap Raja dengan pandangan sedihnya seakan ia merasakan sakit yang sama.


Maafin aku Mas, Maaf!


Ada satu orang yang ingin sekali memukul diri ya sendiri, Raka.


Raka yang salah memprediksi karena ia kira Belinda tidak akan ambil keputusan secepat itu.


°

Raja SatriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang