Godaan untuk Satria
°
Belinda berjalan sambil bergelayut manja di lengan Satria, sementara Satria sendiri tidak merasa terusik dengan tindakan kekasihnya, ia hanya berjalan saja dan sesekali mengangguk untuk menjawab sapaan para cabe sekolah.
Akhirnya mereka berpisah didepan ruang OSIS, karena Satria akan bertemu dengan Raja. Tidak ada antar mengantar sampai depan kelas.
Satria memasuki ruang OSIS dan segera memasuki ruangan Raja.
"Selamat pagi abangku tersayang."
"Bangke!"
Satria terkekeh lalu duduk didepan Raja. Mata Raja memicing melihat rambut Satria.
"Mas ker...keramas?"
Satria memegang rambutnya yang masih setengah basah.
"Perhatian banget sih abangku ini." Jawab Satria dengan nada bercanda.
"Engga mantap-mantapkan sama Bebe?" Tanya Raja sambil menatap lekat wajah yang sama persis dengan wajahnya.
"Astaga! Abang fikirannya parah!"
"Mati Lo Mas!"
"Boleh ngomong kasar gak sih? Kok mas malah kayak gitu."
"Mampus Lo! Papa tau Lo kemana!"
"Lo aduan ah!"
"Lo kayak gak tau papa aja! Langsung Dikawinin udah lulu tau rasa Lo!
"Amin."
"Kok amin?"
"Biar bisa mantap-mantapkan?"
"Bukan kembaran gue, bukan!" Raja bangkit lalu mengambil tas sekolahnya untuk menuju kekelas, tidak berfaedah ngobrol sama Satria saat ini, "kayaknya Lo bakal masuk ruangan papa nanti."
°
Jam istirahat pertama Belinda mengajak Shira keluar tapi lagi-lagi Shira menolak sudah beberapa hari ini pula Shira terlihat lemas.
Bosan, Belinda memilih berjalan keluar kelas dan menuju kelas Satria.
Kelas Satria masih ramai, beberapa anak masih berada didalam kelas termasuk Satria yang sedang duduk didekat tembok. Sementara bangku sebelahnya kosong.
Senyum Belinda mengembang dan masuk begitu saja kedalam kelas Satria, membuat para cabe kelas itu mendengus sebal.
"Halo, mas!" Sapa Belinda yang langsung duduk diatas meja membuat roknya sedikit tersingkap.
"Astaghfirullah!" Ucap Budi yang duduk tepat meja pinggir Satria, ia menutup matanya tapi jari manis dan jari tengah merenggang.
Satria berdecak lalu menarik Belinda turun, gadis itu akhirnya duduk dikursi dan menghadap pada Satria. Lelaki itu sempat menarik rok Belinda agar sedikit tertutup walau sebenarnya percuma.
"Ga ke kantin?" Tanya Belinda.
"Males."
Satria menutup aplikasi gamenya dan menatap Belinda yang masih menatapnya, "mau mas temenin?"
Belinda menggeleng, tiba-tiba wajahnya berubah murung, "aku pengen nengok ibunya Shira, udah lama gak nengok. Boleh?"
"Yuk, nanti sore?"
Belinda mengangguk dengan cepat membuat Satria terkekeh dan menepuk puncak kepalanya.
"tapi mas pulang dulu ke rumah ya? Mau ikut?"
"Boleh?"
"Boleh dong!"
"Ketemu mama Kinan sama papa tampan?" Mata Belinda berbinar.
"Papa tampan?" Satria kebingungan.
"Papa Scorpio hehehe."
Satria memutar bola matanya, memang ya papa nya itu minta dikasih pelajaran, sudah tua masih aja tampan!
"Gak usah cem--" ucapan Belinda berhenti saat ia menyadari sesuatu, tas di kursi yang ia duduki bukan tas Raka seperti biasanya, posisi duduk Satria juga berubah.
"Mas ini tas siapa?"
"Hai Bel, gue boleh duduk dibangku gue? Udah bel." Usir Nova secara halus membuat Belinda menatap Satria dengan mata elangnya.
Mampus gue!
°
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja Satria
Teen FictionKisah tentang anak kembar. Langsung baca aja biar gak penasaran.